Lipsus Harga Beras di Sultra

Bulog Sultra Akui Harga Beras Naik dan Langka di Sulawesi Tenggara, Hanya Atur Medium Bukan Premium

Bulog Sulawesi Tenggara (Sultra), menjelaskan terkait polemik harga beras dan bahan pokok lainnya yang melonjak.

Penulis: Samsul | Editor: Muhammad Israjab
Samsul
Kepala Perum Bulog Kanwil Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Siti Mardati Saing. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Bulog Sulawesi Tenggara (Sultra), menjelaskan terkait polemik harga beras dan bahan pokok lainnya yang mengalami lonjakan.

Adanya kenaikan hagra beras di Sultra khususnya Kota Kendari membuat masyarakat khawatir dan resah. Apalagi menjelang bulan Ramadhan 2024.

Kepala Perum Bulog Kanwil Sultra, Siti Mardati Saing mengatakan mahalnya beras dan bahan pokok lainnya, hampir di seluruh wilayah Indonesia.

Bulog Sultra mengklaim telah mendistribusikan beras secara teratur, tidak dibeda-bedakan.

“Masalah beras, semua di seluruh Indonesia ada masalah, kelangkaan-kelangkaan beras,” katanya, Senin (4/3/2024).

Baca juga: Tak Ada Beras SPHP Bulog di Pasar Wayong Kendari Sulawesi Tenggara, Pedagang: Terakhir 1 Bulan Lalu

Ia menjelaskan pemerintah hanya mengatur beras medium, tidak mengatur beras premium yang tercatat mengalami lonjakan harga.

“Beras dikelola Bulog yaitu beras medium, yang suka diteriakan itu adalah beras premium, Kita tidak memilik beras premium,” jelasnya.

Jadi untuk mendistribusikan beras medium itu sudah diatur demi menstabilkan harga.

“Jadi kita menggelontorkan beras cadangan pemerintah ini dengan harapan bisa bisa menstabilkan harga yang naik."

Baca juga: Harga Beras di Konawe Sulawesi Tenggara Rp16.600 per Kg, Pedagang Sebut Stok di Penggilingan Menipis

"Masyarakat juga harus betul menerima beras SPHP,” katanya.

Ia pun mengatakan bahwa Bulog sultra tidak pernah membatasi pasar.

“Sekarang kita tidak membatasi berapapun permintaan pasar kita salurkan namun kami mengatur karena tadi mengantisipasi,” ujarnya.

Siti Mardati Saing berharap warga mengontrol atau melaporkan jika terjadi penyelewengan beras pemerintah.

“Jangan-Jangan terlalu banyak kita berikan malah di bawah ke pedagang lain,” jelasnya. (*)

(TribunnewsSultra.com/Samsul)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved