RSUD Antero Hamra Kendari Sultra Belum Layani Pasien BPJS, Ini Penjelasan Direktur Rumah Sakit

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Inilah alasan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Antero Hamra Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) belum melayani pasien BPJS.

Diungkapkan Direktur RSUD Antero Hamra, dr Patma Yunita mengatakan, rumah sakit pemerintah ini baru beroperasi beberapa bulan.

"Pelayanan baru kita buka beberapa bulan," katanya kepada TribunnewsSultra.com, Selasa (07/05/2024).

Diketahui, soft opening RSUD Antero Hamra Kendari tersebut dilakukan pada November 2023 lalu.

Dia menjelaskan, untuk bisa bekerja sama dengan pihak BPJS Kesehatan, Rumah Sakit harus terakreditasi terlebih dahulu.

"Jadi setelah terakreditasi baru bisa bekerjasama dengan BPJS Kesehatan," ucap dr. Patma.

Rencananya, dalam beberapa bulan kedepan pihak RSUD Antero Hamra akan melakukan berbagai macam persiapan.

Baca juga: 200 Anak Khitanan Massal di RSUD Antero Hamra Kendari, Direktur Rumah Sakit Ungkap Manfaat Sunat

"Di antaranya adalah persiapan administrasi dan persyaratan lainnya untuk menghadapi akreditasi," jelasnya.

Setelah mendapatkan akreditasi, pihak BPJS Kesehatan akan menguji dan menilai kelayakan Rumah Sakit.

Dia menekankan, RSUD Antero Hamra siap memberikan pelayanan gratis kepada masyarakat ketika berhasil bekerjasama dengan BPJS Kesehatan.

"Kalau kita sudah bekerjasama dengan BPJS maka kami siap untuk memberikan pelayanan gratis untuk semua peserta BPJS," katanya.

Meski tidak melayani pasien BPJS, biaya pengobatan pasien non BPJS di RSUD Antero Hamra relatif terjangkau.

Sebab, menurut dr Patma, tujuan Pemerintah Kota Kendari membangun rumah sakit adalah untuk membantu masyarakat utamanya yang kurang mampu.

"Kami usahakan memberikan pelayanan terbaik seperti swasta tetapi memberikan tarif yang cukup minim dan masih bisa dijangkau masyarakat," ucap dia.

Baca juga: Cara Daftar dan Jadwal Praktik Dokter Spesialis di RSUD Antero Hamra Kendari Sulawesi Tenggara

Bersumber dari papan informasi, biaya yang harus dibayarkan pasien umum adalah Rp55 ribu sedangkan spesialis Rp70 ribu.