Makna Penting 10 Hari Pertama Bulan Dzulhijjah, Lakukan Amalan Puasa, Dzikir, Berqurban, Keutamaan

Makna penting 10 hari pertama bulan Zulhijah atau Dzulhijjah. Pada malam ini, Jumat (7/6/2024), umat Muslim akan menyambut 1 Dzulhijjah 1445 Hijriah.

Kolase TribunnewsSultra.com
Berikut ini makna penting 10 hari pertama bulan Zulhijah atau Dzulhijjah. Pada malam ini, Jumat (7/6/2024), umat Muslim akan menyambut 1 Dzulhijjah 1445 Hijriah. Atau bisa dikatakan, bahwa 1 Dzulhijjah 1445 Hijriah akan jatuh pada tanggal 8 Juni 2024 besok. Tentunya, bulan Dzulhijjah ini begitu spesial dan penuh makna. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM- Berikut ini makna penting 10 hari pertama bulan Dzulhijjah.

Pada malam ini, Jumat (7/6/2024), umat Muslim akan menyambut 1 Dzulhijjah 1445 Hijriah.

Atau bisa dikatakan, bahwa 1 Dzulhijjah 1445 Hijriah akan jatuh pada tanggal 8 Juni 2024 besok.

Tentunya, bulan Dzulhijjah ini begitu spesial dan penuh makna.

Pasalnya selain akan ada Hari Raya Idul Adha, namun juga berbagai momen penting bersejarah pernah terjadi.

10 hari pertama bulan Dzulhijjah, umat Muslim dianjurkan untuk semakin banyak beribadah.

Banyak keutamaan yang diraih saat menjalankan amalan-amalan tersebut.

Baca juga: Niat Puasa Dzulhijjah, Tarwiyah, Arafah Berikut Jadwal Mulai Sabtu ini hingga Jelang Idul Adha 2024

Lantas seperti apa makna penting dari 10 hari pertama di bulan Dzulhijjah ?

Dilansir dari TribunPriangan.com, bulan Dzulhijjah merupakan bulan ke-12 atau bisa disebut dengan bulan terakhir dalam penanggalan Islam.

Pada bulan ini, juga dikenal sebagai salah satu dari 4 bulan haram yang tentunya dianjurkan untuk melakukan amalan sunnah.

Makna paling penting pada awal bulan Dzulhijjah dan juga tercatat sepanjang sejarah adalah kisah Nabi Ibrahim.

Kisah Nabi Ibrahim ini tentunya menjadi sebuah tanda bagi kita umat Muslim atas ujian ketaatan seseorang kepada Allah SWT.

Allah SWT menguji iman dan ketakwaan Nabi Ibrahim.

Di mana, kala itu Nabi Ibrahim diminta untuk mengorbankan anaknya atau menyembelih anaknya, Ismail.

Namun dari ujian tersebut, Nabi Ibrahim yang patuh kepada Allah SWT mendapatkan sebuah keuntungan yang begitu dahsyat.

Atas pengorbanan dan kepatuhan Ibrahim dan Ismail, Allah SWT mengganti Ismail yang tengah disembelih Ibrahim dengan seekor domba sebagai hewan kurban.

Sehingga, ini pula yang menjadi awal mula dikenalnya Hari Raya Haji atau Idul Adha pada bulan Dzulhijah.

Keutamaan

Peristiwa bersejarah dalam Islam tentang ketaatan Nabi Ibrahim dan anaknya, Ismail kepada Allah SWT, ini dikenal sebagai hari raya haji, yang didalamnya terdapat satu hari yang ditekankan bagi setiap muslim untuk berpuasa.

Hari tersebut dikenal sebagai hari puasa Tarwiyah atau puasa Arafah, yang dijanjikan akan menghapuskan puasa setahun sebelum dan setahun sesudahnya.

Namun tauhkah kamu, bahwa ada amalan selain puasa arafah yang dikerjakan pada 10 hari di awal bulan Dzulhijjah tersebut?

Pada bulan Dzulhijjah, umat Islam juga dianjurkan untuk berpuasa di 9 hari pertama, sebab didalamnya memiliki keistimewaan.

Mengutip situs resmi Nahdlatul Ulama (NU), Ibnu Abbas pernah menerangkan bahwa sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah adalah hari-hari penuh makna, karena berbagai peristiwa besar dalam sejarah Islam juga terjadi di hari-hari itu.

Baca juga: Kapan Puasa Arafah? Dilakukan 9 Dzulhijjah Jelang Idul Adha Hingga Keutamaan Lengkap dengan Niatnya

Baca juga: Jadwal Puasa Dzulhijjah, Arafah dan Tarwiyah Jelang Idul Adha 2024, Lengkap Bacaan Niat Puasa

Baca juga: 3 Niat Puasa Penting Jelang Hari Raya Idul Adha 1445 H/2024 M, Dzulhijjah, Arafah, hingga Tarwiyah

Cerita di Balik 10 Hari Awal Bulan Dzulhijjah

- Hari Pertama : Merupakan hari pertama diampuninya kesalahan Nabi Adam (memakan buah khuldi di surga) oleh Allah SWT.

- Hari Kedua : Adalah hari di mana Nabi Yunus dipersilakan keluar dari perut ikan Nun setelah beberapa hari berada di dalam sana.

Nabi Yunus AS yang pada saat itu terjebak di perut ikan sangat besar, terus bertasbih dan beribadah kepada Allah SWT. Oleh karena itulah Rasulullah SAW pernah bersabda:

"Barang siapa beribadah di hari kedua bulan Dzulhijjah, baginya pahala yang menyerupai ibadah satu tahun tanpa ada maksiat".

- Hari Ketiga : Adalah hari dikabulkannya doa Nabi Zakaria hingga kemudian dianugerahi seorang anak bernama Yahya.

- Hari Keempat : Adalah hari kelahiran Nabi Isa AS.

Baca juga: 3 Doa yang Diamalkan dalam Menyambut 1 Dzulhijjah 2024, Mohon Keselamatan dan Ridha Allah SWT

- Hari Kelima : Adalah hari kelahiran Nabi Musa AS.

- Hari Keenam : Adalah hari-hari kemenangan para Nabi dalam memperjuangkan ajaran tauhid.

- Hari Ketujuh : Adalah hari ditutupnya pintu neraka Jahanam. Oleh karena itu Rasulullah SAW pernah bersabda, 'barang siapa berpuasa di hari ketujuh bulan Dzulhijjah akan ditutup 30 kesulitan dalam hidupnya dan dibuka 30 pintu kemudahan baginya.

- Hari Kedelapan : disebut juga dengan Hari Tarwiyah.

Pada hari ini, umat Islam yang tak pergi haji melaksanakan puasa Tarwiyah.

Sedangkan bagi jemaah haji, Imam An-Nawawi dalam Kitab Idhah menyebutkan, kesunahan atau anjurannya untuk singgah di Mina pada 8 Dzulhijjah atau hari Tarwiyah, dan melaksanakan sholat zuhur, asar, magrib, dan isya, serta bermalam dan sholat subuh di Mina.

Baca juga: Kapan 1 Dzulhijjah 2024? Cek Prediksi Idul Adha 2024 Menurut Pemerintah, NU dan Muhammadiyah

- Hari Kesembilan : disebut dengan hari Arafah. Keutamaan puasa Arafah dijelaskan dalam hadis yang diriwayatkan Abu Qatadah ra, di mana Rasulullah bersabda:

صوم يوم عرفة يكفر سنتين ماضية ومستقبلة وصوم يوم عاشوراء يكفر سنة ماضية

Artinya: Puasa hari Arafah dapat menghapuskan dosa dua tahun yang telah lepas dan akan datang, dan puasa Asyura (tanggal 10 Muharram) menghapuskan dosa setahun yang lepas. (HR Muslim).

- Hari Kesepuluh : disebut dengan yaumun nahr atau hari penyembelihan kurban. Pada hari ini, umat Islam diharamkan untuk berpuasa.

Amalan

Bulan Zulhijah memiliki beberapa keistimewaan, satu di antaranya yakni pada 10 hari malam pertama bulan Zulhijah.

Hal tersebut dijelaskan oleh Ibnu Umar Radhiyallaahu ‘Anhuma, dari Nabi Shallallaahu ‘Alaihi Wasallam yang bersabda:

مَا مِنْ أَيَّامٍ أَعْظَمُ عِنْدَ اللَّهِ وَلَا أَحَبُّ إِلَيْهِ الْعَمَلُ فِيهِنَّ مِنْ هَذِهِ الْأَيَّامِ الْعَشْرِ

"Tidak ada hari-hari yang lebih agung di sisi Allah dan amal shalih di dalamnya lebih dicintai oleh-Nya daripada hari yang sepuluh (sepuluh hari pertama dari Dzulhijjah)." (HR. Ahmad, dishahihkan Syaikh Ahmad Syakir)

Kemudian, untuk menyambut bulan Zulhijah, umat Muslim dianjurkan untuk memperbanyak amal shaleh karena pahala dari apa yang kita kerjakan akan dilipatgandakan oleh Allah.

Dari Ibnu Umar, dari Nabi bersabda:

"Tidak ada kumpulan hari yang amal shaleh lebih dicintai oleh Allah melebihi amal shaleh yang dikerjakan pada hari-hari ini (yaitu 10 hari pertama bulan Dzul Hijjah)". Para sahabat bertanya: "Tidak pula jihad di jalan Allah?", Nabi menjawab: "Tidak pula jihad di jalan Allah, kecuali orang yang berangkat jihad dengan jiwa dan hartanya namun tidak ada yang kembali satupun." (HR. Al-Bukhari, Abu Dawud dan Ibnu Majah).

Dikutip dari laman resmi Universitas Islam Indonesia, adapun amalan-amalan yang dapat dilakukan pada 10 hari pertama bulan Zulhijah 1445 H/2024 M sebagai berikut:

1. Puasa Arafah

Puasa Arafah merupakan puasa sunnah yang dijalankan pada tanggal 9 Zulhijah tahun Hijriyah.

Puasa Arafah dianjurkan bagi umat Muslim yang tidak sedang melaksanakan ibadah haji di Makkah.

Cara melaksanakan puasa arafah sama seperti puasa sunnah lainnya.

Dari Abu Qotadah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِى بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ
"Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyura (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu." (HR. Muslim no. 1162)

2. Takbir dan Dzikir

Perbanyak dzikir termasuk bertahlil, bertasbih, beristigfar, bertahmid, bertakbir dan memperbanyak doa merupakan suatu amalan yang dianjurkan pada bulan ini.

Tak hanya dijalankan pada bulan Zulhijah saja, tetapi juga dibiasakan pada keseharian hidup kita.

Ibnu ‘Abbas berkata, "Berdzikirlah kalian pada Allah di hari-hari yang ditentukan yaitu 10 hari pertama Dzulhijah dan juga pada hari-hari tasyriq. Ibnu ‘Umar dan Abu Hurairah pernah keluar ke pasar pada sepuluh hari pertama Dzulhijah, lalu mereka bertakbir, lantas manusia pun ikut bertakbir. Muhammad bin Ali pun bertakbir setelah shalat sunnah".

3. Menunaikan Ibadah Haji

Ibadah haji merupakan salah satu ibadah dari rukun Islam yang kelima, dan wajib dikerjakan oleh setiap Muslim bagi yang mampu mengerjakan baik secara finansial maupun fisik.

"(Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi, barang siapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, maka tidak boleh rafats, berbuat fasik dan berbantah-bantahan di dalam masa mengerjakan haji. Dan apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya. Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal." (QS. Al Baqarah [2]; ayat: 196-197)

4. Berqurban

Hari Raya Idul Adha, sering dikenal dengan Hari Raya Qurban.

Hal tersebut lantaran pada tanggal 10 Zulhijah, umat Muslim berlomba-lomba menyisihkan sebagian hartanya untuk membeli kambing, lembu atau unta untuk disembelih setelah salat hari raya Idul Adha dilaksanakan dan tiga hari setelahnya atau yang kita kenal dengan hari tasyrik.

Udhiyah atau menyembelih hewan qurbah disyariatkan oleh Allah sebagaiman firman Allah dalam surat al-kautasar [108]: 2 "Dirikanlah salat dan berqurbanlah (an-nahr)".

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, "Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik". (QS. Al-Hajj [22]; ayat: 37)

5. Bertaubat (tidak berbuat maksiat)

Perintah bertaubat dan tidak melakukan maksiat sudah menjadi kewajiban kita sebagai umat Muslim untuk melaksanakan perintah tersebut.

Namun, hal serupa juga ditekankan bagi umat Muslim yang bertaubat dari berbagai dosa dan maksiat di awal bulan Zulhijah.

Artinya, kita menyibukkan diri di awal bulan Zulhijah dengan melakukan amal-amal shaleh serta meninggalkan kezholiman terhadap sesama.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, "Kemudian, sesungguhnya Tuhanmu (mengampuni) bagi orang-orang yang mengerjakan kesalahan karena kebodohannya, kemudian mereka bertaubat sesudah itu dan memperbaiki (dirinya), sesungguhnya Tuhanmu sesudah itu benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang". (QS. An-Nahl [16]; ayat : 119).(*)

(Tribunnews.com/Latifah)(TribunnewsSultra.com/Desi Triana)

 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved