Apa Itu Freeze Egg? Dilakukan Olla Ramlan Demi Bisa Punya Anak Lagi Kala Usia Sudah Tak Produktif

TRIBUNNEWSSULTRA.COM- Berikut ini apa itu freeze egg ?

Tindakan medis freeze egg dilakukan Olla Ramlan untuk masa depannya bersama dengan sang suami.

Ia ternyata masih ingin menikah lagi.

Saat dirinya, menikah dengan pria yang lebih muda darinya, hal yang diinginkannya adalah memiliki anak.

Namun keinginan Olla Ramlan itu diantasipasi saat dirinya sudah pada usia tidak produktif lagi.

Sehingga, ketika menikah kembali dengan pria idamannya, Olla Ramlan masih bisa memiliki anak.

Seperti diketahui, tindakan freeze egg atau pembekuan sel telur bukan hal baru dalam dunia medis.

Baca juga: Feni Rose Tahan Tangis Olla Ramlan Tanyakan Alasan Berhijab, Akui Untuk Seterusnya: Indah Banget

Ada beberapa faktor yang menyebabkan seseorang melakukan freeze egg.

Biasanya hal ini dilakukan karena masalah kesehatan atau bahkan keinginan sendiri.

Freeze egg ini dapat menjadi salah satu cara bagi seorang wanita yang ingin tetap subur pada usia tak produktif.

Atas alasan inilah, Olla Ramlan melakukan freeze egg agar bisa memiliki anak.

Terlebih dirinya, memiliki impian untuk bisa menikah lagi dengan pria.

Dua kegagalan rumah tangga yang pernah dilaluinya tak membuatnya jera untuk mencari kebahagiaan.

Olla Ramlan kini menginginkan pria yang lebih muda darinya.

Meski tak begitu memaksakan jika sosok pria yang akan mendampinginya lebih muda.

Setelah bercerai dengan Aufar Hutapea, Olla Ramlan menegaskan nantinya masih ingin menikah lagi.

Ia bahkan secara terang-terangan menyatakan dirinya akan menikah dan punya anak.

Saat podcast bareng Ashanty di YouTube Ngobrol Asix, Sabtu (9/12/2023), Olla Ramlan mengatakan sudah menyiapkan diri jika nanti menikah dan ingin memiliki anak.

Ditegaskan Olla Ramlan, dirinya telah melakukan pembekuan sel telur atau freeze egg.

"Mami tuh sebenarnya pengin punya anak lagi nggak sih?" tanya Ashanty.

"Aku freeze egg (bekuin sel telur), sih," jawab Olla Ramlan.

Baca juga: Lahir di Kalimantan, Ian Kasela dan Olla Ramlan Komentari Pernyataan Viral Edy Mulyadi

Secara blak-blakan, keinginan Olla untuk membekukan sel telur tidak lain karena berniat menikah dengan pria yang lebih muda darinya.

Pun disampaikan wanita 43 tahun ini, dirinya juga masih memiliki anak nantinya.

Untuk itu, tujuannya membekukan sel telur agar bisa hamil lagi meski nanti usianya sudah tidak produktif.

"Maksudnya gini, kalau aku menikah sama yang mungkin lebih muda atau mungkin masih pengin punya anak lagi," sambung Olla.

Seolah sudah memahami kriteria pria idaman Olla, Ashanty pun yakin sahabatnya itu bisa kembali menikah nantinya.

"Aku sih yakin ya, ini nggak tahu nanti kita lihat ke depan, Olla Ramlan akan menikah dengan laki-laki yang lebih muda. Lima tahun itu minimal," tutur Ashanty.

Namun di sisi lain, jika ada kendala sepanjang sel telur dibekukan hingga tak bisa terpakai, Olla akan ikhlas.

"Ya bismillah aja. Nikmatin aja. Namanya freeze egg, kalau itu nggak kepakai ya udah, yang penting udah di-freeze," Olla.

Seperti diketahui, Olla menikah pertama kali dengan Alex Tian pada 2003, lalu.

Namun pernikahan keduanya harus kandas pada 2010 lalu, meski sudah dikaruniai seorang putra.

Kemudian berselang dua tahun, Olla dinikahi seorang pengusaha yakni Aufar Hutapea.

Pada pernikahan keduanya ini, Olla dikaruniai dua orang anak.

Meski sudah 12 tahun membina rumah tangga, pernikahan Olla dan Aufar harus berakhir dengan perceraian.

Minta Bahagia Usai 2 Kali Gagal Berumah Tangga

Dikutip dari YouTube bersama Melaney Ricardo, Jumat (6/10/2023), Olla menerangkan ingin hidup bahagia setelah dua kali bercerai.

Di hadapan Melaney, Olla membeberkan doa yang selalu dia panjatkan kepada Sang Pencipta.

"Kalau minta sama Allah sekarang mami pengin minta apa sih sebenernya?," tanya Melaney Ricardo.

"Bahagia," timpal Olla.

Sempat tertegun, Melaney merasa tak yakin Olla belum menemukan kebahagiaannya saat ini.

"Jadi kamu masih dalam perjalanan untuk menemukan kebahagiaanmu?" cecar Melaney.

Lalu, ibu tiga anak ini secara tegas menyatakan dirinya belum bisa bahagia.

"Yes, (Ya)" jawab Olla.

Kembali Melaney bertanya apakah Olla saat menghadiri podcast-nya tengah bahagia atau tidak.

"Jadi aku mau bertanya padamu sekarang, apa kamu bahagia sekarang?" tanya Melaney.

"No, not yet (Tidak, belum untuk saat ini)" jawabnya.

Meski kini belum menemukan titik bahagianya, Olla tetap bersyukur dengan berkah hidupnya kini.

"Tapi bukan berarti aku tidak bersyukur."

"Aku bersyukur dengan apa yang aku dapat sekarang," terangnya.

Lantas apa itu freeze egg ?

Dilansir dari Tribun Kesehatan, para wanita diberikan kesempatan untuk membekukan sel telur mereka sendiri atau dikenal dengan sebutan Egg Freezing.

Mengutip dari Human Fertilisation & Embryology Authority, Pembekuan sel telur merupakan salah satu cara menjaga kesuburan seorang wanita agar ia dapat berusaha untuk memiliki keluarga di kemudian hari.

Egg freezing ini melibatkan pengumpulan sel telur wanita, membekukannya dan kemudian mencairkannya di kemudian hari sehingga dapat digunakan dalam perawatan kesuburan.

Hal ini dilakukan karena peluang seorang wanita untuk hamil secara alami menurun seiring bertambahnya usia akibat kualitas dan jumlah sel telurnya menurun.

Pembekuan sel telur dapat menjadi upaya untuk menjaga kesuburan dengan cara membekukan sel telur saat wanita masih muda dan sel telur dalam kualitas terbaik.

Berdasarkan Mayo Clinic, sel telur yang diambil dari ovarium akan dibekukan tanpa dibuahi dan disimpan untuk digunakan nanti.

Kemudian telur yang beku dapat dicairkan, dikombinasikan dengan sperma di laboratorium dan ditanamkan di rahim (fertilisasi in vitro).

Alasan Dilakukan Egg Freezing

Lantas apa sajakah alasan dilakukannya egg freezing?

Mengutip dari UCLA Health, alasan dilakukannya Egg Freezing atau kriopreservasi oosit antara lain adalah:

- Wanita dengan kanker yang membutuhkan kemoterapi dan/atau terapi radiasi panggul yang dapat mempengaruhi kesuburan.

- Pembedahan yang dapat menyebabkan kerusakan pada ovarium.

- Risiko kegagalan ovarium prematur karena kelainan kromosom (misalnya sindrom Turner, sindrom X rapuh), atau riwayat menopause dini dalam keluarga.

- Penyakit ovarium dengan risiko kerusakan ovarium.

- Mutasi genetik yang memerlukan pengangkatan ovarium (misalnya mutasi BRCA).

- Pelestarian kesuburan untuk alasan sosial atau pribadi untuk menunda melahirkan.

Proses Melakukan Egg Freezing

Masih dari UCLA, berikut ini proses dilakukannya Egg Freezing

Proses Pembekuan Sel Telur

Pertama, spesialis kesuburan Anda dapat melakukan penilaian cadangan ovarium untuk memperkirakan potensi hasil oosit sebelum siklus stimulasi ovarium.

Penilaian akan mencakup tes darah dan USG panggul.

Hal ini juga akan membantu menentukan dosis obat yang diperlukan.

Stimulasi ovarium dilakukan dengan cara yang sama yang digunakan dengan fertilisasi in vitro (IVF), menggunakan obat hormonal suntik.

Setelah stimulasi, oosit dan cairan di sekitarnya dalam folikel ovarium diaspirasi melalui vagina saat dalam keadaan sedasi.

Kematangan telur dinilai di bawah mikroskop, dan telur yang matang diawetkan dengan kriopreservasi.

Saat ini, vitrifikasi adalah metode pilihan untuk kriopreservasi oosit, dan ini dicapai dengan pendinginan ultra-cepat menjadi nitrogen cair di mana mereka dapat disimpan.

Bagaimana Sel Telur Akan Digunakan di Masa Depan?

Ketika wanita siap untuk menggunakan sel telur beku untuk mencapai kehamilan, telur cryopreserved ini ditempatkan dalam larutan penghangat dan dinilai.

Telur yang selamat dari proses pembekuan dibuahi dengan injeksi sperma intracytoplasmic (ICSI), di mana satu sperma disuntikkan langsung ke dalam telur, dan telur yang dibuahi akan tumbuh dalam kultur sampai embrio siap untuk dipindahkan ke dalam rahim, sementara untuk mencapai kehamilan, biasanya 3-5 hari setelah pembuahan.

Risiko Melakukan Egg Freezing

Dikutip dari Mayo Clinic, pembekuan telur membawa berbagai risiko, termasuk:

1. Kondisi yang berhubungan dengan penggunaan obat kesuburan (Jarang)

Penggunaan obat kesuburan suntik, seperti hormon perangsang folikel sintetis atau hormon luteinizing untuk menginduksi ovulasi, dapat menyebabkan ovarium Anda menjadi bengkak dan nyeri segera setelah ovulasi atau pengambilan sel telur (ovarium hyperstimulation syndrome).

Tanda dan gejala ini termasuk sakit perut, kembung, mual, muntah dan diare.

2. Komplikasi prosedur pengambilan telur (Jarang)

Penggunaan jarum untuk mengambil telur menyebabkan perdarahan, infeksi atau kerusakan pada usus, kandung kemih atau pembuluh darah.

3. Risiko emosional

Pembekuan sel telur dapat memberikan harapan untuk kehamilan di masa depan, tetapi tidak ada jaminan keberhasilan.

Jika Anda menggunakan sel telur beku untuk memiliki anak, risiko keguguran terutama akan didasarkan pada usia Anda saat sel telur dibekukan.

Wanita yang lebih tua memiliki tingkat keguguran yang lebih tinggi, terutama karena memiliki sel telur yang lebih tua..

(*)

(Tribunnews.com/Ayu)(TribunnewsSultra.com/Desi Triana) (Tribunnews.com/Kristina Wulandari)