Liga 1

Asal Utang PSIS Semarang Capai Rp45 Miliar Terungkap, Yoyok Sukawi Singgung Stadion dan Tiket Nonton

PSIS Semarang kini membutuhkan tambahan modal sekitar Rp45 miliar. Yoyok Sukawi ungkap soal utang klub 2 tahun belakangan.

Penulis: Muhammad Israjab | Editor: Muhammad Israjab
Hanover
Yoyok Sukawi, CEO PSIS Semarang mengungkap kondisi klub usai mencuat utang klub mencapai Rp45 miliar. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Perusahaan yang menaungi tim Liga 1 Indonesia, PSIS Semarang, yakni PT Mahesa Jenar Semarang, dalam posisi sangat krisis. 

Sebagai perusahaan yang memiliki peran penting perkembangan klub PSIS Semarang, mereka kini membutuhkan tambahan modal sekitar Rp45 miliar.

Dimana anggaran tersebut agar PSIS Semarang mampu eksis dan terus beroperasi di kompetisi Liga 1

Komisaris PT Mahesa Jenar Semarang, Yoyok Sukawi, mengungkapkan hal ini dalam sebuah pertemuan yang digelar di Semarang belum lama ini.

Di pertemuan tersebut, Yoyok menjelaskan kebutuhan dana cukup besar tersebut berasal dari utang.

Baca juga: PSIS Semarang Punya Rekor Ini Usai Kalah Lawan Persis Solo Derby Jateng Pekan ke-19 Liga 1 2025

Timbul akibat kerugian operasional yang dialami perusahaan selama 2 tahun belakangan, yakni di tahun 2023 dan 2024.

Situasi ini tidak mudah bagi perusahaan. Dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) yang digelar, Yoyok telah menyampaikan kepada para pemegang saham.

Perlunya suntikan modal, untuk menjaga kelangsungan operasional tim dan perusahaan. 

"Kami telah memberikan kesempatan  pemegang saham menyetorkan modal," ungkap Yoyok.

Ia menambahkan, pemegang saham yang sudah ada memiliki prioritas untuk menyuntikkan modal terlebih dahulu. 

Jika hal ini tidak tercapai, perusahaan tidak punya pilihan lain selain mencari investor baru yang siap bergabung.

Salah satu langkah bisa dilakukan manajemen adalah memberikan waktu hingga RUPS yang akan datang, Februari 2025, pemegang saham memberikan konfirmasi. 

Jika dalam jangka waktu tersebut tidak ada pemegang saham yang menyatakan siap menambah modal.

Pintu akan terbuka lebar bagi investor baru untuk masuk. Tentu saja, keputusan ini bukanlah pilihan yang diinginkan.

Baca juga: PSIS Semarang Berpotensi Merana Lagi saat Lawatan ke Kandang PSBS Biak, Raihan Derby Jateng Pemicu

Namun bagi Yoyok, ini adalah langkah terbaik untuk memastikan kelangsungan PSIS Semarang.

Kerugian Rp45 miliar selama 2 tahun terakhir ini jelas memberi dampak besar. Yoyok memaparkan salah satu penyebab kerugian terbesar.

Yakni PSIS Semarang tidak bisa bermain di Stadion Jatidiri. Stadion kebanggaan kota Semarang ini sempat mengalami renovasi besar.

Membuat PSIS harus bertandang di luar kota, mengakibatkan hilangnya pendapatan dari tiket yang seharusnya dapat diperoleh. 

"PSIS tidak bisa main di Stadion Jatidiri, sehingga tidak ada pemasukan dari tiket," tutur Yoyok menjelaskan. 

Kehilangan sumber pendapatan dari tiket tentu sangat berpengaruh pada kas perusahaan, apalagi di tengah persaingan Liga 1 yang semakin ketat.

Namun, Yoyok juga menyadari PSIS Semarang bukanlah satu-satunya tim yang menghadapi kesulitan serupa. 

Banyak klub Liga 1 Indonesia lainnya juga mengalami tantangan besar terkait pendapatan dan biaya operasional yang terus meningkat. 

Kerugian yang dialami oleh PSIS bisa jadi merupakan gambaran dari kondisi yang lebih luas dalam sepak bola Indonesia.

Masalah infrastruktur dan biaya operasional tinggi menjadi beban bagi banyak klub.

Baca juga: Drama The Art of Negotiation Tayang Perdana 8 Maret 2025, Dibintangi Lee Je Hoon, Kim Dae Myung

Namun, Yoyok tetap optimis kondisi ini dapat diatasi. Dengan adanya peluang untuk menarik investor baru, PT Mahesa Jenar Semarang berharap bisa membuka babak baru yang lebih cerah bagi PSIS Semarang

Para penggemar tim ini tentu berharap agar perusahaan bisa bangkit dari keterpurukan ini dan kembali menjadi kekuatan yang diperhitungkan di Liga 1

Sebagai klub yang memiliki sejarah panjang dan basis suporter yang solid, PSIS Semarang memiliki potensi besar untuk kembali ke jalur kemenangan.

Selain itu, Yoyok juga menegaskan bahwa manajemen sedang melakukan berbagai upaya untuk mengoptimalkan segala sumber daya yang ada.

Mereka tengah merancang strategi yang lebih efisien dalam pengelolaan tim, serta mencari cara untuk meningkatkan pendapatan selain dari tiket pertandingan. 

Sponsorship dan kerjasama dengan berbagai pihak diharapkan bisa menjadi salah satu alternatif yang dapat mendongkrak keuangan tim.

Meskipun tantangan besar menghampiri, semangat para pemain, staf, dan penggemar setia PSIS Semarang tetap tidak surut. 

Mereka terus mendukung tim kebanggaan mereka dengan penuh semangat, berharap bahwa PT Mahesa Jenar Semarang bisa segera bangkit dan kembali bersaing di papan atas Liga 1 Indonesia. 

Baca juga: Lirik Lagu Doctor! Doctor! - ZEROBASEONE, Lengkap Terjemahan Indonesia, MV Dibintangi Jung Kyung Ho

Kerugian yang dihadapi mungkin membuat perjalanan terasa berat, namun itu juga bisa menjadi batu loncatan untuk sebuah kebangkitan yang lebih besar.

Dalam konteks ini, pentingnya peran investor dan pemegang saham dalam menyuntikkan modal sangatlah krusial. 

Mereka bukan hanya sebagai pihak yang memiliki saham di perusahaan, tetapi juga sebagai pihak yang memiliki tanggung jawab moral untuk mendukung keberlanjutan tim. 

Seiring dengan berjalannya waktu, diharapkan mereka bisa menyadari pentingnya menjaga eksistensi PSIS Semarang di kancah sepak bola Indonesia.

Di sisi lain, langkah manajemen untuk membuka peluang kepada investor baru juga menunjukkan bahwa mereka siap untuk beradaptasi dengan perubahan. 

Tidak ada lagi batasan kaku mengenai siapa yang bisa terlibat dalam kemajuan PSIS. 

Jika langkah ini berhasil, PT Mahesa Jenar Semarang bisa memperoleh suntikan dana yang dibutuhkan.

Dari perspektif fans, tentu saja ini adalah masa yang penuh harap. Para suporter PSIS Semarang, yang dikenal sangat loyal.

Berharap, segala upaya yang dilakukan oleh manajemen dapat membuahkan hasil. 

Mereka ingin melihat tim kesayangan mereka kembali menunjukkan kualitas permainan yang tinggi, serta menjadi simbol kebanggaan kota Semarang yang tak pernah padam.

Baca juga: Bek Asing Baru Persija Pablo Andrade Ungkap Kekurangan Usai Bantu Macan Kemayoran Menang

Satu hal yang pasti, meskipun krisis keuangan melanda, cinta dan dukungan terhadap PSIS Semarang tidak akan pudar. 

Suporter terus menyuarakan dukungan mereka, berharap manajemen dapat melewati masa sulit ini dengan cerdas dan penuh inovasi. 

Jika semua pihak bisa bekerja sama, bukan tidak mungkin PSIS Semarang akan keluar dari krisis ini lebih kuat dan siap menghadapi tantangan yang ada di depan. (*)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved