Blokade Simpang UHO Kendari

Rekan Ungkap Kondisi Warga Diamankan Jelang Datangnya Wapres di Kendari, Berujung Blokir Simpang UHO

Seorang rekan ungkap kondisi warga yang diamankan polisi jelang datangnya Wapres RI, KH Ma'ruf Amin di Kota Kendari, Rabu (20/3/2024).

|
Penulis: Samsul | Editor: Sitti Nurmalasari
handover
Seorang rekan ungkap kondisi warga yang diamankan polisi jelang datangnya Wapres RI, KH Ma'ruf Amin di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Rabu (20/3/2024). Sebelumnya korban R bersama temannya berada di depan Hotel Claro Kendari tempat Wapres RI Ma'ruf Amin menginap selama kunjungan kerjanya. 

"Di bawah di rumah sakit karena korban mengalami lebam di bagian muka," kata rekan korban yang enggan disebutkan namanya.

Sebelumnya, korban disebutkan sempat diamankan di Markas Kepolisian Sektor atau Mapolsek Mandonga sebelum dibawa ke RS.

"Dibawa dulu di Polsek Mandonga tadi. Tapi dilihat mukanya lebam maka dibawa dulu di RS," jelasnya.

"Tidak hanya muka, bagian perut juga dirasa sakit oleh korban," ujarnya menambahkan.

Namun setelah korban mendapat perawatan medis,  korban langsung akan dipulangkan.

Detik-detik seorang aktivis diamankan petugas di Jalan Edy Sabara, kawasan Bypass Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra). Insiden itu terjadi jelang kedatangan Wakil Presiden atau Wapres Maruf Amin beserta istri Wury Maruf Amin di penginapannya, Hotel Claro Kendari, pada Rabu (20/03/2024).
Detik-detik seorang aktivis diamankan petugas di Jalan Edy Sabara, kawasan Bypass Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra). Insiden itu terjadi jelang kedatangan Wakil Presiden atau Wapres Maruf Amin beserta istri Wury Maruf Amin di penginapannya, Hotel Claro Kendari, pada Rabu (20/03/2024). (kolase foto Samsul/ TribunnewsSultra.com)

"Setelah tadi di RS di rongsen, korban langsung dibawa pulang di rumahnya untuk dikompres dengan air panas," katanya.

Atas kejadian tersebut, kata rekan korban peristiwa itu akan tetap didiskusikan kembali seperti apa langkah hukumnya.

"Untuk saat ini kita pastikan dulu korban tidak mengalami hal-hal yang tidak diinginkan, setelah itu kita pikirkan langkah selanjutnya," jelasnya.

Sementara, keluarga korban ditemui disalah satu RS di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, enggan berkomentar banyak dan berharap kasus tersebut tak lagi diperpanjang. (*)

(TribunnewsSultra.com/Samsul/Sawal)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved