Kisah Viral
Detik-detik Suprianda Tewas Diterkam Harimau Majikan Viral, Titip Pesan ke Anaknya Untuk Menunggu
Detik-detik Suprianda (27) meninggal dunia usai diterkam harimau milik majikannya sendiri. Peristiwa itu viral di media sosial dan mendapat sorotan.
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Desi Triana Aswan
TRIBUNNEWSSULTRA.COM- Berikut ini detik-detik Suprianda (27) meninggal dunia usai diterkam harimau milik majikannya sendiri di Samarinda Utara.
Peristiwa itu viral di media sosial dan mendapat sorotan netizen.
Sebelum kepergian Suprianda selamanya, ternyata ia sempat menitipkan pesan kepada anak-anaknya untuk menunggu.
Pasalnya, saat itu Suprianda akan bertugas memenuhi permintaan majikannya untuk memberi makan harimau.
Suprianda memang kerap diberikan tugas sang majikan untuk memberi makan hewan buas tersebut.
Pesan terakhir dari Suprianda itu terkuak setelah sang istri Suwarni (26) bercerita.
Kini Suwarni menjadi orangtua tunggal untuk kedua anaknya.
Baca juga: Profil Andrew Kalaweit, Tarzan Indonesia Berusia 18 Tahun yang Tidak Kabur saat Bertemu Harimau
Di mana yang pertama berusia 7 tahun.
Sedangkan anak yang kedua baru berusia 1 tahun.
Peliknya, Suwarni mengandung anak ketiganya bersama Suprianda.
Belum melahirkan, Suwarni diuji dengan kehilangan sang suami tercinta.
Dilansir dari Tribunnews.com, ditemui di kediaman mertuanya di Jalan Batu Cermin, Kelurahan Sempaja Barat, Kecamatan Samarinda Utara, Kota Samarinda, Selasa (21/11), Suwarni mengatakan almarhum suaminya merupakan pribadi yang hangat dan tekun bekerja.
Bahkan sebelum menjalankan tugasnya, ia sempat berpamitan dengan anak-anaknya.
Termasuk Suprianda juga berpamitan dengan istrinya.
Namun, Suwarni merasakan sesuatu yang berbeda dari suaminya.
Di mana, sang suami jauh lebih manja dan romantis.
Sejak pagi hari sebelum berangkat kerja, Suprianda begitu manja kepada istrinya.
Suprianda juga melakukan pekerjaan rumah tangga.
Ia membantu istrinya untuk melipat pakaian.
Termasuk mencukur rambut anak laki-laki mereka.
"Katanya biar tambah gagah seperti dia," ucapnya dengan berkaca-kaca.
Selain itu, Suprianda juga mengajak keluarganya berlibur.
Ia ingin menghabiskan waktunya bersama keluarga.
Baca juga: Ditemukan Kondisi Lemas, Harimau Ini Akhirnya Mati, Warga Minta Dikubur di Kampungnya
Almarhum juga mengatakan hendak mengajak keluarga cemaranya untuk berlibur di hari Sabtu 18 November 2023.
Sebab kala itu sang suami mengaku mendapatkan rezeki nomplok.
"Katanya dapat uang di mobil. Pas mau dikembalikan ke bos Andre (pemilik harimau), kata bosnya bukan miliknya dan suami saya boleh ambil," bebernya.
Seharian penuh itu Suwarni dipenuhi rasa bahagia dengan kehangatan yang diberikan almarhum untuknya dan anak-anaknya.
Hari pun berganti. Sabtu pagi ia membangunkan sang suami untuk segera mandi dan sarapan.
Niatnya hari itu mereka akan mendatangi rumah keluarga yang akan melaksanakan acara pernikahan pada Minggu 19 November 2023 pagi.
Singgah di Rumah Harimau Majikan
Namun sebelum itu, seperti biasa sang suami mampir di rumah bernomor 99, Jalan Wahid Hasyim II, Kecamatan Samarinda Utara untuk memberi makan hewan peliharaan majikannya.
Sepanjang perjalanan Suprianda menggelontorkan guyonan yang membuatnya tertawa ringan.
Setibanya di depan gerbang menuju kandang harimau yang berjarak 200 meter dari rumah inti, sang suami turun dan memintanya untuk menunggu bersama buah hati mereka yang masih berusia 1 tahun.
"Tunggu di sini (di luar gerbang menuju kandang). Bapak tidak akan lama," itulah kata-kata terakhir yang ia dengar dari mulut sang suami sebelum hilang dari balik pintu kandang yang berisi harimau pada Pukul 10.30 Wita.
Kisah Suprianda Viral
Kisah Suprianda ini viral di media sosial.
Bahkan sang majikan berinisial AS inipun menjadi sorotan.
AS, seorang pengusaha di Samarinda, Kalimantan Timur ditetapkan sebagai tersangka lantaran memelihara harimau tanpa izin.
Tak hanya harimau, terbaru di rumahnya juga ditemukan macan dahan.
Tindakan AS yang memelihara binatang yang dilindungi tanpa izin itu terungkap setelah seorang pekerja bernama Suprianda (27) tewas diterkam harimau yang dipelihara AS.
Insiden itu terjadi saat Suprianda memberi makan harimau di kediaman AS yang berada di Jalan Wahid Hasyim II, Kelurahan Sempaja Barat, Kecamatan Samarinda Utara, Kota Samarinda, Sabtu (18/11/2023).
Lantas bagaimana penampakan rumah AS yang dipakai untuk memelihara harimau hingga macan dahan?
Melansir TribunKaltim.co, rumah utaman AS berjarak sekira 50 meter dari gerbang masuk di tepi jalan.
Tembok rumah itu dominan berwarna cream dan cokelat.
Pada jarak sekira 30 meter ke belakang ada kandang anjing ras jenis pitbull, lokasinya tepat di samping tempat parkir kendaraan.
Lebih maju lagi, ada gerbang yang menjadi akses menuju bangunan tempat harimau ditempatkan.
Bangunan itu pun menjadi saksi bisu bagaimana harimau menerkam Suprianda hingga tewas.
Sebelum bangunan itu, di balik gerbang, pada sisi kiri terdapat dua ruang bertralis dengan air conditioner (AC) yang telah kosong.
Aroma di ruangan itu pun khas anjing.
Di sana hanya terdapat rantai dan mangkok alumunium yang biasa dijadikan tempat makan hewan peliharaan.
Maju lagi terdapat sebuah bangunan kosong yang di dalamnya terdapat kamar-kamar yang tertutup rapat.
Debu dan sarang laba-laba yang ada menandakan ruang itu sudah lama tidak digunakan.
Ditemukan Macan Dahan
Tak hanya harimau, di rumah itu juga ditemukan macam dahan.
Keberadaan macan dahan itu diketahui setelah Polresta Samarinda melakukan penggeledahan di rumah AS.
Kandang macan dahan itu berada di belakang rumah.
Demikian disampaikan Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kaltim, M Ari Wibawanto.
"Ketahuan setelah Polresta Samarinda menggeledah rumah pemilik harimau, kandangnya di belakang rumah," ucapnya saat dikonfirmasi TribunKaltim.co, Senin (20/11/2023).
Ari mengatakan, macam dahan termasuk dalam satwa yang dilindungi dengan kategori vulnerable atau rentan punah.
Hewan yang memiliki ciri khas kulit abu kecokelatan dengan corak seperti awan dan bintik di tubuhnya itu tersebar di Asia Tenggara dan Timur.
Di Indonesia sendiri, macan jenis ini bisa ditemukan di Sumatra, Pulau Jawa dan Kalimantan.
"Tapi karakteristik macan dahan di Indonesia sudah jauh berbeda dengan yang tersebar di Asia Tenggara dan Timur lainnya," terangnya.
Ari mengatakan, macan dahan itu telah dievakuasi dari rumah AS pada Minggu (19/11/2023) sekira pukul 20.00 WITA.
Macan dahan dan harimau itu dibawa ke Balai Konservasi PT Gunung Bayang yang berada di Tabang, Kabupaten Kutai Kartanegara.
Pihaknya akan segera melakukan pengambilan sampel DNA untuk mengetahui jenis dan asal kedua hewan buas itu.
"Tapi yang jelas keduanya sehat, saat dilepas ke tempat observasi masih ada sifat liarnya," ungkap Ari.
Sosok AS, yang Pelihara Harimau dan Macan Dahan
AS diketahui merupakan seorang pengusaha kayu sukses di Kalimantan Timur.
Selain itu, AS juga memiliki usaha tempat kebugaran (gym) di Kecamatan Sungai Pinang, Kota Samarinda.
Menurut temannya, AI, AS suka memlihara hewan, terutama anjing ras.
Adapun jenis anjing yang dipelihara AS di antaranya herder hingga pitbull.
AI mengatakan, untuk harimau yang menerkam Suprianda, AS mengaku mendapatkannya dengan harga yang mahal.
Namun, AI tak mengetahui dari mana temannya itu mendapatkan binatang buas tersebut.
"Kalau harimau sepertinya baru. Katanya untuk dapat itu harganya mahal, dapat dari mana saya juga tidak tahu," ungkapnya.
Sementara itu, di mata warga setempat, AS dikenal sebagai orang yang tertutup.
Bahkan, warga pun tak mengenal siapa pemilik rumah yang memelihara harimau hingga menewaskan seorang pekerja.
"Mereka tertutup, jadi tidak ada yang kenal. Ketua RT saja tidak ada yang pernah tembus masuk kalau ada sosialisasi kegiatan lingkungan," ujar Mayang (48), warga setempat.
Kronologi Harimau Terkam Pekerja hingga Tewas
Kedok AS yang memelihara hewan dilindungi tanpa izin ini terbongkar setelah seorang pekerja bernama Suprianda tewas diterkam harimau.
Kejadian nahas yang menimpa Suprianda itu terjadi pada Sabtu siang, saat ia memberi makan harimau.
Adik korban, Hanifah (26) mengatakan, setiap hari kakaknya memang bertugas untuk memberi makan harimau peliharaan AS.
Seperti biasanya, pada Sabtu sekira pukul 10.00 Wita, Suprianda berangkat ke rumah majikannya untuk memberi makan harimau.
Saat itu, Suprianda ditemani sang istri, tiba di rumah AS sekira pukul 10.30 Wita.
Biasanya korban mengajak istrinya masuk, namun kali ini ia meminta istrinya untuk menunggu di luar.
"Dia (korban) bilang tunggu saja, tidak akan lama. karena mereka mau ke acara nikahan teman," ujar Hanifah, dilansir TribunKaltim.co.
Namun, hingga pukul 13.30 Wita, korban tak kunjung keluar.
Sang istri yang merasa khawatir lantas menyusul dan masuk melalui akses rahasia yang pernah ditunjukkan oleh suaminya.
Setibanya di dalam, istri korban histeris melihat suaminya dalam kondisi berlumuran darah di dalam kandang harimau.
Hanifah mengatakan, kandang harimau tersebut memiliki dua pintu.
Dari keterangan majikan korban, satu sisi pintu kandang tidak terkunci.
Sehingga diduga kuat harimau tersebut keluar dan berhasil menerkam korban.
"Kakak ipar saya langsung lari keluar, karena sempat dilarang pergi," ungkapnya.
Setelah berhasil keluar dari rumah itu, istri korban kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Sungai Pinang.
Sebenarnya, lanjut Hanifah, selama satu bulan terakhir, sang kakak sudah berniat mengundurkan diri, namun selalu ditahan oleh majikannya.
Alasan Suprianda ingin mengundurkan diri lantaran takut diterkam harimau.
"Katanya takut, harimaunya sering mau menerkam, tapi bosnya enggak percaya."
"Bosnya selalu ngancam kakak saya akan dipecat dari tempat gym kalau berhenti kasih makan harimau," jelas dia.
Kini, ketakutan Suprianda itu jadi kenyataan. Ia tewas diterkam harimau.
(*)
Artikel ini telah tayang di TribunKaltim.co dengan judul Suwarni Punya Firasat, Sebelum Suprianda Diterkam Harimau di Rumah Majikan di Samarinda
Sumber: Tribun Kaltim
(TribunnewsSultra.com/Desi Triana)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.