Berita Baubau

Tenun Buatan Warga Bone-Bone Kota Baubau Mentas di Lippo Plaza Buton Bisa Langsung Dibeli Pengunjung

pengunjung display Tenun Bone-Bone 2024, Kota Baubau, di Lippo Plaza Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra), bisa langsung membeli.

|
Penulis: Harni Sumatan | Editor: Muhammad Israjab
Harni Sumatan
Tidak hanya mengedukasi lewat display Tenun, pengunjung display Tenun Bone-Bone 2024 juga dapat membeli sarung Tenun yang telah ditenun tersebut. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, BAUBAU - Tak hanya jadi tontonan, namun pengunjung display Tenun Bone-Bone 2024, Kota Baubau, di Lippo Plaza Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra), bisa langsung membeli. 

Selain atraksi tenun, terdapat deretan display hasil tangan UMKM lokal penghasil baju adat di Kota Baubau.

Terdapat sarung tenun berjejer, gelang tradisiaonal, kampurui hingga baju adat tradisiaonal.

Tampak pengunjung di lokasi tersebut berkeliling pada display Tenun Bone-Bone. Malam kedua display tersebut cukup ramai dikunjungi, sebab merupakan malam minggu.

Sehingga memungkinkan berbagai element masyarakat pengunjung Lippo Plaza Buton, menyaksikan kegiatan atraksi tenun.

Baca juga: Emak-Emak asal Kelurahan Bone-Bone Pamer Skill Menenun Sarung Tradisional di Lippo Plaza Buton

Seorang pengunjung, Ani menjelaskan selain refreshing malam minggu kali ini menjadi lebih bermanfaat sebab berkenalan dengan alat-alat tenun.

"Rencananya saya punya janji dengan teman. Tidak sengaja lihat display tenun. Ini sangat baik untuk kami anak muda merefresh pikiran kembali dan diingatkan ternyata kami punya Tenun Buton yang patut dibanggakan, "jelasnya, Sabtu (28/1/2024).

Kata dia, terkadang kegiatan kebudayaan tidak terlalu menarik menurutnya, sebab tidak dikemas dengan modern.

"Saya senang karena ini dikemas dengan menarik. Memilih tempat modern seperti mall tapi menampilkan sesuatu yang traditional. Ini juga bentuk edukasi untuk anak-anak," imbuhnya.

Baca juga: Cerita Wa Abe Petani Sawah di Kecamatan Bungi Baubau, Mengaku Resah Kala Musim Hujan Tiba

Kata dia, pengunjung juga dapat menyawer sebagai bentuk apresiasi kepada penenun yang atraksi.

"Ini acara yang diusung dengan baik, saya berharap ada kegiatan budaya seperti ini di Kota Baubau,"jelasnya.

Menurut Lurah Bone-Bone, Ramadhan bahwa memang para pengunjung dapat menyawer penenun sebagai bentuk apresiasi.

Kemudian, ia menjelaskan mengenai Dana saweran dan penjualan selama kegiatan berlangsung.

"Perihal itu, semua menjadi hak penenun dan UMKM terlibat. Kelurahan tidak menerima sedikitpun," tegasnya. (*)

(TribunnewsSultra.com/Harni Sumatan)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved