Berita Baubau

Kenaikan Harga Beras di Baubau Sulawesi Tenggara Mulai Dikeluhkan Emak-emak, Minta Segera Diatasi

Masyarakat Kota Baubau, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mulai mengeluhkan harga beras yang terus melonjak sejak awal Februari 2024.

Penulis: Harni Sumatan | Editor: Sitti Nurmalasari
TribunnewsSultra.com/Harni Sumatan
Masyarakat Kota Baubau, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mulai mengeluhkan harga beras yang terus melonjak sejak awal Februari 2024. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, BAUBAU - Masyarakat Kota Baubau, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mulai mengeluhkan harga beras yang terus melonjak sejak awal Februari 2024.

Seorang penjual beras di Pasar Karya Nugraha Kota Baubau, Hasniati mengatakan lonjakan harga beras memang terjadi pada awal Februari 2024.

"Untuk beras medium lima kilogram yang dulunya bisa dibanderol seharga Rp70 ribu sekarang paling murah dibanderol seharga Rp90 ribu," bebernya, Selasa (27/2/2024).

Kata dia, beras premium lima kilogram dapat dibanderol hingga Rp100 ribuan yang sebelumnya seharga Rp75 ribuan hingga Rp80 ribuan saja.

"Sama juga dengan beras medium 10 kilogram, sebelumnya kami dapat menjual sekiranya Rp130 ribu sekarang bisa mencapai Rp175 ribu per 10 kilogram," imbuhnya.

Baca juga: Disketapang Sultra Sediakan 6 Ton Beras dan 6000 Liter Minyak Goreng di Pangan Murah Kota Kendari

Ia merincikan untuk beras 25 kilogram dibanderol Rp375 ribu hingga Rp440 ribu, sedangkan sebelum terjadi kenaikan harga, beras premium 25 kilogram dijual seharga Rp325 ribu.

"Untuk yang 50 kilogram bisa mencapai harga Rp800 ribuan setelah terjadi kenaikan harga," bebernya.

Sementara, mengenai kelangkaan Hasniati mengaku tidak terjadi.

Namun, kenaikan harga ini membuat beberapa pemasok juga takut mengambil karena harga yang terlalu mahal.

"Kalau saya memasok beras langsung dari Sidrap, Sulawesi Selatan," ujarnya.

Baca juga: Penyebab Beras Langka dan Mahal, Satgas Pangan Turun Lapangan Tak Temukan Penimbunan Bahan Pokok

Wanita yang baru memulai usahanya pada akhir tahun 2023 lalu ini, mengaku lonjakan harga merupakan tantangan baru baginya.

Sehingga, ia berharap harga beras dapat kembali normal dengan segera.

Mengenai angka penjualan, ia menuturkan dalam situasi ini pembeli dan penjual beras tidak diberi pilihan sebab kenaikan ini terjadi di mana-mana.

"Mau tidak mau pembeli juga akhirnya harus membeli karena kenaikan harga ini terjadi tidak dapat dikehendaki. Jadi saya berharap harga beras ini dapat segera stabil kembali," tutupnya.

Sementara salah seorang pembeli, Juwa mengungkapkan harga beras yang melonjak sangat memberi dampak sebab pendapatan yang saat ini sedang menurun ditambah kenaikan beras yang tinggi membuatnya lumayan sedih.

Baca juga: Pedagang Nasi Kuning di Kota Kendari Sulawesi Tenggara Putar Otak Imbas Harga Beras Mahal

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved