Berita Sulawesi Tenggara

7 Gua di Sulawesi Tenggara, Liang Kabori, Matarombeo, Lanto hingga Koo, Lengkap Rute Perjalanan

Pulau Sulawesi bagian Tenggara ini memiliki beragam destinasi wisata, mulai dari pantai, pulau, gunung, air terjun, air panas, hingga gua.

kolase foto (handover)
Sederet destinasi wisata gua di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). Pulau Sulawesi bagian Tenggara ini memiliki beragam destinasi wisata, mulai dari pantai, pulau, gunung, air terjun, air panas, hingga gua. 

"Dahulu memang Gua Lanto merupakan sumber air bersih yang selalu digunakan oleh masyarakat sekitar untuk kebutuhan sehari-hari," jelasnya.

Gua dengan luas 100 meter dengan kedalaman 12 meter tersebut dianggap wisatawan sangat menantang karena terdapat banyak terminal dan channel goa.

Selain Gua Lanto, terdapat beragam gua kering maupun gua berair yang berjumlah 18 titik di wilayah desa wisata Limbo Wantiro.

2. Gua Tengkorak Matarombeo

Berikut ini sejarah Goa Tengkorak Matarombeo di Konawe Utara Sulawesi Tenggara. Goa ini diketahui menyimpan sejuta misteri hingga adanya bukti arkeologis. Salah satu yang menjadi daya tarik tersendiri untuk para pelancong berkunjung ke Konawe Utara. Kekayaan alam Konawe Utara, tak hanya Pulau Labengki saja melainkan sebuah situs sejarah yang tak kalah membuat takjub.
Berikut ini sejarah Goa Tengkorak Matarombeo di Konawe Utara Sulawesi Tenggara. Goa ini diketahui menyimpan sejuta misteri hingga adanya bukti arkeologis. Salah satu yang menjadi daya tarik tersendiri untuk para pelancong berkunjung ke Konawe Utara. Kekayaan alam Konawe Utara, tak hanya Pulau Labengki saja melainkan sebuah situs sejarah yang tak kalah membuat takjub. (Kolase TribunnewsSultra.com)

Gua Tengkorak Matarombeo di Konawe Utara ini diketahui menyimpan sejuta misteri hingga adanya bukti arkeologis.

Salah satu yang menjadi daya tarik tersendiri untuk para pelancong berkunjung ke Konawe Utara.

Destinasi wisata Gua Tengkoak Matarombeo ini masuk dalam kawasan karst Konawe Utara, didorong untuk menjadi Geopark atau taman bumi.

Gua Tengkorak Matarombeo ini memiliki bukti-bukti arkeologis. Dilansir dari laman situs Visit Kabupaten Konawe Utara, kompleks Situs Gua Prasejarah Konawe Utara merupakan evidensi arkeologis dan faktor pemukiman maupun faktor lainnya, dimana temuan menjadi bukti aktivitas manusia masa lalu.

Balai Arkeologi Makassar dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sultra pernah melakukan penelitian pada 2009.

Mereka menemukan arkeologis yang berhasil dikumpulkan baik variabilitas, ciri maupun fungsional.

Baca juga: Pantai hingga Vila 40 Menit Dari Kendari Sulawesi Tenggara, Bisa Jadi Lokasi Liburan Akhir Pekan

Dari sinilah disimpulkan, Gua Tengkorak Matarombe sudah ada sejak prasejarah Konawe Utara yang teridentifikasi berjumlah 7 (tujuh) situs, dimanfaatkan oleh manusia pendukungnya sebagai tempat penguburan, mulai dari masa prasejarah hingga masa kemudian (sekurang-kurangnya hingga abad-15 M).

Hal ini dilihat dari jenis dan ciri-ciri benda arkeologis yang ditemukan.

Ada di permukaan gua maupun dari penggalian, seperti alat serpih, tatal batu, batu inti, beliung, gerabah, kerang dan arang, memberi keterangan bahwa sebelum menjadi lokasi penguburan situs-situs tersebut terlebih dahulu menjadi tempat bermukim.

Dari penelitian tersebut juga dilihat terkait masa hunian gua-gua prasejarah di Konawe Utara, tampaknya berlangsung secara bergelombang.

Pada dasarnya, Gua Tengkorak Matarombeo adalah satu diantara banyaknya situs yang ada di kawasan karst Matarombeo ini.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved