Drama Korea

Adaptasi Drakor, Film A Business Proposal Versi Indonesia, Saat Ariel Tatum Jadi Joki Kencan Buta

Adaptasi drama Korea atau drakor, film A Business Proposal versi Indonesia akan tayang. Tepatnya, pada 6 Februari 2025 di bioskop Indonesia. 

Kolase TribunnewsSultra.com/YouTube
 Adaptasi drama Korea atau drakor, film A Business Proposal versi Indonesia akan tayang.  Tepatnya, pada 6 Februari 2025 di bioskop Indonesia.  Bagi para penggemar drakor pasti penasaran dengan versi Indonesia dari A Business Proposal.  Terlebih, dalam serial drakornya, memiliki cerita yang begitu menarik.  

TRIBUNNEWSSULTRA.COM- Adaptasi drama Korea atau drakor, film A Business Proposal versi Indonesia akan tayang. 

Tepatnya, pada 6 Februari 2025 di bioskop Indonesia. 

Bagi para penggemar drakor pasti penasaran dengan versi Indonesia dari A Business Proposal

Terlebih, dalam serial drakornya, memiliki cerita yang begitu menarik. 

Seperti diketahui, film ini dibintangi aktor dan aktris ternama tanah air. 

Pemeran utama dimainkan oleh Ariel Tatum dan Abidzar Al Ghifari. 

Baca juga: Drama Kim Se Jeong, Drakor School 2017, I Wanna Hear Your Song hingga A Business Proposal

Sementara itu, adapula sosok Caitlin Halderman dan Ardhito Pramono. 

Film yang digarap sutradara Rako Prijanto, akan mengemas beberapa jam dari serial per episode. 

Terkait naskah, Adhitya Mulya menjadi penulisnya. 

Lantas bagaimana cerita dari A Business Proposal ini? 

Sinopsis A Business Proposal

Dikutip dari laman resmi XXI, A Business Proposal merupakan film bergenre drama komedi.

Dari kisahnya, menceritakan tentang seorang analisis makanan di Bowo Foods yang harus berjuang keras. 

Ia mengalami kesulitan ekonomi sehingga mencari cara untuk bisa tetap survive. 

Namun tetiba sosok yang diperankan Ariel Tatum ini mendapatkan tawaran jadi joki kencan buta sahabatnya, Yasmin. 

Ia pun menerima tawaran tersebut dan menggantikan Yasmin untuk melakukan kencan. 

Tak disangka, teman kencan Yasmin adalah sosok mentereng. 

Di mana, sosok tersebut merupakan pewaris tahta Bowo Food yang memiliki reputasi menyeramkan.

Sementara Sari bekerja di perusahaan tersebut. 

Baca juga: Drama Kim Se Jeong, Drakor School 2017, I Wanna Hear Your Song hingga A Business Proposal

Utama sendiri setuju untuk kencan buta atas desakan Bowo, sang kakek.

Utama meminta Sari untuk melanjutkan drama kencan buta ini untuk mengatasi desakan perjodohan Eyang Bowo.

Sekarang Sari harus mengatur antara, menyelesaikan masalah ekonomi keluarga, menyimpan rahasia identitasnya sebagai pegawai Bowo Foods dan menjadi teman kencan Utama.

Daftar Pemain A Business Proposal

Ariel Tatum sebagai Sari

Caitlin Halderman sebagai Yasmin

Abidzar Al Ghifari sebagai Utama

Ardhito Pramono sebagai Satrio

Slamet Rahardjo sebagai Bowo

Yono Bakrie sebagai Arif

Astry Ovie sebagai Wulan

Kawai Labiba sebagai Fitri

Jordan Omar sebagai adik Utama

Keanu Azka sebagai adik Satrio

Yusuf Mahardika sebagai Adi

Tyas Callista sebagai Yuna

Indi Barends sebagai Septi

Indro Warkop sebagai Jarwo

Fatih Unru sebagai Reza

Willem Bevers sebagai ayah Yasmin

Satrya Ghozali sebagai Yuda

Sheila Tohir.

Dapat Sorotan Netizen

Film adaptasi A Business Proposal versi Indonesia yang dibintangi Ariel Tatum dan Abidzar Al Ghifari belum lama ini rilis trailer resmi.

Namun, tak sedikit netizen media sosial yang membandingkan film ini dengan versi serial asal Korea Selatan yang sebelumnya telah sukses di Netflix.

Ariel Tatum pemeran Sari dalam film itu menanggapi dengan bijak, dan memilih untuk menyikapinya dengan rasa syukur.

"Aku rasa aku selalu ngomong begini ya, sebenarnya kita hanya punya tangan dua, hanya bisa digunakan untuk menutup kuping sendiri, nggak bisa untuk menutup mulut semua orang," ujar Ariel Tatum sembari tersenyum di kawasan Kebayoran Baru Jakarta Selatan, Senin (13/1/2025).

Ia juga menekankan bahwa setiap karya seni memiliki energinya sendiri, termasuk film yang baru dibintanginya.

"Ini adalah sebuah karya seni. Nggak ada yang bisa bilang ini bagus atau jelek. Karya seni harus bisa dinikmati dan dirasakan energinya," katanya.

"Yang bisa kita lakukan hanyalah mencoba mengupayakan segala yang kita bisa upayakan. Kita menjalaninya dengan sukacita, dengan penuh kegembiraan. Bagaimana respon orang dan bagaimana karya ini diterima, itu kan sudah di luar kendali kita," tambahnya.

Senada dengan Ariel, Abidzar Al Ghifari juga menanggapi perbandingan tersebut dengan santai.  "Terkait hal itu, kita berempat dan teman-teman lain, tim produksi, bawa happy saja karena itu sudah jadi hal yang wajar dalam sebuah karya," ujar Abidzar.

"Ini kan adaptasi dari webtoon dan serial Korea-nya. Jadi, nggak bisa kita samakan persis 100 persen. Ini adalah karya Indonesia yang telah kita sajikan," ujarnya.(*)

(Tribunnews.com/Indah Aprilin)(TribunnewsSultra.com/Desi Triana)

 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved