Remaja di Konawe Meninggal Dunia
Pelajar Tewas di Kamar Kos di Kendari, Sempat Dirawat Dua Hari di RS Kini Dibawa Pulang ke Konawe
Seorang remaja putri berinisial RR (15) nekat meminum racun pada Rabu (15/11/2023) lalu. Remaja putri yang diketahui masih berstatus pelajar tersebut
Penulis: Sugi Hartono | Editor: Amelda Devi Indriyani
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI- Seorang remaja putri berinisial RR (15) nekat meminum racun pada Rabu (15/11/2023) lalu.
Remaja putri yang diketahui masih berstatus pelajar tersebut meminum racun saat berada di rumah kos di P2ID THR Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Karena kejadian tersebut, korban sempat dibawa ke rumah sakit, namun nyawanya tidak tertolong setelah menjalani perawatan.
Kapolresta Kota Kendari Kombes Pol Muh Eka Fatturahman mengatakan remaja putri tersebut dinyatakan meninggal dunia pada Jumat (17/11/2023) sekitar pukul empat subuh dini hari.
"Info dari guru korban, korban meminum racun pada rabu dan dinyatakan meninggal hari ini pada pukul empat subuh," tuturnya.
Kombes Pol M Eka Faturrahman mengatakan jenazah pelajar tersebut sudah dibawa ke rumahnya di Kabupaten Konawe untuk dilakukan pemakaman.
"Jenazah korban sudah dibawa oleh keluarganya ke Routa Konawe untuk dimakamkan," tuturnya.
Diberitakan sebelumnya, seorang remaja putri di Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) ditemukan meninggal dunia, Jumat (17/11/2023).
Korban yang merupakan seorang pelajar di salah satu sekolah menengah atas negeri yang berada di Kabupaten Konawe, Provinsi Sultra ini diduga nekat mengakhiri hidupnya dengan menenggak racun.
Untuk memastikan hal ini, lewat pesan grup WhatsApp, salah satu guru tempat korban bersekolah mengonfirmasi bahwa korban adalah siswi di sekolah tersebut.
“Anak SMA di Konawe. Iya meninggal, tadi kejadiannya,” jelas narasumber yang enggan disebutkan namanya saat dikonfirmasi TribunnewsSultra.com, Jumat (17/11/2023).
Belum diketahui pasti apa motifnya, tetapi dalam pesan singkat diduga ditulis oleh korban berisi permintaan maaf ditujukan kepada seseorang yang dipanggil "opa".
Lebih lanjut, dalam chat pesan WhatsApp tersebut, korban juga mengungkapkan kekecewaan terhadap ibunya dan mengaku sudah tidak bersemangat untuk hidup di dunia yang dianggapnya jahat.
Sampai saat ini, TribunnewsSultra.com terus mengupdate kelanjutannya kasus ini. (*)
(Tribunnewssultra/Sugi Hartono)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.