Jangan Lupa! Puasa Ayyamul Bidh 27, 28, 29 November 2023, Niat dan Keutamaan Jalankan Wasiat Rasul

Simak jadwal, bacaan niat dan keutamaan melaksanakan puasa Ayyamul Bidh di bulan November 2023.

Istimewa
Simak jadwal, bacaan niat dan keutamaan melaksanakan puasa Ayyamul Bidh di bulan November 2023. Berdasarkan hadits yang diriwayatkan Ibnu Abbas, puasa Ayyamul Bidh dihukumi sunnah muakkad, yakni sebuah amalan yang sangat dianjurkan. Puasa Ayyamul Bidh biasa dikerjakan selama tiga hari berturut-turut. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Simak jadwal, bacaan niat dan keutamaan melaksanakan puasa Ayyamul Bidh di bulan November 2023.

Berdasarkan hadits yang diriwayatkan Ibnu Abbas, puasa Ayyamul Bidh dihukumi sunnah muakkad, yakni sebuah amalan yang sangat dianjurkan.

Puasa Ayyamul Bidh biasa dikerjakan selama tiga hari berturut-turut.

Disebut sebagai puasa hari-hari putih karena bertepatan saat terang bulan sehingga malam tampak putih bercahaya.

Di bulan November 2023 inipun ada waktu-waktu yang tepat dalam pelaksanaan ibadah puasa Ayyamul Bidh.

Dalam Buku Pintar Panduan Lengkap Ibadah Muslim karya Ust. M. Syukron Maksum, puasa Ayyamul Bidh dilaksanakan pada tanggal 13, 14, dan 15 Hijriah tiap bulannya.

Baca juga: Keutamaan Puasa Tasua dan Asyura Tebus Dosa Setahun Silam, Pahala Melimpah, Amalan di Bulan Mulia

Menurut kalender Hijriah yang dikeluarkan Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia, jadwal puasa Ayyamul Bidh bulan November 2023 bertepatan dengan bulan Jumadil Awal 1445 H.

Jadwal Puasa Ayyamul Bidh Bulan November 2023

- Puasa Ayyamul Bidh hari pertama: Senin, 27 November 2023 (13 Jumadil Awal)

- Puasa Ayyamul Bidh hari kedua: Selasa, 28 November 2023 (14 Jumadil Awal)

- Puasa Ayyamul Bidh hari ketiga: Rabu, 29 Novemner 2023 (15 Jumadil Awal)

Bacaan Niat Puasa Ayyamul Bidh

نَوَيْتُ صَوْمَ اَيَّامَ اْلبِيْضِ سُنَّةً لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu sauma ayyaamal bidh sunnatan lillaahi ta'ala

Artinya: "Saya berniat melakukan puasa pada hari-hari putih, sunah karena Allah ta'ala."

Keutamaan Menjalankan Puasa Ayyamul Bidh

1. Laksana Puasa Sepanjang Masa

Nilai penting dari puasa sunnah tiga hari dalam sebulan adalah laksana puasa sepanjang masa.

Sebagaimana diisyaratkan Rasulullah SAW dalam sebuah hadis, "Puasa tiga hari setiap bulan, bagaikan puasa selama hidup (sepanjang masa)." (Mutafaq alaih).

Tak hanya itu saja, seperti cerita Abu Dzar Al Ghiffari berikut ini, "Kami diperintah oleh Rasulullah SAW agar berpuasa sebanyak tiga hari di setiap bulan, yakni pada hari-hari cemerlang tanggal 13, 14 dan 15. Sabdanya, bahwa puasa itu seperti puasa sepanjang masa." (HR. Nasa'i).

2. Memenuhi Wasiat Rasulullah

Dalam hadis yang berbeda dan dengan lafaz yang berbeda pula, pertama diriwayatkan oleh Bukhari Muslim dan yang kedua oleh Muslim, Abu Hurairah dan Abu Darda' berkata, "Junjunganku Rasulullah SAW berpesan kepadaku akan tiga hal yang jangan sampai ditinggalkan selama hidup, (dalam wasiat pada Abu Hurairah tidak terdapat kata: jangan sampai ditinggalkan selama hidup) yaitu berpuasa tiga hari setiap bulan, salat Dhuha dua rakaat, dan salat witir dua rakaat sebelum tidur."

Seakan-akan beliau bersabda, "Umat-umatku, laksanakan tiga hal sepanjang hidup kalian setiap harinya, tanpa boleh lupa, yaitu puasa tiga hari dalam sebulan, salat Dhuha, dan salat witir sebelum tidur."

Dalam hadis disebutkan bahwa, anjuran ini jangan sampai ditinggalkan selama hidup. Wasiat tersebut disampaikan oleh Rasulullah untuk dijalankan agar kita mendapatkan manfaatnya.

3. Mengikuti Kebiasaan Rasulullah

Tak hanya menganjurkan sahabat dan umatnya untuk berpuasa tiga hari dalam sebulan, beliau juga menjalankannya sepanjang hidupnya.

Seperti halnya cerita Mu'adzah al-Adawiyah ra berikut ini, bahwa ia pernah bertanya pada Aisyah ra, "Apakah Rasulullah berpuasa tiga hari setiap bulan?". Jawab Aisyah, "Benar." Ia bertanya lagi, "Bulan apa saja?". Aisyah menjawab, "Tak peduli bulan yang mana saja." (HR. Muslim).

Sehingga dengan kita melaksanakannya, kita telah mencontoh kebiasaan Rasulullah sehari-hari yang sudah jelas baik dan bermanfaat.

4. Baik Sedang di Rumah Maupun Bepergian

Bukti komitmen Rasulullah akan puasa tanggal 13, 14, dan 15 ini adalah beliau tidak pernah meninggalkannya dalam kondisi apapun, baik sedang di rumah maupun saat bepergian.

Seperti cerita Ibnu Abbas ra, "Rasulullah SAW tidak pernah berbuka pada hari-hari putih, baik beliau sedang di rumah atau dalam perjalanan." (HR. Nasa'i).

Catatan dalam melaksanakan ibadah puasa Ayyamul Bidh ini pada dasarnya sama dengan puasa di bulan suci Ramadhan.

Misalnya, dengan menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa seperti makan, minum, dan sejenisnya.

Menjaga diri dari segala perilaku yang membatalkan puasa seperti berkata tidak baik, membicarakan orang lain, dan perbuatan tidak terpuji lainnya.

Bagi yang hendak menjalankannya, semangat dan selamat beribadah puasa.

(*)

(Tribunnews.com/Latifah)(TribunnewsSultra.com/Amelda Devi Indriyani)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved