Begini 17 Tata Cara Sholat Gerhana Matahari Total, Lengkap dengan Niat, Doa dan Artinya

Berikut ini tata cara sholat Gerhana Matahari Total. Dalam artikel ini lengkap dengan niat sholat Gerhana Matahari Total dan doa serta artinya.

Kolase TribunnewsSultra.com
Berikut ini tata cara sholat Gerhana Matahari Total. Dalam artikel ini lengkap dengan niat sholat Gerhana Matahari Total dan doa serta artinya. Pada posisi akan terjadi gerhana, sebagai umat Muslim dianjurkan untuk mengingat Allah SWT. Salah satu yang bisa dilakukan saat terjadinya fenomena alam itu adalah sholat. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM- Berikut ini tata cara sholat Gerhana Matahari Total.

Dalam artikel ini lengkap dengan niat sholat Gerhana Matahari Total dan doa serta artinya.

Pada posisi akan terjadi gerhana, sebagai umat Muslim dianjurkan untuk mengingat Allah SWT.

Salah satu yang bisa dilakukan saat terjadinya fenomena alam itu adalah sholat.

Untuk diketahui, di bumi tempat manusia bermukim, berbagai fenomena alam terjadi.

Sehingga, sebagai umat Muslim dianjurkan untuk memperbanyak amal di dunia.

Sholat tak hanya yang wajib saja, namun juga disempurnakan dengan ibadah lainnya.

Baca juga: Tata Cara Salat Kusuf Dianjurkan Kemenag Dilaksanakan Saat Gerhana Bulan Sebagian 29 Oktober 2023

Seperti salah satunya adalah sholat sunnah.

Terlebih, saat terjadi fenomena alam, umat Muslim dianjurkan selalu mengingat Allah SWT.

Misalnya, saat terjadi gerhana. Pada dasarnya, gerhana yang terjadi beberapa jenis.

Namun Anda bisa menggunakan tata cara ini dengan mengkondisikannya.

Untuk sholat Gerhana Matahari, sesuai dengan namanya dilakukan ketika terjadinya fenomena alam Gerhana Matahari.

Sehingga, sholat Gerhana itu dilakukan dengan sholat Khusuf.

Apa yg dimaksud shalat khusuf?

Salat Kusuf atau Salat Gerhana Matahari dilakukan dua rakaat dengan rangkaian sebagai berikut:

1) Berniat di dalam hati;

2) Takbiratul ihram seperti shalat biasa;

3) Membaca do'a iftitah dan berta'awudz, kemudian membaca surat Al-Fatihah dan membaca surat yang panjang dengan tidak dikeraskan suaranya.

Hukum menjalankan sholat Gerhana Matahari adalah sunah mu'akkadah.

Berbeda dengan shalat wajib lima waktu, shalat gerhana dilaksanakan secara berjamaah, tanpa azan dan iqamah.

Baca juga: Apa Itu Gerhana Matahari Hybrid? Fenemona Langka Jelang Idul Fitri Bisa Dilihat di Sulawesi Tenggara

Masyarakat diimbau untuk bertakbir terlebih dahulu, memperbanyak zikir, istigfar, sedekah, dan mengamalkan kebajikan serta tak lupa berdoa.

Niat Shalat Gerhana Matahari atau Shalat Khusuf

أُصَلِّيْ سُنَّةً لِكُسُوْفِ الشَّمْسِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Ushallî sunnatan likusûfisy syamsi rak’ataini lillâhi ta’âlâ

Artinya: "Saya niat shalat sunnah gerhana matahari dua rakaat karena Allah ta’âla."

Tata Cara Shalat Gerhana Matahari atau Shalat Khusuf

  1. Membaca niat;
  2. Takbiratul Ihram;
  3. Membaca doa Iftitah;
  4. Membaca surat Al-Fatihah;
  5. Membaca surat lain dengan ayat yang panjang dan suara keras;
  6. Rukuk sembari memanjangkan bacaannya dianjurkan dengan membaca tasbih 100 kali;
  7. Bangkit dari ruku (itidal);
  8. Tidak langsung sujud, namun kembali membaca Al-Fatihah dan surat dengan ayat yang lebih pendek;
  9. Kembali ruku dengan membaca tasbih selama 80 kali;
  10. Itidal;
  11. Sujud dengan membaca tasbih 100 kali seperti waktu ruku pertama;
  12. Duduk di antara dua sujud;
  13. Sujud kedua dengan membaca tasbih 80 kali selama ruku kedua;
  14. Duduk istirahat atau duduk sejenak sebelum bangkit untuk mengerjakan rakaat kedua;
  15. Setelah membaca surat Al-Fatihah dianjurkan membaca surat An-Nisa pada rakaat pertama dan surat Al-Maidah pada rakaat kedua;
  16. Salam.
  17. Setelah itu, dilanjutkan dengan membaca doa Gerhana sebagai berikut:

Alhamdulillah hamdan daaiman toohiron thoyyiban mubarokan fiih. Mil’ussamawati wa mil’ul ardhi wa mil’u maa baina huma, wa mil’u maa syi’ta min syai’in ba’du. Ahaqqo maa qoolal abdu, wa kunna laka abdun.

Artinya: "Segala puji bagi Allah, pujian murni, baik dan diberkati-Nya. Yang memenuhi langit dan memenuhi bumi dan memenuhi apa yang ada di antara mereka dan mengisi apa pun yang Anda inginkan. (Dia) yang paling berhak memanggil hamba dan kami semua adalah hamba."(*)

(Tribunnews.com/Latifah/Pondra Puger)(TribunnewsSultra.com/Desi Triana)

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved