Sosok Teguh Setyabudi Pj Gubernur Jakarta Pernah Diberi Gelar La Ode saat Tugas di Sulawesi Tenggara

Berikut ini profil dan harta kekayaan Teguh Setyabudi Pj Gubernur Jakarta yang baru.

Kolase TribunnewsSultra.com
Berikut ini profil dan harta kekayaan Teguh Setyabudi Pj Gubernur Jakarta yang baru. Sebelumnya, ia juga pernah menjadi penjabat atau Pj Gubernur Sulawesi Tenggara.  Penunjukkannya sebagai pengganti Heru Budi Hartono ini dilakukan pada Kamis (17/10/2024). 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM- Berikut ini profil dan harta kekayaan Teguh Setyabudi Pj Gubernur Jakarta yang baru.

Sebelumnya, ia juga pernah menjadi penjabat atau Pj Gubernur Sulawesi Tenggara

Penunjukkannya sebagai pengganti Heru Budi Hartono ini dilakukan pada Kamis (17/10/2024).

Lantas siapa Teguh Setyabudi dan berapa harta kekayaannya? 

Simak ulasan berikut ini dihimpun dari berbagai sumber : 

Untuk diketahui, sebelum akhirnya menjadi Pj Gubernur Jakarta, Teguh sendiri sempat bertugas sebagai Dirjen Dukcapil Kemendagri.

Pada surat keputusan tentang pengangkatan pemimpin baru di Jakarta, Teguh akan bertugas hingga gubernur terpilih hasil Pilkada 2024 dilantik di awal 2025 mendatang.

Baca juga: Profil Teguh Setyabudi Eks Penjabat Gubernur Sulawesi Tenggara Jadi Pj Gubernur Jakarta Ganti Heru

Keputusan ini tertuang dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 125P tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Pj Gubernur DKI Jakarta yang diteken Presiden Jokowi pada 16 Oktober 2024.

“Pada Keppres tersebut, presiden memberhentikan dengan hormat Heru Budi Hartono sebagai Pj Gubernur DKI Jakarta dan mengangkat Teguh Setyabudi sebagai Pj Gubernur DKI Jakarta,” ucap Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana, Kamis (17/10/2024) dikutip dari Tribunnews.com.

Nantinya, Teguh Setyabudi, bakal dilantik besok, Jumat (18/10/2024)

Pelantikan Teguh Setyabudi bakal dipimpin Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian di kantor Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta Pusat.

Hal tersebut disampaikan Pelaksana Harian Kepala Pusat Penerangan (Plh Kapuspen) Kemendagri, Aang Witarsa. 

Ia juga mengungkapkan nantinya akan ada acara tambahan pada proses pelantikan. 

Di mana pada proses pelantikan juga dirangkaikan dengan pelantikan Tim Penggerak PKK. 

Aang menambahkan, aturan pelantikan ini mengacu pada ketentuan yang tertuang dalam Pasal 131 ayat (4) Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun 2008. 

Profil 

Dalam dunia pemerintahan di Indonesia, Teguh Setyabudi bukan sosok yang baru 

Ia dilahirkan di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah pada 8 Maret 1967. 

Dia merupakan anak keempat dari sembilan bersaudara pasangan Drs. H. Kardoyo (almarhum) dan Ibu Hj. Sulastri (almarhumah).

Baca juga: Nama-nama Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta di Pilgub 2024: Eks Capres, Anak Jokowi, Ponakan Prabowo

Sejak kecil Teguh dibesarkan di lingkungan pendidikan. 

Sebab, kedua orang tuanya adalah guru. 

Pendidikan dari TK sampai dengan SMA ditempuh di kota kelahirannya Purwokerto. 

Sejak SD sampai dengan SMA, Teguh selalu menjadi bintang di sekolahnya karena selalu berada dalam rangking 1 s/d 3.

Namun, Teguh bukan hanya berprestasi di dunia akademis, tapi juga aktif dalam kegiatan ekstra kurikuler baik di Pramuka, OSIS maupun Badan Perwakilan Murid.

Pada tahun 1981, dia menjadi salah satu siswa SMP yang menjadi perwakilan kabupatennya untuk mengikuti Jambore Nasional Pramuka di Cibubur Jakarta. 

Selepas lulus SMA pada tahun 1986 di Purwokerto, ia melanjutkan studinya ke Perguruan Tinggi dan diterima di Jurusan Ilmu Pemerintahan Fisipol Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.

Di perguruan tinggi, sosok Teguh Setyabudi juga terus moncer bersinar. 

Profil dan harta kekayaan Teguh Setyabudi Pj Gubernur Jakarta yang baru.  Sebelumnya, ia juga pernah menjadi penjabat atau Pj Gubernur Sulawesi Tenggara.   Penunjukkannya sebagai pengganti Heru Budi Hartono ini dilakukan pada Kamis (17/10/2024).
Profil dan harta kekayaan Teguh Setyabudi Pj Gubernur Jakarta yang baru. Sebelumnya, ia juga pernah menjadi penjabat atau Pj Gubernur Sulawesi Tenggara. Penunjukkannya sebagai pengganti Heru Budi Hartono ini dilakukan pada Kamis (17/10/2024). (Kolase TribunnewsSultra.com)

Dia bukan cuma cerdas di dunia akademis yang bisa dilihat dari Indeks Prestasi (IP) yang diraihnya, tetapi juga aktif dalam kegiatan ekstra kurikuler.

Yakni di Korps Mahasiswa Ilmu Pemerintah (Komap Fisipol UGM) maupun di Senat Mahasiswa Fisipol UGM.

Pada 1987-1988 dia menjadi Ketua Senat Mahasiswa Fisipol UGM. 

Pengalaman dalam dunia akademis maupun dalam kegiatan ekstra kurikuler menjadikan dirinya berpengalaman dalam kegiatan organisasi dan mudah cair dalam berbagai pergaulan.

Lulusan terbaik UGM

Pada tahun 1991, Teguh Setyabudi lulus meraih gelar S-1 dengan predikat lulusan terbaik Fisipol UGM.

Sebagai lulusan terbaik, banyak membawa berkah bagi Teguh. Pada 1991, dia diterima menjadi karyawan di Badan Diklat Departemen Dalam Negeri melalui program khusus.

Saat itu lulusan terbaik Fisipol UGM langsung diterima sebagai karyawan di Badan Diklat Depdagri, namun belum berstatus PNS. 

Dari situ, karirnya pun dimulai dan panjang berada di Kementerian Dalam Negeri, sampai terakhri menjadi Dirjen Dukcapil.

Dalam kehidupan pribadi, Teguh Setyabudi yang menikah dengan Ika Octaviana seorang PNS di Kemendagri pada tanggal 2 Desember 1994, saat ini mereka sudah dikaruniani 2 orang anak, laki-laki dan perempuan.

Rekam jejak Teguh, PNS di lingkungan Kemendagri

Dengan bekal pendidikan disertai diklat dari instansi, Teguh dipromosikan ke jabatan eselon II sebagai Kepala Biro Umum Sekretariat Jenderal (Setjen) Kemendagri pada 2010.

Setelah 3,5 tahun menjabat sebagai Kepala Biro Umum, pada akhir 2013 Teguh mendapat mutasi dan menduduki jabatan Direktur Penataan Daerah dan Otonomi Khusus pada Direktorat Jenderal Otonomi Daerah Kemendagri.

Pria yang hobi berorganisasi ini juga pernah menjadi Ketua Pengurus Koperasi Praja Mukti Kemendagri, salah satu koperasi terbesar lingkup kementerian, terhitung pada 2013 hingga 2016.

Pada 2015, saat pembukaan seleksi terbuka untuk beberapa Jabatan Tinggi Madya (eselon I) di lingkungan Kemendagri, Teguh Setyabudi ikut mendaftar sebagai calon Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM).

Dikutip dari laman BPSDM Kemendagri, setelah melalui rangkaian seleksi, Teguh Setyabudi menduduki tiga besar terbaik.

Pada Februari 2016, dia kemudian dilantik sebagai Kepala BPSDM Kemendagri di usia menjelang 49 tahun.

Sebagai Kepala BPSDM Kemendagri, Teguh banyak melakukan pembenahan baik internal maupun eksternal.

Gelar Kebangsaan La Ode

Selanjutnya, pada 19 Februari 2018, Teguh mendapat amanah untuk mengemban tugas sebagai Pj Gubernur Sulawesi Tenggara.

Perangkat Adat Kesultanan Buton memberikan gelar La Ode kepada Pj Gubernur Sulawesi Tenggara, Teguh Setyabudi saat masa jabatannya di Sultra. 

Lembaga Adat Kesultanan Buton di bawah kepemimpinan La Ode Izat Manarfa pada saat itu memberi gelar La Ode kepada Pj Gubernur Sultra Teguh Setyabudi

Ia ditetapkan sebagai Lakina Bawaangina Sulawesi Tenggara (Putra Terbaik Sultra).

Prosesi penganugerahan gelar bangsawan ini ditandai dengan pemasangan pakaian adat kebesaran Kesultanan Buton oleh Sultan ke-40 La Ode Izat Manarfa di Baruga Keraton Buton, Rabu (25/4/2018) pagi. 

Prosesi ini disaksikan sejumlah tokoh adat Kesultanan Buton, dan beberapa pejabat Kota Baubau.

Hingga pada 5 September 2018, seiring pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara, Teguh Setyabudi mengakhiri tugasnya sebagai Pj Gubernur.

Pada 2020, Teguh kembali dipercaya untuk memimpin daerah, yakni sebagai Penjabat Sementara (Pjs) Gubernur Kalimantan Utara.

Dirjen Dukcapil Kemendagri sejak Maret 2023

Pada tahun yang sama, Teguh berhasil menyelesaikan pendidikan S3 di Institut Ilmu Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) dan meraih gelar doktor di bidang Ilmu Pemerintahan.

Karier Teguh kian menanjak ketika Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian melantiknya sebagai Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kemendagri pada 2022.

Disadur dari laman resmi, pelantikan berlangsung pada 10 Maret 2022 di Gedung Sasana Bhakti Praja Kementerian Dalam Negeri, Jakarta.

Setahun kemudian, pada 15 Maret 2023, Tito Karnavian melantik Teguh Setyabudi sebagai Dirjen Dukcapil Kemendagri di Gedung Sasana Bhakti Praja (SBP) Kantor Pusat Kemendagri.

Teguh menggantikan Zudan Arif Fakrulloh yang saat itu dilantik sebagai Sekretaris Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) berdasarkan Keppres Nomor 36/TPA Tahun 2023 dan Keppres Nomor 37/TPA Tahun 2023.

Selain di lingkungan birokrat, Teguh Setyabudi juga tercatat menjabat sebagai anggota Dewan Pengawas Perusahaan Umum Daerah Air Minum Jaya alias PAM Jaya.

Berdasarkan informasi di laman PAM Jaya, posisi anggota dewan pengawas tersebut telah diembannya sejak 14 Juli 2022.

Nantinya, pada Jumat, 18 Oktober 2024, Teguh Setyabudi akan dilantik menjadi Pj Gubernur DKI Jakarta menggantikan Heru Budi Hartono.

Plh Pelaksana Kepala Pusat Penerangan Kemendagri Aang Witarsa mengatakan, prosesi pelantikan tersebut akan digelar mulai pukul 09.00 WIB di Kantor Kemendagri, Jakarta.

"Untuk pelantikan Pj Gubernur Jakarta diagendakan dilaksanakan pada hari Jumat, 18-10-2024 pukul 09.00 WIB dirangkaikan dengan pelantikan TP PKK," kata Aang, saat dihubungi Kompas.com, Kamis.

Sebagai Pj Gubernur Jakarta baru, Teguh Setyabudi akan bertugas hingga gubernur hasil Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024 dilantik pada Februari 2025.

Harta Kekayaan

Teguh membuat laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) terakhir pada 7 Maret 2024 untuk periode 2023.

Dia menulis kekayaannya sebesar Rp 9.233.559.204.

Sebagian besar hartanya berupa delapa bidang tanah di Jakarta, Depok dan Bogor senilai Rp 7.850.000.000:

1. Tanah dan Bangunan Seluas 207 m2/300 m2 di KAB / KOTA KOTA
JAKARTA PUSAT , HIBAH TANPA AKTA Rp. 2.500.000.000

2. Tanah dan Bangunan Seluas 128 m2/54 m2 di KAB / KOTA
BOGOR, HASIL SENDIRI Rp. 100.000.000

3. Tanah dan Bangunan Seluas 500 m2/75 m2 di KAB / KOTA
BOGOR, HASIL SENDIRI Rp. 250.000.000

4. Tanah dan Bangunan Seluas 913 m2/150 m2 di KAB / KOTA
BOGOR, HASIL SENDIRI Rp. 750.000.000

5. Tanah dan Bangunan Seluas 682 m2/125 m2 di KAB / KOTA
BOGOR, HASIL SENDIRI Rp. 300.000.000

6. Tanah dan Bangunan Seluas 33 m2/33 m2 di KAB / KOTA KOTA
JAKARTA PUSAT , HASIL SENDIRI Rp. 250.000.000

7. Tanah Seluas 2900 m2 di KAB / KOTA BOGOR, HASIL SENDIRI
Rp. 1.200.000.000

8. Tanah dan Bangunan Seluas 300 m2/300 m2 di KAB / KOTA KOTA
DEPOK , HASIL SENDIRI Rp. 2.500.000.000

Sementara, garasi Teguh berisi delapan mobil, jika ditotal nilainya Rp 220.000.000:

1. MOBIL, TOYOTA COROLLA ALTIS SEDAN Tahun 2008, HASIL
SENDIRI Rp. 50.000.000

2. MOBIL, LAND ROVER JEEP Tahun 1974, HASIL SENDIRI Rp.
35.000.000

3. MOBIL, TOYOTA JEEP Tahun 1962, HASIL SENDIRI Rp.
65.000.000

4. MOBIL, HONDA CIVIC MOBIL Tahun 2012, HASIL SENDIRI Rp.
70.000.000.

Teguh juga melaporkan kepemilikan harta bergerak lainnya senilai Rp 250.000.000, serta kas dan setara kas senilai 913.559.204. (*)

(TribunJakarta.com)(TribunnewsSultra.com/Desi Triana)
 

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved