Isi Tafsir Surat Al Maidah Ayat 11 Tentang Pengingat Rasa Syukur Keselamatan dari Gangguan Musuh

Isi surat Al Maidah ayat 11 tentang pengingat rasa syukur keselamatan dari gangguan musuh. Diketahui, Al Maidah adalah surah ke-5 dalam Al Quran.

Kolase TribunnewsSultra.com
Berikut ini isi tafsir surat Al Maidah ayat 11 tentang pengingat rasa syukur keselamatan dari gangguan musuh. Diketahui, Al Maidah adalah surah ke-5 dalam Al Quran. Secara makna keseluruhan, surat Al Maidah ini merupakan pengingat rasa syukur dari keselamatan. Keselamatan dari setiap orang yang bermaksud jahat dalam hal ini musuh. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM- Berikut ini isi tafsir surat Al Maidah ayat 11 tentang pengingat rasa syukur keselamatan dari gangguan musuh.

Diketahui, Al Maidah adalah surah ke-5 dalam Al Quran.

Secara makna keseluruhan, surat Al Maidah ini merupakan pengingat rasa syukur dari keselamatan.

Keselamatan dari setiap orang yang bermaksud jahat dalam hal ini musuh.

Lantas seperti apa tafsiran nya?

Al Maidah menjadi salah satu surat yang ada dalam Al Quran.

Tentunya memberi pesan yang begitu bermakna dalam kehidupan.

Baca juga: Doa Khotmil Quran Versi Panjang dan Pendek Sering Digunakan, Lengkap Tulisan Latin dan Terjemahan

Ada salah satu ayat yang saat inipun sedang ramai jadi perbincangan.

Dalam surat Al Maidah ayat 11 dalam kitab suci Al Quran viral berkaitan dengan kontestasi politik.

Pada momen debat Capres yang digelar KPU beberapa waktu lalu, Prabowo sempat mendapatkan nilai 5 dari Ganjar Pranowo atas kinerjanya sebagai Menteri Pertahanan.

Sedangkan, rival lainnya Anies Baswedan memberikan nilai 11 dari 100.

Di media sosial, sedang viral teori yang mengatakan jika Prabowo tengah mendapatkan "petunjuk dari langit".

Netizen pun ramai mencuit terkait petunjuk dari langit.

Termasuk dengan membawa-bawa isi surat Al Maidah ayat 11.

Sebagaimana diketahui, Al Maidah menjadi ayat kelima dalam Al-Quran.

Surah ini terdiri dari 120 ayat dan termasuk golongan surah Madaniyah.

Berikut ini isi tafsir menurut Kementerian Agama dan Tahlili

Surah Al-Maidah adalah surah ke-5 dalam Al-Quran yang terdiri atas 120 ayat.

Dalam surat Al Maidah ayat 11, orang-orang beriman diingatkan agar mensyukuri anugerah keselamatan dari gangguan musuh.

Selengkapnya, inilah bacaan surat Al Maidah ayat 11, dilengkapi lafal latin, arti, dan tafsir, dikutip dari quran.kemenag.go.id.

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اذْكُرُوْا نِعْمَتَ اللّٰهِ عَلَيْكُمْ اِذْ هَمَّ قَوْمٌ اَنْ يَّبْسُطُوْٓا اِلَيْكُمْ اَيْدِيَهُمْ فَكَفَّ اَيْدِيَهُمْ عَنْكُمْۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗوَعَلَى اللّٰهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُوْنَ ࣖ

Lafal latin: Yā ayyuhal-lażīna āmanużkurū ni‘matallāhi ‘alaikum iż hamma qaumun ay yabsuṭū ilaikum aidiyahum fa kaffa aidiyahum ‘ankum, wattaqullāh(a), wa ‘alallāhi falyatawakkalil-mu'minūn(a).

Baca juga: Video Viral Aksi Dua Wanita Dima-diam Diduga Curi Al Quran di Musala Depok Jawa Barat

Arti: Wahai orang-orang yang beriman, ingatlah nikmat Allah (yang dianugerahkan) kepadamu ketika suatu kaum bermaksud hendak menyerangmu dengan tangannya, lalu Dia menahan tangan (mencegah) mereka dari kamu. Bertakwalah kepada Allah dan hanya kepada Allahlah hendaknya orang-orang mukmin itu bertawakal.

Tafsir Al-Maidah Ayat 11

Tafsir Ringkas Kementerian Agama (Kemenag)

Ayat ini sekali lagi mengingatkan orang-orang beriman agar mensyukuri anugerah keselamatan dari gangguan musuh.

Wahai orang-orang yang beriman! Ingatlah nikmat Allah yang dianugerahkan kepadamu, ketika suatu kaum, yakni orang-orang kafir Mekah dan orang-orang Yahudi Bani Nadir, bermaksud hendak menyerangmu dengan tangannya untuk membunuhmu dan para sahabat yang bersamamu dengan cara yang licik, lalu Allah menahan tangan mereka dari kamu sehingga mereka tidak dapat melaksanakan niatnya berbuat jahat kepadamu.

Dan bertakwalah kepada Allah pada setiap waktu dan dalam segala keadaan, dan hanya kepada Allah-lah, tidak kepada selain-Nya, hendaknya orang-orang beriman itu bertawakal, menyerahkan segala keputusan kepada Allah yang memutuskan segala sesuatu sesuai ilmu-Nya yang mahaluas dan kekuasaan-Nya yang mahabesar.

Tafsir Tahlili

Baca juga: Video Viral Aksi Dua Wanita Dima-diam Diduga Curi Al Quran di Musala Depok Jawa Barat

Orang-orang yang beriman harus mengingat kembali nikmat yang sangat besar yang diberikan kepada mereka dengan kekuasaan-Nya, Allah telah menahan dan membebaskan mereka dari suatu kejahatan yang sangat berbahaya yang direncanakan oleh orang-orang kafir.

Banyak riwayat yang menceritakan tentang sebab turunnya ayat ini yang pada umumnya berkisar di sekitar seorang laki-laki dari suku Muharib yang diutus oleh kaumnya untuk membunuh Nabi Muhammad saw.

Riwayat yang terkuat ialah yang dikuatkan oleh al-Hakim dari hadis Jabir, yaitu seorang laki-laki dari suku Muharib bernama Gauras bin Haris datang dan berdiri di hadapan Rasulullah saw seraya (menghunus pedang) dan berkata, "Siapakah yang dapat membelamu?"

Rasulullah saw menjawab, "Allah" maka terjatuhlah pedang itu dari tangannya lalu diambil oleh Rasulullah saw seraya berkata, "Siapakah yang dapat membelamu?", laki-laki itu menjawab, "Jadilah engkau sebaik-baik orang yang bertindak."

Rasulullah bertanya, "Maukah engkau mengakui bahwa tiada tuhan selain Allah dan sesungguhnya aku adalah Rasul-Nya ?"

Laki-laki itu menjawab, "Saya berjanji bahwa saya tidak akan memerangimu dan tidak akan turut dengan kaum yang akan memerangimu."

Lalu Rasulullah saw membebaskannya, setelah ia kembali kepada kaumnya ia berkata kepada mereka: "Saya baru saja datang menjumpai seorang manusia yang paling baik yaitu Rasulullah saw."

Ayat ini mengajak orang-orang yang beriman untuk mengingat kembali nikmat yang akan diberikan kepada mereka pada waktu menghadapi kaum yang bermaksud jahat, Allah menahan dan melepaskan mereka dari bahaya kejahatan musuh.

Menurut sebagian ahli tafsir yang dimaksud dengan kejahatan dalam ayat ini ialah kejahatan Gauras yang tersebut di atas.

Sebagian lain berpendapat bahwa yang dimaksud, ialah semua kejahatan yang dilakukan oleh orang kafir kepada Rasulullah dan para sahabatnya pada permulaan lahirnya Islam dan mereka selalu dilindungi Allah.

Mengingat hal-hal serupa itu sangat besar manfaatnya bagi kehidupan orang-orang yang beriman, akan lebih memperteguh imannya kepada Allah dan kekuasaan-Nya dan menimbulkan semangat dan kepercayaan kepada diri sendiri dalam menghadapi kesusahan dan penderitaan untuk menegakkan kebenaran.

Pada akhir ayat ini, Allah memerintahkan kepada orang-orang mukmin supaya tetap bertakwa kepada-Nya yang telah memperlihatkan kekuasaan-Nya dalam menolong dan melindungi mereka dari kejahatan musuh.

Allah menyuruh kaum Muslimin bertawakal kepada-Nya, setelah mereka melakukan usaha dan ikhtiar menurut kemampuan mereka, dan melarang mereka bertawakal selain kepada Allah.

(*)

(Tribunnews.com)(TribunnewsSultra.com/Desi Triana)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved