Wisata Sulawesi Tenggara

Hutan Mangrove di Buton Utara Sultra Suguhkan Sensasi Petualangan Alam Liar, Salah Satu yang Terluas

Anda yang suka berpetualang di alam liar menikmati keanekaragaman hayati, bisa mencoba sensasi tersebut di hutan mangrove Buton Utara.

YouTube Muh Hardhy Muslim Zakariah
Salah satu destinasi wisata yang dimiliki Sulawesi Tenggara (Sultra) adalah hutan mangrove. Hutan mangrove yang bisa Anda kunjungi untuk dijelajahi di antaranya berada di Kabupaten Buton Utara atau Butur, Provinsi Sultra. Luas hutan mangrove di wilayah tersebut kurang lebih 17.000 hektare. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Salah satu destinasi wisata yang dimiliki Sulawesi Tenggara (Sultra) adalah hutan mangrove.

Hutan mangrove yang bisa Anda kunjungi untuk dijelajahi di antaranya berada di Kabupaten Buton Utara atau Butur, Provinsi Sultra.

Luas hutan mangrove di wilayah tersebut kurang lebih 17.000 hektare.

Kondisi tersebut menjadikan hutan mangrove ini sebagai salah satu yang terluas dan terbesar di Indonesia.

Selain itu, hutan mangrove menjadi salah satu destinasi wisata unggulan di Kabupaten Buton Utara.

Baca juga: Jejak Sejarah Kerajaan Buton di Keraton Wolio, Jadi Destinasi Apik Saat ke Baubau Sulawesi Tenggara

Anda yang suka berpetualang di alam liar menikmati keanekaragaman hayati, bisa mencoba sensasi tersebut di hutan mangrove Buton Utara.

Cara ke Hutan Mangrove

Untuk menikmati sensasi berpertualangan di hutan mangrove tersebut terdapat dua jalur yang dapat ditempuh.

Anda langsung menuju ke Desa Wisata Langere, menjadi salah satu jalur yang disarankan.

Di sini, tersedia perahu penumpang dari Pelabuhan Ereke, Kecamatan Kulisusu (pusat perkantoran kabupaten) menuju Dermaga Desa Langere, Kecamatan Bonegunu.

Baca juga: Keunikan Kawasan Karts Muna Sultra, 28 Gua dan Ceruk Termasuk Liang Kabori, Ada Lukisan Prasejarah

Untuk biaya yang Anda keluarkan membayar ongkos penumpang perahu tersebut hanya Rp20 ribu per orang.

Sementara akses Langere melalui darat tidak sepenuhnya jalan beraspal, sebagian masih jalan pengerasan.

Jika Anda dari Kota Kendari menuju ke Buton Utara, bisa melalui penyeberangan di Pelabuhan Amolengo.

Anda harus melalui jalur darat ke Konawe Selatan, dilanjutkan dengan kapal penumpang, kemudian diteruskan jalur darat ke Buton Utara.

Sementara, jika dari Kota Baubau ke Buton Utara, bisa melalui jalur darat yang ditempuh sekira 4 jam 29 menit.

Hutan Mangrove di Kabupaten Buton Utara
Salah satu destinasi wisata yang dimiliki Sulawesi Tenggara (Sultra) adalah hutan mangrove. Hutan mangrove yang bisa Anda kunjungi untuk dijelajahi di antaranya berada di Kabupaten Buton Utara atau Butur, Provinsi Sultra.

Untuk diketahui, terdapat tiga Desa Wisata yakni Desa Koepisino Kecamatan Bonegunu, Desa Waodeburi Kecamatan Kulisusu Utara, dan Desa Langere Kecamatan Bonegunu.

Anda yang ingin menjelajahi hutan mangrove ini membutuhkan biaya standar Rp200 ribu (bergantung besar perahu, durasi, dan luas jelajahnya).

Daya Tarik yang Dimiliki

Hutan mangrove di Buton Utara masih asri dan menyimpan sejuta keindahan alam yang sangat luar biasa untuk dinikmati masyarakat.

Selain berbagai jenis mangrove dan vegetasi lainnya, terdapat pula beragam satwa liar seperti burung, penyu, kepiting, buaya muara hingga anoa.

Baca juga: Pulau Labengki Sultra Tujuan Wisatawan Mancanegara, Spot Wisata, Fasilitas Hingga Tarif Berwisata

Di hutan mangrove ini masih sangat alami, belum ada bangunan untuk keperluan wisata seperti homestay, dan fasilitas pendukung lainnya.

Namun, Anda masih bisa menjelajahi hutan mangrove ini dengan menyewa perahu nelayan.

Sementara untuk penginapan, Anda bisa menginap di rumah-rumah warga setempat.

Soal tarifnya bergantung komunikasi dengan si pemilik kapal dan rumah tersebut.

Hutan Mangrove di Kabupaten Buton Utara

Baca juga: Selain Wakatobi, Intip Lokasi 7 Koridor Wisata ‘Seven Wonders’ di Sulawesi Tenggara yang Memesona

Luas kawasan hutan mangrove 17.183,86 hektare.

Luas kawasan mangrove berdasarkan wilayah administrasi Kabupaten Buton Utara, Kecamatan Kulisusu 9.297,85 hektare.

Kecamatan Kulisusu Barat 1.767,75 hektare, Kulisusu Utara 1.657,91 hektare, Kecamatan Bonegunu 9.297,85 hektare.

Luas hutan mangrove di luar kawasan hutan tersebar di enam kecamatan seluas 2.018,67 hektare.

Luas kawasan hutan mangrove berdasarkan fungsinya, hutan lindung inti 7.048,01 hektare, hutan lindung pemanfataan 8.117,18 hektare.

Baca juga: Pesona Teluk Kendari Sulawesi Tenggara, Wisata Ikonik, Penampakan Senja hingga Eksotisme Kota

Di dalam hutan mangrove ini terdapat Muara Kali Laea, Pulau Kapola, Desa Loji, Desa Kalibu, Pulau Kelelawar, Tambelatari, Pulau Laa Ogo, Pulau Wakocupa, Pulau Witamemea.

Untuk pelaksanaan peremajaan rehabilitasi di dalam kawasan 77 hektare dan di luar kawasan385 hektare. (*)

(TribunnewsSultra.com)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved