Wawancara Khusus Tribunnews Sultra
Isi Hati La Ode Darwin Calon Bupati Muna Barat Sulawesi Tenggara, Anggap Berkah Lawan Kotak Kosong
Jawaban calon bupati Muna Barat, La Ode Darwin saat wawancara eksklusif di kantor TribunnewsSultra.com, Selasa (10/9/2024).
Penulis: Apriliana Suriyanti | Editor: Desi Triana Aswan
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Kabupaten Muna Barat menjadi satu-satunya daerah dengan Calon Bupati dan wakil bupati tunggal di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Pasangan calon (paslon) kepala daerah pada Pilkada 2024 di Muna Barat, La Ode Darwin dan Ali Basa akan berlaga melawan kotak kosong pada 27 November 2024 mendatang.
Koalisi partai pendukung Darwin-Ali Basa berjumlah 10 partai meliputi delapan partai perlemen dan dua partai non parlemen.
Ke sepuluh partai tersebut antara lain PKB, PDI Perjuangan, Gerindra, Golkar, Nasdem, Demokrat, PBB, PPP, PKS, dan PAN.
Lantas seperti apa tantangan yang dihadapi paslon tersebut? Atau justru melawan kotak kosong menjadi konstestasi yang mudah ditaklukkan?
Simak selengkapnya jawaban Calon Bupati Muna Barat, La Ode Darwin saat wawancara eksklusif di kantor TribunnewsSultra.com, Selasa (10/9/2024) Â yang berada di Kompleks Ruko Citraland, Cluster The Imperium, Jalan Ali Jalan Malaka Blok RKA01/001, Anduonohu, Kecamatan Kambu, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara:Â
- Bagaimana perasaannya melawan kotak kosong?
Baca juga: Darwin Sebut Tak Ingin Lawan Kotak Kosong di Pilkada Muna Barat 2024: Tapi Partai Semua Dukung Saya
Saya bersama Ali basa ini posisinya sekarang mendapatkan dukungan dari semua partai politik, ini merupakan berkah bagi Muna Barat kedepan supaya bisa menjadi lebih baik.
Perasaan saya dalam menghadapi kotak kosong ini masih memerlukan kerja keras kita bagaimana meyakinkan masyarakat supaya kedepan kita bersama-sama pada 27 November 2024 memilih Darwin dan Ali Basa.
Tentu ini merupakan semangat untuk kami semua karena dengan dukungan semua partai politik ini menjadi kekuatan yang cukup maksimal dan seimbang dengan apa yang kami kerjakan selama ini.Â
Kami melakukan sosialisasi itu sudah berjalan kurang lebih satu tahun delapan bulan. Satu-satunya calon bupati mungkin yang pertama kali melakukan sosialisasi dan pertemuan terbuka itu mungkin Muna Barat.
Semua daerah 81 desa dan 5 kelurahan di Muna Barat, alhamdulillah kami sudah kunjungi semua.
Baca juga: Terima B1-KWK NasDem di Pilkada Muna Barat, Darwin-Ali Basa Kini Kantongi 19 Kursi Dukungan Partai
2. Banyak yang menduga bahwa Darwin dan Ali Basa memborong semua partai politik demi menang, apakah ini benar sengaja dilakukan atau seperti apa?
Terkait fenomena kotak kosong di Muna Barat itu sebenarnya bukan kehendak kami, tetapi ini kehendak partai politik untuk saya dan Ali Basa tampil sebagai calon bupati dan wakil bupati di Muna Barat.
Hasil survei dari semua partai politik, dari survei internal saya, dari kartapolitika, polltracking, SMSI, dan beberapa lainnya elektabilitas keterpilihan saya terutama sebagai calon bupati itu sudah dianggap 70 persen ke atas.
Jadi partai politik ini sebenarnya tidak ujuk-ujuk langsung memberikan rekomendasi kepada kami, tetapi setelah melakukan juga pemetaan di lapangan ya La Ode Darwin dan Ali Basa lah yang memang posisinya sangat berpotensi untuk memenangkan pilkada. Itu semua memberikan dukungan kepada kami.
Memang partai itu pada prinsipnya bahwa memberikan dukungan itu tidak mau kalah, pasti kan mau menang. Kalau mau kalah ya untuk apa kan? Jadi fenomena kotak kosong ini bukan by desain.Â
Ada beberapa partai politik yang tidak bersama-sama saya di awal tetapi di akhir bersama saya. Karena posisinya adalah bahwa tadi melihat elektabilitas kita yang cukup tinggi kemudian dukungan dari masyarakat juga yang cukup baik, sehingga partai politik itu menjatuhkan dukungan B1KWK nya kepada saya dan pak Ali Basa.
Baca juga: Terima B1-KWK NasDem di Pilkada Muna Barat, Darwin-Ali Basa Kini Kantongi 19 Kursi Dukungan Partai
3. Apakah memang tidak ada figur lainkah di Muna Barat? Hanya Darwin dan Ali Basa atau seperti apa?
Ada figur yang lain juga, tetapi partai politik ini kan pada prinsipnya tidak mau kalah. Masa mereka memberikan dukungan kepada calon yang elektabilitasnya mungkin sangat jauh dengan saya.
Ada beberapa sumber survei dari lembaga survei yang telah saya publish misalnya polltracking, angka keterpilihan kita sudah di angka 75 persen dibanding dengan calon lain yang masih sangat minim.
Jadi pada prinsipnya bahwa ini adalah berkah bagi saya. Saya juga tidak berharap mau melawan kotak kosong di Muna Barat, tetapi kalau partai politik berkehendak memberikan dukungan kepada saya berarti ini adalah sebuah amanah.
Amanah yang diberikan kepada saya dan pak Ali Basa untuk betul-betul saya tunjukkan pada saat 27 November itu, bahwa kami mendapatkan angka kemenangan yang maksimal yaitu diangka minimal 90 persen.
Pada simulasi terakhir, di survei terakhir yang SMSI simulasi kotak kosong pada akhir Juli kemarin saya dan pak Ali Basa itu sudah diangka 80,5 persen, kemudian kotak kosong itu 5,6 persen, dan selebihnya adalah belum menentukan pilihan. Berarti ini memang dukungan dari masyarakat itu sangat besar.
4. Bagaimana esensi melawan kotak kosong bagi Darwin dan Ali Basa, apakah menghadapi pilkada ini dengan santai atau seperti apa?
Walaupun kita melawan kotak kosong, tetapi kita anggap saja kita ada lawan. Melawan kotak kosong ini adalah langkah awal kami untuk menunjukkan tidak selamanya politik di Muna Barat itu menjadi hangat, menjadi konflik yang berkepanjangan.
Dinamika ini kami anggap sebuah berkah bagi semua masyarakat Muna Barat dalam proses pilkada yang insyaAllah akan dilaksanakan pada 27 November ini.
Semoga tidak ada konflik sosial yang terjadi, tidak pengkotak-kotakan di masyarakat sehingga kita fokus bagaimana menciptakan pilkada yang damai, sejuk, nyaman, dan tidak ada gejolak yang berlebihan yang ditimbulkan akibat pilkada.
Biasanya kalau pilkada di Muna Barat itu, ini antar tetangga misalnya beda pilihan itu tidak saling tegur menegur itu.Â
Muna Barat ini pada pilkada 2017 yang lalu sangat tinggi sekali eskalasinya...., 90 persen dari legitimasi masyarakat untuk mendukung, memilih saya dan pak Ali Basa.
InsyaAllah jika kami terpilih begitu dilantik maka kami akan lebih gampang untuk menjalankan program-program kami yang pro rakyat, sehingga tidak ada lagi yang merasa bahwa Darwin dan Ali Basa itu bukan milik kami.Â
Sekian persen yang tidak suka dengan kita, biasanya apapun yang kita lakukan mau sebaik bagaimanapun, mau untuk kepentingan mereka, kalau mereka tidak mendukung kita maka lebih gampang kita menjalankan program-program pro rakyat.
5. Berkali-kali Darwin mengatakan melawan kotak kosong adalah berkah, esensi menurut Darwin itu seperti apa?
Kalau kotak kosong ini kan sebenarnya diatur dalam demokrasi kita, dalam undang-undang pemilih itu bahwa melawan kotak kosong itu adalah sebuah demokrasi.
Banyak orang berpikiran bahwa demokrasi kita tidak jalan di Muna Barat, tapi yang jadi pertanyaan adalah kenapa diatur dan dibolehkan oleh undang-undang.
Jadi sebenarnya sekali lagi saya tegaskan bahwa kotak kosong ini bukan nafsu politik kami dengan pak Ali Basa untuk mengambil semua partai, tetapi ini adalah keinginan dari semua partai politik untuk mendukung kami.
Saya rasa walaupun ada yang menafsirkan bahwa demokrasi di Muna Barat itu sudah tidak berjalan lagi hanya karena semua partai diborong itu saya rasa sesuatu hal yang tidak ada sama sekali di pikiran kami untuk mematikan proses demokrasi.
Sekali lagi saya tegaskan bahwa kami ini sudah lama bekerja di Muna Barat dibandingkan dengan kandidat lain, kami juga sudah melaunching beberapa program kami.
Program yang pertama adalah Mubar (Muna Barat) Sehat kita launching sejak Juni 2023, waktu itu kita menghadirkan sekitar 6 ribu-7 ribu orang untuk senam sehat, ada pemeriksaan kesehatan gratis, dokter keliling.
Kemudian program Mubar Tumbuh yang kita launching pada Mei 2023 lalu ini fokus pada ekonomi kerakyatan dan sektor pendidikan.
Terakhir program Petani Keren namanya, kita memfasilitasi petani menyiapkan bibit, membantu alat-alat pertanian, termasuk pemasarannya.
Jadi ini kita lakukan betul-betul bahwa La Ode Darwin dan Ali Basa belum jadi bupati tapi sudah berbuat.
Sehingga pemikiran kita mematikan proses demokrasi ya jangan kami yang disalahkan, tetapi mungkin kandidat yang lain tidak berupaya untuk meningkatkan elektabilitas mereka.
Kalau misalnya elektabilitas saya rendah hanya 20 persen, sementara yang lain ada 50 persen, 70 persen, tetapi saya dikasih semua partai politik untuk mematikan calon-calon yang unggul itu bisa dikategorikan saya mematikan proses demokrasi.
Bisa dicek semua dari 5-6 lembaga survei independen yang sudah kami rilis itu, popularitas saya jauh dibanding kandidat lain. Jadi proses demokrasi itu bukan keinginan kami untuk kotak kosong tetapi ini adalah kehendak dari partai politik.
6. Apa niat awal seorang Darwin maju sebagai bupati Muna Barat?
Basic saya adalah pengusaha, saya memimpin beberapa perusahaan yang ada di Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Morowali, yang bergerak di bidang nikel, tiba-tiba banting setir ke politik.
Orang berfikiran saya mau mencari apa lagi? Tetapi yang menjadi persoalan adalah ada suatu waktu tiba-tiba terketuk hati saya untuk kembali ke Muna Barat.
Pemikiran saya Muna Barat ini adalah kampung halaman, daerah saya sejak kecil mulai dari SD sampai SMA. Saya melihat Muna Barat perkembangannya belum maksimal, sehingga saya terdorong untuk merubah Muna Barat agar bisa menjadi lebih baik dibutuhkan pemimpin yang ikhlas.
Catatannya adalah menjadi calon bupati itu jangan mengandalkan sumber finansial dari pihak ketiga.Â
Selama ini banyak fenomena yang terjadi calon bupati dibiayai pihak ketiga, tetapi saya berpikiran untuk membangun Muna Barat menjadi lebih baik dengan catatan saya maju sebagai calon bupati dengan biaya sendiri.
Penafsirannya begini, modal politik itu jangan mengandalkan pihak ketiga. Kita juga punya uang, bukan berarti kita mau beli masyarakat, artinya adalah menjadi calon bupati itu berarti harus sudah matang secara finansial.
Fenomenanya begini, saya berkeliling di Muna Barat dan saya melihat banyak tim-tim sukses yang membuat masyarakat kecewa dengan pemimpin-pemimpin dulu. Mungkin pemikirannya seperti ini, setelah mereka menjadi bupati mereka (masyarakat) dilupakan.
Kita menggali dan mengkroscek semua, ternyata memang fenomena politik itu kalau kita punya utang dengan orang lain dalam hal Pilkada maka kebijakan kita itu sepenuhnya tidak dipegang kendali oleh bupati atau wakil bupati karena kita punya utang ini.
Jadi saya tegaskan dalam berpolitik itu kita sudah harus selesai dengan diri sendiri dulu baru kita masuk ke jalur politik. Kalau diri kita sendiri belum selesai maka yakin dan percaya ketika dia menjadi pejabat pasti dia akan lupa dengan dirinya.
Mungkin dulu tim suksesnya berjuang dengan mati-matian, kemudian menjanjikan sesuatu dengan harapan masyarakat itu diberikan nilai kesejahteraan yang lebih, setelah dia jadi bupati dia tersandera dengan kepentingan kelompok-kelompok yang lain yang mengendalikan kekuasaan, karena dia punya utang pada saat maju pilkada ini menjadi sesuatu yang berat untuk melahirkan kebijakan yang pro rakyat.
Kita melihat di Muna Barat sana sektor pertanian, peternakan, dan perikanan ini yang paling unggul harus kita lakukan. Tetapi faktanya orang menjadi pemimpin lebih banyak membuang program pada proyek-proyek yang fisik.Â
Kalau proyek-proyek fisik ini kan lebih gampang masuk ke bupati kan. Kalau membuang kepada program yang pro rakyat susah ini diambil. Nanti saya ke depan dengan segala upaya saya dan kebijakan pemerintah, kalau diberikan rejeki di Muna Barat saya dan pak Ali Basa, akan lebih memaksimalkan program pro rakyat tadi.
Misalnya di sektor pertanian kita akan maksimalkan dari anggaran Rp10 miliar misalnya kita dorong menjadi Rp50 miliar misalnya untuk membongkar lahan-lahan pertanian yang tidak produktif menjadi lahan produktif.
Lalu bibit itu kita akan berikan ke petani-petani yang tidak mampu beli bibit, atau pupuk misalnya yang sulit mereka dapatkan kita kasih gratis, pemasarannya nanti kita siapkan.
Inilah sebenarnya yang terjadi, seperti di awal saya katakan bahwa kalau mau masuk ke jalur politik ini terutama menjadi calon bupati dan wakil bupati, kalau berdasarkan hemat saya kita sudah harus selesai dengan diri sendiri dulu baru memantapkan diri untuk maju.
Sebagai seorang yang sudah berkecimpung di dunia usaha, apakah terjun ke dunia politik menjadi jalur dan passion yang berbeda? Apa pandangan Darwin tentang politik?
Kebiasaan saya dulu kan mengelola perusahaan, dalam dunia bisnis memang dibutuhkan kejujuran, loyalitas, dan kerja keras.
Kalau di politik ini warna tiap orang berbeda-beda, ada yang datang baik kepada kita ternyata ujung-ujungnya mereka tidak komitmen kepada kita. Ini memang butuh kesabaran yang luar biasa untuk mengelola dinamika yang ada.
Kalau di sisi bisnis kalau kita sudah berkata A itu harus A, makanya itu jadi modal saya dalam berbisnis. Kalau dalam politik bisa bolak-balik, bisa berubah. Makanya dibutuhkan kemampuan kita untuk mematangkan emosional kita sehingga kita tidak terpengaruh dengan hal-hal seperti itu.
Intinya menjadi pemimpin itu, ketika ada yang mengkritik kita itu dijadikan sebagai spirit kita kedepan untuk berbuat lebih baik.
7. Pertimbangan anda memilih Ali Basa sebagai calon wakil bupati, padahal secara historikal Ali Basa punya pengalaman di pemerintahan dan sebagai kader politisi. Apa yang memantapkan Darwin memilih Ali Basa?
Sejak awal saya memang berkehendak bahwa wakil saya usianya harus lebih tua supaya ada keseimbangan dalam pengelolaan pemerintahan.
Usai saya 39 tahun dan pak Ali Basa usianya sudah 62 tahun. Jadi ada keseimbangan ini. Kalau bupati dia salah bisa diingatkan oleh wakil bupati. Sehingga tidak ada konflik yang terjadi antara bupati dan wakil bupati.
Pak Ali Basa ini menjadi pilihan yang tepat bagi saya, beliau adalah birokrasi yang memulai karir dari nol sampai menjadi Pj Sekda di Muna dan pernah menjadi kepala dinas di beberapa instansi. Kemudian beliau juga politisi PDI Perjuangan, partai ini adalah pemenang pemilu di Muna Barat yang mendapatkan lima kursi ketua DPR.
Tetapi yang menjadi catatan adalah saya dan pak Ali Basa ini tidak ada deal politik. Dalam artian bahwa ada pembagian kebijakan atau mungkin ada pembagian struktur pemerintahan. Jadi saya berkomitmen dengan pak Ali Basa bahwa kebijakan itu adalah milik kita bersama, pemerintah itu adalah milik bersama terutama birokrasi.
Biasanya hanya karena ada deal atau kesepakatan politik diawal antara bupati dan wakil bupati yang tidak terealisasi pada saat menjabat itu akan menciptakan situasi yang tidak kondusif. Ibaratnya bupati dan wakil bupati ini pasangan suami istri, kalau ribut pasti rumah tangga kita menjadi tidak harmonis.
Saya berharap ke depan saya dan pak Ali Basa ini kalau diberi rahmat Allah Subhanahu Wa Ta'ala untuk memimpin Muna Barat, kami akan menjadi pemimpin yang betul-betul amanah, segala macam persoalan akan kami selesaikan dengan baik dan kita diskusikan dengan baik. Apapun yang menjadi kebijakan kita, itu harus didiskusikan dulu sebelum direalisasikan ke masyarakat.
8. Mau dibawa kemana Muna Barat selama 5 tahun kedepan ini jika pasangan Darwin dan Ali Basa terpilih?
Pemikiran saya itu, Muna Barat ini kan tidak punya sumber daya alam seperti tambang dibandingkan dengan daerah lain ya seperti Konawe Utara, Kolaka, dan sebagainya. Muna Barat ini hanya punya lahan dan laut yang luas, tentu anggaran kita harus maksimalkan di tiga sektor tadi itu.
Pertanian kita harus maksimalkan karena mayoritas masyarakat Muna Barat sana itu 80 persen adalah petani. Kemudian peternakan juga kita harus maksimalkan dan laut juga, nelayan kita harus diperhatikan.
Tadi sudah saya sampaikan bahwa pertanian menjadi sektor andalan kita, tetapi posisinya anggaran kita di sektor ini sangat minim sekali. Sehingga saya berharap, kalau diberi amanah nanti anggaran di sektor pertanian kita maksimalkan.
Itu nanti semua akan kita kelola sehingga bisa menjadi produktif sehingga masyarakat Muna Barat dalam lima tahun kedepan bisa menjadi masyarakat yang sejahtera, sehat ekonomi, tidak lagi bergantung kepada bantuan-bantuan sosial.
9. Dalam kurun waktu 5 tahun itu apakah bisa dituntaskan?
Saya yakin saya bisa. Salah satu program saya itu adalah Liumokesa yang berarti Kampung Keren dan Bagus. Nanti akan ada desa yang di inovasi, nanti akan ada produk-produk di situ.
Jadi di tahun pertama kita akan lakukan pemetaan potensi kita. Jadi di masing-masing wilayah itu, harus ada potensi unggulan yang kita lahirkan.Â
Tahun kedua nanti kita akan support dengan kebijakan anggaran kita, kita bongkar lahan pertanian tidur kita menjadi lahan produktif, kemudian kita juga siapkan pemasarannya.
Kalau tiga sektor ini, menyiapkan pupuk gratis, bibit gratis, kemudian ada regulasi yang kita atur di situ bahwa nanti harga jagung ditetapkan dianga sekian.
Sekarang keluhan dari petani ini, mereka punya hasil yang melimpah tetapi tidak tahu mau dijual di mana. Inilah keluhan-keluhan petani selama saya berjalan 20 bulan.
Dengan target minimal 90 persen, seberapa optimis paslon Darwin-Ali Basa memenangkan pertarungan melawan kotak kosong?
Optimis saya 100 persen, malahan mungkin lebih ya karena semangat masyarakat ini dalam membantu kami selama ini menjadi tim, bekerja secara maksimal itu dengan sukarela.
Harapan mereka adalah mereka menitipkan masa depan Muna Barat untuk bisa menjadi lebih baik kepada saya dan pak Ali Basa. Mereka memang membutuhkan pemimpin yang ikhlas, yang serius melihat mereka di masyarakat.
Saya punya dua kediaman. Itu selalu didatangi masyarakat, ibu-ibu untuk mendoakan kami supaya menjadi pemimpin di Kabupaten Muna Barat.
Jadi optimisme saya mendapatkan kemenangan di atas 90 persen, karena saya ini sudah betul-betul berjalan maksimal, menunjukkan kedekatan, dan menjelaskan program saya kepada masyarakat.
Ini kesempatan yang baik bagi masyarakat Muna Barat, kalau disia-siakan mungkin tidak akan lagi terjadi kedepan untuk mendapatkan pemimpin yang ikhlas membangun Muna Barat.
10. Apa closing statement dari Darwin?
Â
Menjadi pemimpin itu harus tahu daerah dan asal usulnya. Asal adalah orang yang betul-betul berangkat dari masyarakat yang biasa-biasa saja dan yang susah.
Orang tua saya adalah seorang guru, ibu saya ibu rumah tangga biasa, kemudian saya tidak diwarisi kekayaan yang luar biasa oleh keluarga dan orang tua saya, tetapi saya diwarisi semangat, kejujuran, keikhlasan, kerja keras untuk mendapatkan sesuatu.
Intinya menjadi pemimpin itu kita harus tahu asal usul kita dari mana asal kita dan menjadi kerena siapa. Insyaallah mudah-mudahan saya tahu diri. Jadi bupati itu bukan karena saya kaya, bukan karena tim saya, tetapi karena masyarakat Muna Barat.
Tentu ini akan menjadi semangat saya di masa depan untuk berbuat yang terbaik. Kita jangan lupakan orang yang telah berbuat baik dengan kita dan membantu kita.Â
Kalau kita sudah diberikan amanah untuk menjadi pemimpin, maka amanah itu harus kita jaga sebaik mungkin. Nanti kedepan kalau Darwin dan Ali Basa menjadi bupati maka Insyaallah kita tidak akan ada jarak.Â
Rumah jabatan itu jadi rumah bagi masyarakat Muna Barat, tidak boleh ada satpol PP yang menghadang masyarakat yang mau bertemu dengan bupati.
Kalau ada yang demo kita harus temui, kita harus tahu masalahnya. Segala dinamika itu haris kita lalui. Pemimpin tidak boleh kaku, sombong, serakah.
Berbuat yang terbaik itu adalah suatu hal yang saya impikan untuk membangun Muna Barat.
Sebagai informasi, wawancara eksklusif ini dapat disaksikan selengkapnya dalam program Mata Lokal Memilih yang tayang pada Selasa (10/09/2024) di Channel YouTube TribunnewsSultra.com.
 (*)
(TribunnewsSultra.com/Apriliana Suriyanti)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/sultra/foto/bank/originals/Wawancara-khusus-calon-Bupati-Muna-Barat-La-Ode-Darwin.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.