Liga 1
Gegara PSIS Semarang? Persib 'Ancam' Turunkan Pemain Pelapis di Kompetisi AFC Champions League Two
Klub Persib Bandung berencana mainkan skuad pelapis saat di ajang Asia AFC Champions League 2 (ACL 2). Diungkap sang pelatih Bojan Hodak.
Penulis: Muhammad Israjab | Editor: Muhammad Israjab
TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Salah satunya gegara PSIS Semarang, klub Persib Bandung berencana mainkan skuad pelapis saat di ajang Asia AFC Champions League 2 (ACL 2).
Hal ini dilakukan demi kondisi pemainnya dalam kondisi fit atau bugar. Sebelum berlaga di kompetisi itu, mereka akan bersua PSIS Semarang.
Pertemuan Persib vs PSIS Semarang, pekan kelima BRI Liga 1 2024-2025, di Stadion Si Jalak Harupat, Minggu (15/9/2024).
Keadaan ini, membuat Persib melakoni jadwal padat September 2024, Total ada enam pertandingan selama 22 hari.
Dengan jeda recovery tiga hari saja bagi tim ini. PSSI dan PT LIB selaku operator tidak memberikan kelonggaran.
Baca juga: PSIS Semarang Diuntungkan Jelang Lawan Persib Bandung, Usai Dikalahkan Dewa United
Terkait jadwal Liga 1 2024-2025 yang harus dimainkan Persib, padahal klub sudah memintanya.
Alhasil bisa membuat performa Persib jeblok. Karena risiko cedera yang bisa meningkat karena pemain kelelahan.
Opsi memainkan pemain pelapis tentu jadi opsi bagi juru taktik Maung Bandung, Bojan Hodak.
"Enam pertandingan 22 hari. Tidak normal, kami sudah mengajukan liga untuk mengubah jadwal."
"Tapi tidak mau. Mungkin mereka tidak paham dengan apa yang akan kami lakukan,” kata Bojan Hodak.
“Memang mengikuti aturan FIFA, tim bisa bermain setiap tiga hari, tapi itu bisa membuat kami mati."
"Mempengaruhi performa kami, risiko pemain cedera meningkat dan seseorang ingin kami bermain bagus di AFC,” tambahnya.
Menurutnya, Persib berpotensi melempem, jika situasinya seperti tersebut.
Sebab pemain sepakbola adalah manusia yang punya limit kemampuan, sehingga butuh recovery yang cukup.
Baca juga: Prediksi Persita Vs Persebaya Liga 1 Hari Ini: Bajul Ijo dan Pendekar Cisadane Tatap Tiga Besar
Jika tidak, bisa saja terjadi penurunan performa. Hodak tak ingin itu terjadi, sehingga menurunkan pemain cadangan adalah opsi.
"Erick Thohir bicara ingin tim Indonesia meraih hasil yang bagus di AFC, fantastis."
"Kami butuh orang yang membantu kami. Mungkin di AFC saya akan menurunkan tim pelapis dan jika kalah."
"Memang hanya itu hal yang bisa dilakukan,” terang sang pelatih.
Jika melihat di Eropa berbeda dengan Asia, perjalanan antar-negara bisa lebih panjang dan melelahkan.
Saat Hodak menukangi Kuala Lumpur City FC di AFC Cup 2022, FAM membantunya.
Dengan cara mendesain jadwal yang berbeda untuk klub-klub yang tampil di kancah Asia.
Hasilnya, klub ditangani Hodak bisa tampil di partai final meski gagal juara.
Malaysia punya dua wakil di Kompetisi klub AFC dengan level yang lebih tinggi.
Baca juga: Southampton Vs Manchester United Prediksi Susunan Pemain: Kompak Kalah Laga Sebelumnya, Incar 3 Poin
Yakni Johor Darul Ta’zim (AFC Champions League Elite), dan Selangor FC (ACL 2).
“Dua tahun lalu, saya di Kuala Lumpur City, kami bermain di final AFC Cup."
"Ketika semifinal melawan klub Uzbekistan, kami melakukan perjalanan 27 jam. Tapi saat itu, liga Malaysia membantu kami."
"Mengubah jadwal kami dan kami mendapatkan hasil yang fantastis. Karena itu, Malaysia punya dua tim di AFC Champions League,” cerita Hodak.
“Jika Indonesia ingin hal yang sama, mereka perlu membantu kami."
"Membantu Madura untuk bisa mendapat poin yang lebih baik,” bebernya pelatih asal Kroasia ini. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.