5 Calon Wali Kota Baubau Sulawesi Tenggara, Wakil, Partai Pendukung di Pilkada 2024, Profil Cawali

Yusran Fahim-Wa Ode Hasminah Bolu

Yusran Fahim dan Wa Ode Hasminah Bolu, bakal calon Wali Kota Baubau dan Wakil Wali Kota (Wawali), didukung koalisi PPP dan Nasdem di Pilkada Baubau.

PPP dengan 3 kursi dan Nasdem 2 kursi sudah memenuhi syarat minimal paslon usungan parpol atau gabungan partai di Pilwali Baubau 2024.

Meski kursinya sudah mencukupi, pasangan inipun dikabarkan masih terus menjalin komunikasi dengan partai lainnya.

Sosok Yusran Fahim merupakan politisi berlatar belakang pengusaha yang kini menjadi Ketua Dewan Pimpinan Cabang DPC PPP Baubau.

Yusran merupakan adik ipar mantan Wali Kota Baubau 2 periode, Amirul Tamim, yang kini Anggota DPD RI 2019-2024, dan kembali terpilih periode 2024-2029 pada Pemilu 2024 lalu.

Baca juga: Yusran Fahim dan Wa Ode Hasminah Bolu Usungan PPP-Nasdem di Pilkada Baubau 2024 Sulawesi Tenggara

Yusran Fahim pernah menjadi calon Wali Kota Baubau di Pilkada Baubau 2018, namun kalah saing dari petahana AS Thamrin-La Ode Ahmad Monianse.

Sementara, Wa Ode Hamsinah Bolu merupakan politisi perempuan yang pernah menjadi Anggota DPD RI 2015-2019 dari Daerah Pemilihan atau Dapil Sultra.

Dia pernah menjabat Kepala Bagian Pelayanan Jasa Teknologi Balai Bioteknologi, Kedeputian Teknologi Agroindustri dan Bioteknologi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi 1992-2013.

Nur Ari Raharja-La Ode Yasin Mazadu

Nur Ari Raharja dan La Ode Yasin Mazadu akan menghelat deklarasi pasangan calon Wali Kota Baubau dan Wakil Wali Kota 2024 dalam waktu dekat ini.

Sebelumnya, bakal paslon ini sudah menerima surat dukungan Partai Gerindra yang mengatrol 3 kursi DPRD Baubau.

PKB juga sudah memberikan rekomendasi tahap 1 kepada Ari Raharja di Pilkada Baubau 2024.

Partai Hanura dengan 3 kursi DPRD sebelumnya menugaskan Nur Ari Raharja, La Ode Ahmad Monianse, dan Ida Fitri Halili, dengan La Ode Yasin Mazadu sebagai bakal calon wakil wali kotanya.

Pasangan ini juga sebelumnya kabarnya diusung PAN dan mengindar rekomendasi Hanura dengan keberadaan Yasin Mazadu.