Berita Baubau
Cerita Pemuda Baubau Buka Lapak Baca di Terminal Waromusio, Resah Banyak Anak Putus Sekolah
Sekira pukul 17.00 WITA, pria yang sehari-hari bekerja sebagai karyawan swasta tersebut datang membawa buku menggunakan sepeda motor.
Penulis: Harni Sumatan | Editor: Amelda Devi Indriyani
TRIBUNNEWSSULTRA.COM,BAUBAU - Terminal Warumosio tidak hanya saksi bisu kesibukan masyarakat dari luar kota atau pun sebaliknya.
Terminal yang terletak di Jalan Anoa, Kelurahan Kadolomoko, Kecamatan Kokalukuna, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra) ini juga menyimpan banyak harapan.
Sore hari, lepas bekerja, anak muda yang tergabung dalam Inspirasi Kampung Kadolomoko membentang buku mereka di atas semen dekat dagangan para pedagang.
Mereka menyediakan buku untuk anak-anak usia sekolah dasar yang banyak di antaranya harus putus sekolah.
Muhammad Rifan, pria yang selalu melepas lelahnya di Terminal Waromusio bersama anak-anak setiap hari Minggu.
Ketika awak TribunnewsSultra.com berkunjung, Minggu (10/3/2024), anak-anak yang rata-rata masih berusia 7 hingga 12 tahun ini menunggu lapak baca dibuka sambil bermain.
"Tunggu kaka Abang, mau belajar," ucap mereka lantang, saat ditanya apa yang sedang mereka lakukan di terminal, sore hari.
Baca juga: Minat Baca Masyarakat Sulawesi Tenggara Capai 65,23 Persen, Terus Meningkat dari Tahun ke Tahun
Sekira pukul 17.00 WITA, pria yang sehari-hari bekerja sebagai karyawan swasta tersebut datang membawa buku menggunakan sepeda motor.
Anak-anak berhamburan ke arahnya, beberapa anak lain ikut membantu membentang tikar yang menjadi alas duduk sederhana mereka.
Tanpa aba-aba, anak-anak ini berburu meraih buku kesukaan mereka lalu membaca.
Seraya mengatur buku-buku yang menjadi pajangan, hari itu Rifan memberi instruksi kecil.
"Kita membaca dulu selama 30 menit, baru mulai belajar," ucapnya.
Saat berbincang, Rifan menutur Inspirasi Kampung Kadolomoko sudah dilaksanakan dalam satu tahun terakhir, sebab melihat anak-anak di lingkungannya banyak harus putus sekolah.
"Banyak yang putus sekolah, selain itu pula sebagai kegiatan positif bagi anak-anak setiap hari libur sekolah. Untuk yang masih menjalani pendidikan disekolah," bebernya, Kamis (14/3/2024).
Baca juga: Aksi Pemuda Literasi Tebar Virus Baca ke Generasi Milenial Kolaka Sulawesi Tenggara
Membaca bukanlah satu-satunya yang ia suguhkan.
Rifan dan beberapa kawan lainnya yang berperan sebagai pendidik sekaligus teman anak-anak tersebut mengajarkan pembelajaran seperti menulis, berhitung, menggambar hingga bercerita.
"Saya suka saat anak-anak menggambar dan bercerita, itu salah satu hal baik sebab mereka bisa mengekspresikan diri dengan bebas," tambahnya.
Lapak baca yang dibuka ini memiliki pemandangan yang indah.
Terdapat Penjual kaki lima berderet hingga hampir ke pintu masuk terminal, jembatan kecil samar-samar terlihat jika matahari terbenam hampir sampai pada posisi idealnya.
Perahu nelayan, juga pengunjung pedagang kaki lima yang duduk berhadapan sambil menyantap pesanannya.
Pula matahari terbenam dapat saja terlihat bulat sempurna jika cuaca sedang dalam kondisi prima.
Baca juga: 1000 Buku Dihibahkan Perpustakaan Nasional ke Kelompok Baca di Baubau Sultra, Tingkatkan Literasi
Pemuda yang bukan berdomisili di Kadolomoko juga datang untuk ikut serta dalam proses pembelajaran.
Pembelajaran yang baru diselesaikan hingga pukul 20.00 WITA ini memiliki penerangan seadanya.
Namun antusias anak-anak menghabiskan waktunya untuk belajar sama sekali tidak pupus.
"Biasanya kalau sudah malam, waktunya bercerita. Mereka bercerita tentang apa yang digambarkannya di atas kertas," beber Rifan.
Kata dia, pembelajaran seperti membaca yang paling sering dilakukan sebab cukup banyak anak yang belum bisa membaca.
"Biasanya tidak hanya saya yang ajar adik-adik. Jadi, adik-adik yang sudah bisa membaca, mengajar membaca ke adik-adik yang belum dapat membaca," tambahnya.
Ia menjelaskan tidak hanya pelajaran formal tapi informal seperti sopan santun dan beberapa hal lainnya juga diajarkan.
"Kami ajarkan pula tentang sopan santun dan lain sebagainya sebab tidak hanya saya atau pengurus inspirasi kampung saja yang berkunjung. Terkadang beberapa orang dari komunitas lain atau kakak-kakak yang ingin sekedar datang mengajar bersama disini," ungkapnya.
Seorang wanita yang ikut dalam pembelajaran mengungkapkan selalu senang melihat anak-anak tersebut ceria dan antusias ketika belajar.
"Senang lihat mereka antusias untuk belajar karena kita tau belajar itu aktivitas yang krusial dan berdampak baik untuk tumbuh kembang anak," jelasnya.
Ia mengungkapkan sudah beberapa kali berkunjung dan merasa nyaman dengan tingkah polos anak-anak tersebut.
"Namanya anak-anak, selalu ada yang bikin terkejut. Apalagi rata-rata anak disini sangat aktif," tambahnya.
Selain itu, Butin seorang anak yang juga selalu turut serta dalam lapak ini mengaku selalu senang jika sudah jadwal belajar.
"Senang sekali karena kita belajar membaca, menggambar dan bercerita. Saya paling suka kalau mewarnai," ucapnya.
Untuk diketahui, Lapak baca yang mulai aktif tahun 2023 lalu ini, sempat menerima bantuan buku dari perpustakaan nasional dalam kegiatan hibah buku di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Baubau bersama beberapa komunitas lainnya beberapa waktu lalu.(*)
(TribunnewsSultra.com/Harni Sumatan)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.