Master Chef La Ode Gusar Pikirkan Kerusakan Lingkungan Sultra Berdampak ke Sektor Kuliner

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Master Chef Indonesia (MCI) Season 8, La Ode turut merespon kerusakan lingkungan akibat eksploitasi kekayaan alam di Sulawesi Tenggara (Sultra).

Salah satunya aktivitas pertambangan di Sultra yang berimbas pada kerusakan lahan.

La Ode ikut beranggapan kerusakan lingkungan dan deforestasi hutan masyarakat adat pada daerah kawasan tambang juga mengancam keberadaan kuliner nusantara.

"Perusakan lingkungan ini juga megusik saya yang bergelut di bidang makanan, karena ketika lingkungan itu rusak banyak budaya hilang termaksud pangan kita," kata La Ode MCI 8 kepada Tribunnewssultra.com Jumat (9/2/2024) malam.

Menurutnya kerusakan hutan akan berakibat pada bahan pangan, sebab hutanlah yang menjadi tempat tersediannya bahan pangan makan tradisional di suatu daerah.

Dengan begitu tentu akan ada budaya yang juga ikut hilang.

Sebut saja cengkeh, sebagai salah satu bahan penyedap rasa yang hari ini produksinya terus berkurang akibat aktivitas pertambangan.

Baca juga: Aliansi Peduli Lingkungan Sultra Gelar Diskusi dan Nobar Jelang Pemilu 2024 Edukasi Pemilih

Sehingga Ia khawatir suatu saat cengkeh bisa hilang dari wilayah Sultra ini.

"Contoh Songgi makanan tradisional masyarakat kita, berbahan baku sagu yang pohonnya tumbuh dalam kawasan hutan, jadi hutan ini sumber kehidupan,"  kata La Ode MCI 8.

La Ode menyebut kepedulian lingkungan menjadi sangat pennting untuk keberlanjutan generasi dan tumbuh kembang tradisi masyarakat adat di wilayah tambang.

Sehingga ia berpesan dan mengajak generasi muda untuk ikut andil menjaga, serta menyuarakan  merawat lingkungan, sehingga kebudayaan dan makan khas, khususnya Sultra ikut terjaga.(*)

(Tribunnewssultra.com/la ode ahlun wahid)