Liga 1
Asal Utang PSIS Semarang Capai Rp45 Miliar Terungkap, Yoyok Sukawi Singgung Stadion dan Tiket Nonton
PSIS Semarang kini membutuhkan tambahan modal sekitar Rp45 miliar. Yoyok Sukawi ungkap soal utang klub 2 tahun belakangan.
Penulis: Muhammad Israjab | Editor: Muhammad Israjab
Kerugian Rp45 miliar selama 2 tahun terakhir ini jelas memberi dampak besar. Yoyok memaparkan salah satu penyebab kerugian terbesar.
Yakni PSIS Semarang tidak bisa bermain di Stadion Jatidiri. Stadion kebanggaan kota Semarang ini sempat mengalami renovasi besar.
Membuat PSIS harus bertandang di luar kota, mengakibatkan hilangnya pendapatan dari tiket yang seharusnya dapat diperoleh.
"PSIS tidak bisa main di Stadion Jatidiri, sehingga tidak ada pemasukan dari tiket," tutur Yoyok menjelaskan.
Kehilangan sumber pendapatan dari tiket tentu sangat berpengaruh pada kas perusahaan, apalagi di tengah persaingan Liga 1 yang semakin ketat.
Namun, Yoyok juga menyadari PSIS Semarang bukanlah satu-satunya tim yang menghadapi kesulitan serupa.
Banyak klub Liga 1 Indonesia lainnya juga mengalami tantangan besar terkait pendapatan dan biaya operasional yang terus meningkat.
Kerugian yang dialami oleh PSIS bisa jadi merupakan gambaran dari kondisi yang lebih luas dalam sepak bola Indonesia.
Masalah infrastruktur dan biaya operasional tinggi menjadi beban bagi banyak klub.
Baca juga: Drama The Art of Negotiation Tayang Perdana 8 Maret 2025, Dibintangi Lee Je Hoon, Kim Dae Myung
Namun, Yoyok tetap optimis kondisi ini dapat diatasi. Dengan adanya peluang untuk menarik investor baru, PT Mahesa Jenar Semarang berharap bisa membuka babak baru yang lebih cerah bagi PSIS Semarang.
Para penggemar tim ini tentu berharap agar perusahaan bisa bangkit dari keterpurukan ini dan kembali menjadi kekuatan yang diperhitungkan di Liga 1.
Sebagai klub yang memiliki sejarah panjang dan basis suporter yang solid, PSIS Semarang memiliki potensi besar untuk kembali ke jalur kemenangan.
Selain itu, Yoyok juga menegaskan bahwa manajemen sedang melakukan berbagai upaya untuk mengoptimalkan segala sumber daya yang ada.
Mereka tengah merancang strategi yang lebih efisien dalam pengelolaan tim, serta mencari cara untuk meningkatkan pendapatan selain dari tiket pertandingan.
Sponsorship dan kerjasama dengan berbagai pihak diharapkan bisa menjadi salah satu alternatif yang dapat mendongkrak keuangan tim.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.