Pembeli di Pasar Murah Baubau Ricuh
Ini Penyebab Ribuan Warga Saling Berebut saat Pasar Murah di Baubau Sulawesi Tenggara
Pasar murah di Kota Baubau Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) sempat terjadi ricuh pada Minggu (9/12/2023).
Penulis: Harni Sumatan | Editor: Amelda Devi Indriyani
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, BAUBAU - Pasar murah di Kota Baubau Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) sempat terjadi ricuh pada Minggu (9/12/2023).
Kericuhan terjadi karena ribuan warga saling berebut untuk menukarkan kupon dengan paket sembako.
Ribuan paket sembako tersebut dibagikan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra dalam rangka menekan inflasi di Sultra.
Namun, karena jumlah warga yang terlalu banyak serta tidak terdapat antrean, maka terjadilah saling rebut dalam penerimaan sembako.
Padahal dalam prosesnya, pihak penyelenggara sudah menyampaikan cara penukaran tiket tersebut.
Ribuan warga tersebut merupakan warga kurang mampu dari 8 kecamatan yang ada di Kota Baubau.
Pantauan TribunnewssSultra.com, suasana menjadi cheos seketika sejak pembagian sembako dimulai.

Para warga yang takut tidak kebagian langsung menyerbu titik-titik pembagian sembako di lapangan KotaMar, Baubau tersebut.
Diketahui para warga yang datang telah menerima kupon senilai Rp100 ribu untuk kemudian ditukarkan di pasar murah tersebut.
Di mana dalam satu paket sembako berisi beras premium 5 Kg, Gula 1 Kg dan Minyak gorengan 1 Kg.
Terdapat pula, telur serta sembako lainnya seperti susu dan minuman yang dijajakan di pasar murah tersebut.
Sembako itu ditukarkan oleh pemilik kupon dengan harga sama yang tertera pada kupon tersebut.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Sultra, Siti Saleha mengungkapkan seharusnya memang berlangsung dengan tertib.
Menurutnya, dalam kondisi apapun, seharusnya masyarakat membiasakan budaya mengantre.
Baca juga: Warga Hampir Pingsan dan Menangis Gegara Berebut Antre Tukar Kupon Pasar Murah di Baubau Sultra
"Ini kan ada 8 kecamatan yang kami jadikan satu pembagiannya. Dan memang inikan seharusnya kuponnya bisa ditukarkan sesuai dengan keinginan penerima kupon, yang penting nilainya sesuai yang tertera di kupon."
"Namun, melihat ini seharusnya dari masyarakat yang membudayakan antre," ujar Siti Saleha.
Salah seorang penerima sembako lainnya, Tari dari Kelurahan Ngaganaumala mengaku sangat senang menerima bantuan ini.
Namun, ia berharap jika selanjutnya dilaksanakan kembali Pasar Murah ini, agar dilakukan dengan lebih tertib.
"Saya sangat senang, tapi penerimaan sembako dengan ribuan orang seperti ini harusnya diatur dengan baik agar tertib. Padahal bisa dibagikan per kelurahan agar tidak saling berdesakan seperti ini," imbuhnya.
(TribunnewsSultra.com/Sumartin Hartini)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.