Banjir Konawe Utara

Dampak Banjir dan Tanah Longsor di Konawe Utara Sultra, 17 Desa hingga Akses Jalan Nasional Terputus

Bencara banjir, tanah longsor dan angin puting beliung melanda di sejumlah wilayah Kabupaten Konawe Utara Provinsi Sulawesi Tenggara.

Penulis: Laode Ari | Editor: Amelda Devi Indriyani
(TribunnewsSultra.com/La Ode Ari)
Bencara banjir, tanah longsor dan angin puting beliung melanda di sejumlah wilayah Kabupaten Konawe Utara Provinsi Sulawesi Tenggara. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, ASERA - Bencara banjir, tanah longsor dan angin puting beliung melanda di sejumlah wilayah Kabupaten Konawe Utara Provinsi Sulawesi Tenggara.

Bencana ini terjadi akibat intensitas curah hujan yang melanda Konawe Utara sejak 29 April 2024 kemarin.

Akibatnya ada 17 desa dari 6 kecamatan terdampak bencana tersebut.

Banjir juga menyebabkan 2.051 orang warga konawe mengungsi secara mandiri.

Bupati Konawe Utara, Ruksamin mengatakan, bencana yang terjadi menyebabkan satu desa longsor dan satu unit rumah di Kecamatan Molawe rusak akibat puting beliung.

"Sementara enam kecamatan banjir, dari Wiwirano, Oheo, Langgikima, Asera, Andowia dan Landawe," ungkapnya, Sabtu (11/5/2024).

Ruksamin mengungkap ada sebanyak 2.051 warga dari 17 desa yang terdampak bencana banjir dan tanah longsor.

Bencara banjir, tanah longsor dan angin puting beliung melanda di sejumlah wilayah Kabupaten Konawe Utara Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra)
Bencara banjir, tanah longsor dan angin puting beliung melanda di sejumlah wilayah Kabupaten Konawe Utara Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) (Istimewa)

Ia mengatakan, warga yang terdampak bahkan sudah mengungsi mandiri, sementara untuk warga yang desanya masih teredam banjir mengungsi di tenda darurat.

"Jadi yang mengungsi tidak sampai 200 kepala keluarga," kata Ruksamin.

Adanya bencana tersebut, pihaknya juga sudah menetapkan status tanggap darurat bencana sejak 09 sampai 23 Mei 2024.

Ruksamin menyampaikan dampak banjir juga menyebabkan ratusan hektar lahan pertanian dan ternak warga terendam banjir.

Selain itu, dampak banjir juga menyebabkan satu akses jalan Trans Sulawesi di Desa Sambandete Kecamatan Oheo terputus.

Jalan yang menghubungan Konawe Utara menuju Morowali digenangi banjir setinggi 2 meter dan panjang jalan yang terendam sekira 700 meter

Kondisi itu, membuat akses menuju Kecamatan Langgikima terisolir dan hanya bisa dilalui menggunakan rakit Pincara.

Baca juga: Banjir dan Longsor Melanda 6 Kecamatan di Konut, Bupati Ruksamin Tetapkan Tanggap Darurat Bencana

Ruksamin mengatakan akses jalan di Desa Sambandete sebetulnya sudah dilakukan penimbunan oleh Balai Jalan Nasional.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved