Fakta Kasus Ghisca Debora, Berani Menipu Demi Hidup Mewah, Jadi Reseller Tiket Konser Sejak 2022
Berikut ini fakta kasus Ghisca Debora Aritonang yang berani menipu demi hidup mewah. Ia menjadi reseller tiket konser sejak tahun 2022.
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Desi Triana Aswan
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro menjelaskan terkait kronologi kasus penipuan tiket konser Coldplay di Jakarta.
Susatyo menjelaskan bahwa kasus penipuan yang dilakukan Ghisca Debora Aritonang ini bermula ketika perempuan 19 tahun itu ikut mencari (war) tiket konser Coldplay pada Mei 2023 lalu.
Ghisca lantas menawarkan kepada teman-temannya untuk menjadi reseller tiket Coldplay.
Ia menjanjikan tiket akan diberikan menjelang konser Coldplay dimulai.
Untuk meyakinkan teman-temannya, Ghisca mengaku kenal dekat dengan promotor. Padahal, sejak Mei hingga November 2023, tidak ada komunikasi antara Ghisca dengan promotor.
“Yang bersangkutan meyakinkan kenal dengan perantara atau pihak promotor. Sampai bulan Mei dengan November, tidak ada komunikasi apa pun dengan pihak perantara atau tiket dan sebagainya,” jelas Susatyo.
Baca juga: Sosok Lycie Joanna Calo Tiket Konser Coldplay, Puteri Indonesia Intelegensia 2019 dan Alumni Binus
2. Sejak Awal Berniat Menipu
Susatyo bilang, sejak awal Ghisca memang sudah berniat menipu para korban dengan mengambil keuntungan Rp250 ribu per tiket.
Ia menuturkan bahwa perempuan itu sebetulnya sudah berprofesi sebagai reseller tiket konser internasional sejak 2022.
Namun, Ghisca mampu mengakomodir tiket dan diberikan kepada para klien.
“Tapi kali ini tersangka tidak bisa menghadirkan tiket yang dijanjikan pada konser Coldplay,” terangnya.
Akibatnya, sebanyak enam korban melaporkan Ghisca ke pihak berwenang
3. Menipu Karena Gaya Hidup

Sepanjang Mei hingga November 2023, Ghisca menggunakan uang haram hasil menipu itu untuk membeli barang-barang bermerek, seperti sepatu, sandal, hingga tas Hermes dan Celine.
“Total barang bukti (barang bermerek) ini kurang lebih Rp600 juta.”
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.