18 Titik Panas Terdeteksi di Sulawesi Tenggara, BMKG Sultra: Waspada Kebakaran hingga Kekeringan

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sulawesi Tenggara (Sultra) mendeteksi adanya titik panas atau hotspot.

Hal ini disampaikan Kepala BMKG Stasiun Klimatologi Sultra, Aris Yunatas saat dikonfirmasi TribunnewsSultra.com, Senin (7/10/2024).

Aris Yunatas mengatakan titik panas tersebut terdeteksi di enam kabupaten, dengan tingkat kepercayaan sedang atau medium sebanyak 17 titik dan tinggi atau high sebanyak satu, sedangkan rendah atau low nol.

Adapun keenam kabupaten tersebut yakni Kabupaten Muna Barat, Bombana, Buton Tengah, Kolaka, Konawe, dan Muna.

“Rekapan titik panas ini kita amati hari ini mulai pukul 00.00 Wita hingga 16.00 Wita,” kata Aris Yunatas.

Aris Yunatas menyampaikan titik panas adalah daerah yang memiliki suhu permukaan relatif lebih tinggi dibandingkan dengan daerah sekitarnya, berdasarkan ambang batas suhu tertentu yang terpantau oleh satelit penginderaan jauh.

Titik panas sering digunakan sebagai indikator awal terjadinya kebakaran hutan atau lahan di suatu wilayah.

Sehingga, pemerintah daerah maupun masyarakat agar selalu waspada terkait dampak bencana hidrometeorologi kering.

Seperti kebakaran hutan dan lahan, kekeringan, gagal panen, hingga kekurangan air bersih.

Selain itu, untuk mengantisipasi adanya dampak bencana tersebut diharapkan dapat selalu mengupdate informasi dari BMKG Sultra. (*)

(TribunnewsSultra.com/Dewi Lestari)