Hari Gizi Nasional ke-64, Ikatan Dokter Anak Indonesia Bahas Panduan Pangan yang Aman

Berikut penjelasan Ikatan Dokter Anak Indonesia atau IDAI soal panduan memberikan pangan yang aman untuk anak.

Tangkapan layar zoom
Berikut penjelasan Ikatan Dokter Anak Indonesia atau IDAI soal panduan memberikan pangan yang aman untuk anak. Seperti yang diungkapkan Dr Yoga Devaera, ada beberapa panduan yang diserap dari WHO terkait pangan yang aman, khususnya bagi anak di Indonesia. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Berikut penjelasan Ikatan Dokter Anak Indonesia atau IDAI soal panduan memberikan pangan yang aman untuk anak.

Momentum tersebut dibahas IDAI pada Hari Gizi Nasional ke-64, Kamis (25/1/2024) secara during. 

Seperti yang diungkapkan dr Yoga Devaera, ada beberapa panduan yang diserap dari WHO terkait pangan yang aman, khususnya bagi anak di Indonesia.

Di Indonesia sendiri, penyebab terbesar dari kasus keracunan pangan didominasi oleh bakteri patogen.

Bakteri patogen sendiri merupakan bakteri yang dapat menimbulkan penyakit, terlebih bagi anak yang kemampuan membunuh bakterinya masih belum sebaik orang dewasa.

"Penyebab keracunan pangan di Indonesia hampir setengahnya oleh bakteri patogen," tegasnya kepada awak media via video conference, Kamis (25/1/2024).

Baca juga: Kisah IPDA M Muhdin, Polisi Bangunkan Rumah Warga Tak Mampu hingga Bantu Anak Penderita Gizi Buruk

Adapun pedoman pemberian pangan yang aman untuk anak, di antaranya adalah upaya menghentikan penyebaran bakteri ke makanan yang akan dikonsumsi.

Beberapa upaya itu seperti menjaga kebersihan tangan.

Tangan yang bersih, dikatakan dr Yoga Devaera menjadi salah satu tameng untuk menghentikan penyebaran bakteri ke makanan.

Tak hanya itu, perlu ada juga upaya memisahkan antara makanan yang masih mentah dan matang khususnya yang berasal dari hewani.

Makanan yang mentah dari hewani dinilai dapat menyebarkan bakteri ke makanan yang telah matang jika keduanya diletakkan di tempat yang berdekatan.

Selain itu, kemampuan anak untuk membunuh bakteri tak sebaik orang dewasa sehingga diharuskan memasak makanan hingga matang agar bakteri tersebut mati.

"Telur setengah matang di indonesia masih mempunyai resiko mengandung samonela. Bakteri yang menimbulkan penyakit," kata dr Yoga Devaera beberkan contoh.

Ia juga memaparkan, suhu juga memengaruhi perkembangbiakkan bakteri.

Olehnya, ia mengatakan makanan yang hendak dikonsumsi dalam jangka waktu panjang perlu diperhatikan.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved