Ini yang Dirasakan Penderita Anemia Aplastik, Lemah dan Sering Pusing hingga Sulit Naik Tangga
Berikut ini yang dirasakan penderita Anemia Aplastik. Mulai dari merasakan pusing, kondisi tubuh yang lemah, hingga sulit naik tangga.
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Desi Triana Aswan
TRIBUNNEWSSULTRA.COM- Berikut ini yang dirasakan penderita Anemia Aplastik.
Mulai dari merasakan pusing, kondisi tubuh yang lemah, hingga sulit naik tangga.
Penyakit Anemia Aplastik ini diderita komika ternama, Babe Cabita.
Bahkan kondisinya semakin buruk hingga dinyatakan meninggal dunia pada Selasa (9/4/2024).
Padahal, Babe Cabita berjuang untuk bisa sembuh dari penyakit tersebut.
Sebelum meninggal dunia, Babe sempat mengunggah momen dirinya berjuang untuk sembuh.
Babe Cabita sempat mengisahkan dirinya mengidap penyakit Anemia Aplastik.
Baca juga: Perjalanan Babe Cabita Sembuh dari Anemia Aplastik, Sempat Dirawat di Malaysia Lalu Jalani Umrah
Ia menyebutkan Anemia Aplastik adalah penyakit langka.
Dilansir dari Tribunnews.com, kondisi seseorang yang mengalami penyaki langka ini ternyata begitu dirasakan oleh tubuh.
Spesialis penyakit dalam subspesialis hematologi-onkologi (Kanker) dari Pengurus Besar IDI Prof Zubairi Djoerban memberikan penjelasannya, apa yang terjadi pada tubuh jika memiliki penyakit anemia aplastik.
Menurutnya, seseroang yang mengalami kondisi tersebut akan memiliki sirkulasi darah berupa sel darah merah, sel darah putih, sel trombosit, dan lainnya.
Ketiga sel tersebut berkurang dalam tubuh.
Seseorang akan mengalami kondisi hemoglobin yang rendah sehingga pasien memiliki anemia atau kurang darah.
Tak hanya itu, terjadi leukosit dari pasien anemia aplastik itu rendah.
Sehingga membuat tubuh terus melemah.
"Seringkali jauh di bawah 4000. Kemudian trombositnya rendah, yakni di bawah 150 ribu," jelas dia dalam penjelasannya dikutip dari X, Kamis (11/4/2024).
Lebih lanjut Prof Zubairi menjelaskan, dalam mendiagnosis anemia aplastik maka diperlukan pemeriksaan sumsum tulang (bone marrow).
Hal ini dikaarenakan sel-sel yang ada pada darah tersebut terbentuknya di sumsum tulang.
"Saat pemeriksaan, nanti akan ditemukan bahwa sel-sel yang akan menjadi sel darah merah itu berkurang," ujar Prof Zubairi.
Demikian pula calon sel darah putih dan trombosit yaitu megakariosit serta yang lainnya juga rendah.
"Intinya jumlah sel dalam sumsum tulang belakang terus berkurang. Bahkan deringkali kurang dari 25 persen dari seharusnya," ungkapnya.
Akhirnya pasien akan lemah, pusing, tidak kuat jalan dan naik tangga.
Baca juga: Profil Babe Cabita, Komika dan Pengusaha, Alami Penyakit Langka hingga Dikabarkan Meninggal Dunia
Kemudian karena leukositnya rendah maka pasien akan mudah infeksi.
Kalau terinfeksi sulit sekali mengobati dengan antibiotik karena sel darah putih yang rendah.
Akibat trombosit yang rendah maka timbul perdarahan, maka gejala saat mengindap penyakit ini bisa dilihat seperti mulai dari bintik-bintik di kulit mirip DBD, bisa juga mimisan, perdarahan gusi, volume menstruasi yang banyak, BAB berdarah, dan lain-lain.
Adapun terapi anemia aplastik terdiri dari perawatan suportif, transfusi darah, terapi imunosupresif, stimulan sumsum tulang, atau transplantasi sel hematopoietik (hematopoietic cell transplantation/HCT).(*)
(TribunnewsSultra.com/Desi Triana)(Tribunnews.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.