Sosok Blacius Subono Seniman Solo Meninggal Saat Kampanye Ganjar-Mahfud, Viral Ambruk di Panggung

Sosok Blacius Subono seniman asal Solo yang meninggal saat kampanye Ganjar Mahfud. Peristiwa meninggalnya Blacius Subono ini viral di media sosial.

Kolase TribunnewsSultra.com
Berikut ini sosok Blacius Subono seniman asal Solo yang meninggal saat kampanye Ganjar Mahfud. Peristiwa meninggalnya Blacius Subono ini viral di media sosial. Rekaman video viral menunjukan detik-detik Blacius Subono ambruk di atas panggung. Kabar meninggalnya Blacius Subono menyita perhatian publik. Di akhir hidupnya, ia masih mengikuti pentas kirab Hajatan Rakyat kampanye Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Solo Jawa Tengah, Sabtu (10/2/2024) pagi tadi. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM- Berikut ini sosok Blacius Subono seniman asal Solo yang meninggal dunia saat kampanye Ganjar Mahfud.

Peristiwa meninggalnya Blacius Subono ini viral di media sosial.

Rekaman video viral menunjukan detik-detik Blacius Subono ambruk di atas panggung.

Kabar meninggalnya Blacius Subono menyita perhatian publik.

Di akhir hidupnya, ia masih mengikuti pentas kirab Hajatan Rakyat kampanye Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Solo Jawa Tengah, Sabtu (10/2/2024) pagi tadi.

Sosok budayawan asal Institut Seni Indonesia atau ISI Surakarta itu memamerkan tokoh Semar dalam kirab Hajatan Rakyat.

Dalam berbagai rekaman video viral yang beredar, Blacius Subono tampil begitu apik dihadapan Capres Cawapres nomor urut 1, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.

Baca juga: Salip Menyalip Anies-Muhaimin vs Ganjar-Mahfud di 25 Hasil Survei Capres 2024 Terbaru Jelang Pilpres

Usai pentas, Blacius Subono masih berdiri di atas panggung.

Ia tepat berada di belakang, Ganjar Pranowo.

Tetiba, Blacius Subono ambruk sempat mengenai punggung Ganjar Pranowo.

Wajarhnya sempat terdiam dan tatapannya begitu kosong.

Tak lama setelah itu, Blacius Subono seketika di bawah ke belakang panggung.

Rekaman detik-detik Blacius Subono pingsan itu beredar di media sosial.

Kabar duka tersebut dibenarkan oleh Humas ISI Surakarta Esha Karwinarno.

"Meninggal usai pentas, sekira pukul 09.15 WIB," ujar Esha kepada Tribunnews.com, Sabtu (10/2/2024).

Simak sosok Blacius Subono seniman asal Solo yang berdedikasi :

Dilansir dari situs resmi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Solo, Blacius Subono atau Bono lahir di Klaten, 3 Februari 1954.

Ia mewarisi keahlian mendalang dari sang ayah.

Sejak kecil Bono sudah terbiasa menyaksikan pertunjukan wayang karena sering menemani ayahnya mendalang dan belajar menabuh gamelan.

Bahkan, Bono dikenal sebagai dalang cilik yang rajin pentas di muka umum saat berusia 12 tahun.

Selepas SMP, ia menempuh pendidikan di Konservatori Karawitan Surakarta.

Kemudian, Bono menempuh pendidikan sarjana jurusan Seni Pedalangan dan program pascasarjana Penciptaan Seni minat Pewayangan Nusantara di Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta.

Baca juga: Kampanye Akbar di Kendari, Ketum PPP Mardiono Minta Dukungan Menangkan Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024

Lingkungan keluarga dalang dan pendidikan formal seni karawitan membentuk keahliannya sebagai pengrawit, dalang, penata musik, komponis, dan penulis naskah sekaligus.

Sebagai seniman yang berlatar seni tradisi, Bono memperluas ruang kreativitasnya pada dua dimensi budaya yakni tradisi dan budaya masa kini.

Ia sangat piawai merancang konstruksi jalinan suara gending-gending masa lalu ke dalam wacana karakteristik baru yang lebih dramatis.

Ragam inovasinya diterapkan dalam karya-karyanya, contohnya garapan gending pakeliran baru pada Wayang Kancil, Wayang Sandosa, Wayang Wahyu, dan Wayang Multimedia. Tak heran, ia disebut sebagai ‘pengrawit edan’ oleh kawan sesama seniman.

Ia menggarap penataan gending untuk berbagai seniman kenamaan, seperti dalang Ki Mantep Sudharsono, Ki Anom Suroto–seniman tari Sardono W. Kusumo, Retno Maruti, Elly dan Deddy Luthan.

Bono juga telah diundang untuk pentas di Amerika Serikat dan Kanada, Ingris, Perancis, Italia, Belanda, Australia, Singapura, Hongkong, dan Jepang.

Atas kiprahnya, Bono menerima Satya Lencana Budaya dari Lembaga Kebudayaan Jawa, Anugerah Seni dari Mendikbud RI (1996).

Saat ini ia mengajar seni pedalangan di almamaternya, Institut Seni Indonesia Surakarta.

Berikut ini fakta-fakta meninggalnya Blacius Subono:

1. Ambruk di Panggung

Dalang Blacius Subono meninggal dunia saat di atas panggung.

Subono saat itu mengikuti prosesi penyerahan wayang di panggung.

Dalam prosesi tersebut dirinya satu panggung dengan Ganjar, Mahfud MD, hingga Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Puan Maharani.

Ia saat itu berdiri tepat di belakang Ganjar.

Bono kemudian ambruk sesaat sebelum Puan akan menyerahkan wayang kepada Ganjar.

Sebelum ambruk, mendiang sempat menyalami Ganjar dan Mahfud.

"Itu adegan terakhir, sudah selesai sebelumnya. Masih sempat bersalaman dengan pak Ganjar dan Mahfud kan."

"Saat penyerahan wayang, Pak Bono jatuh dan pada kaget semua," kata budayawan S.T. Wiyono, Sabtu, dikutip dari TribunSolo.com.

Tubuh mendiang pun ambruk mengenai punggung Ganjar yang berdiri di depannya.

Orang-orang yang berada di sana pun segera memeriksa kondisi mendiang.

Mendiang kemudian dirujuk ke RSUD Dr. Moewardi Solo.

Namun, seniman asal Solo itu kemudian dinyatakan meninggal dunia.

2. Suara Sempat Terdengar Parau saat Pentas

Wiyono menyebut saat pentas suara Subono sudah terdengar parau.

Ia pun menduga Subono sudah terlalu kelelahan saat itu.

Senada dengan Wiyono, Humas ISI Esha Karwinarno juga menduga Subono meninggal karena kelelahan.

Sebab, ia selama ini juga tidak pernah mengetahui penyakit apa yang diderita Subono.

"Saya tidak tahu pasti meninggalnya karena apa," ujar Esha.

"Tetapi kemungkinan bisa karena kelelahan latihan untuk menyambut Pak Ganjar," tambahnya.

3. Ganjar Berduka

Ganjar Pranowo turut berduka atas meninggalnya Subono.

Atas berpulangnya Blacius Subono, Ganjar mengaku terpukul.

"Saya terharu dan sangat terpukul karena salah satu aktor yang memerankan semar meninggal dunia," ujar Ganjar Pranowo di depan ribuan pendukungnya saat melanjutkan kampanyenya di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (10/2/2024) siang.

Ganjar pun mengajak para pendukung untuk bersama-sama mendoakannya.

"Saya ingin semua berdoa kepada Allah SWT agar almarhum diterima di sisi Allah SWT. Pak Bono seorang aktor dia seorang seniman yang gigih, Pak Rudy bilang dia menyiapkan persiapan (rangkaian kegiatan hiburan kampanye) ini dengan baik dengan semangat yang luar biasa," ujar Ganjar sambil meminta masyarakat untuk mengheningkan cipta sejenak.

4. Istri dan Anak Ganjar Kirim Karangan Bunga

Karangan bunga Alam Ganjar dan Situ Atikoh tampak jelas di depan pintu masuk rumah duka Blacius Subono, Kecamatan Jebres, Kota Solo, Sabtu (10/2/2024)
Jenazah Subono disemayamkan di rumah duka, Jalan Bima Sakti, Gulon RT 05/ RW 20, Kentingan, Jebres, Kota Solo.

Karangan bunga ucapan duka cita berdatangan ke rumah duka Blacius Subono dari sejumlah tokoh dan seniman.

Keluarga Ganjar, yakni Alam Ganjar dan Siti Atikoh turut mengirimkan karangan bunga ucapan duka cita.

Karangan bunga dari Alam Ganjar datang lebih dulu dan dipasang.

Kemudian disusul dengan karangan bunga dari istri Ganjar, Siti Atikoh.

Karangan bunga Alam Ganjar dan Siti Atikoh terpasang di depan pintu masuk rumah duka mendiang.

Di sebelahnya juga ada karangan bunga dari Tim Pemenangan Ganjar-Mahfud Cabang kota Surakarta.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul 'Istri dan Anak Ganjar Kirim Karangan Bunga Duka Cita Meninggalnya Pemeran Semar di Kampanye Ganjar'

(*)

(Tribunnews.com/Milani Resti) (TribunSolo.com/Anang Maruf Bagus/Ahmad Syarifuddin)(TribunnewsSultra.com/Desi Triana)

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved