Hari Kemerdekaan RI

Tari Lulo Alu Asal Bombana Sultra Tampil di Upacara Penurunan Bendera HUT ke-79 RI di Istana Merdeka

Tarian Lulo Alu ditampilkan pada upacara penurunan bendera Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Republik Indonesia (RI) di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu

kolase foto (handover)
Tarian Lulo Alu ditampilkan pada upacara penurunan bendera Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Republik Indonesia (RI) di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu (17/08/2024). 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Tari Lulo Alu merupakan tarian tradisional yang berasal dari Kabupaten Bombana, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

Tarian ini ditampilkan pada upacara penurunan bendera Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Republik Indonesia (RI) di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu (17/08/2024).

Tarian tradisional tersebut disiarkan melalui akun YouTube Sekretariat Presiden pada pukul 15.46 WITA dengan durasi sekira 5 menit 20 detik.

Tari Lulo Alu menceritakan proses moisa atau menumbuk padi yang dilakukan dengan sukacita sebagai bentuk rasa syukur kepada Sang Pencipta. 

Tari Lulo Alu ditampilkan pada upacara penurunan bendera HUT ke-79 RI di Istana Merdeka
Tari Lulo Alu ditampilkan pada upacara penurunan bendera Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Republik Indonesia (RI) di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu (17/08/2024).

Tarian ini diawali dengan sepenggal lirik yang dinyanyikan oleh seorang wanita, berbunyi 'measa witangku da mowico witalehi riangku'.

 Lalu diteruskan oleh para penari Lulo Alu yang memasuki lapangan, 'witada ni masiako tokotu ayo dedo'.

Puluhan penari tersebut berjalan memasuki lapangan Istana Merdeka sambil membawa properti berupa tongkat panjang dan tongkat pendek.

Mereka mengenakan baju putih yang dibalut kain berwarna merah dan emas, celana biru, serta aksesoris yang menyerupai ikat kepala.

Baca juga: Bendera Merah Putih Sepanjang 79 Meter Dibentangkan 79 Peserta di Puncak Padang Kuku Buton Sultra

Sementara para penabuh mengenakan celana kain hitam, dengan sarung motif kotak berwarna hijau, baju putih berbalut kain bercorak warna hitam emas, dan ikat kepala.

Alat musik tradisional yang digunakan untuk mengiringi tari Lulo Alu antara lain gong, gendang, dan gambus.

Musik pengiring tari ini memiliki tempo yang cepat dan bersemangat.

Pada penampilan tari tersebut, terdapat sebuah gerakan para penari yang sedang bermain di atas tongkat panjang.

Baca juga: Profil Lutfiyah Utoyo, Paskibraka Asal Sultra Jadi Cadangan Pembawa Baki Upacara HUT ke-79 di IKN

Tari Lulo Alu ditutup dengan nyanyian berbahasa daerah yang dilantunkan secara bersama-sama, serta tim penari yang meninggalkan lapangan.

Adapun koreografer Tim Penari Kolosal asal Provinsi Sultra ini adalah Sukrin Suhardin.

Diketahui, tarian Lulo Alu menjadi penampil pertama pada sesi hiburan penurunan bendera sebelum daerah lain.

Tim Penari Kolosal Lulo Alu perwakilan Provinsi Sultra ini tampil setelah marching band dan Gita Bahana Nusantara. (*)

(TribunnewsSultra.com/Apriliana Suriyanti)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved