Kades di Muna Tewas Dibunuh Kakak
Terungkap Motif Kakak Bunuh Adik Lalu Makan Irisan Tubuh Kepala Desa Wodolao Muna Sulawesi Tenggara
Terungkap motif kakak bunuh adik hingga makan irisan daging tubuh adiknya yang merupakan Kepala Desa Wodolao Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra).
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, MUNA - Terungkap motif kakak bunuh adik hingga makan irisan daging tubuh adiknya yang merupakan Kepala Desa Wadolao Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Kasus pembunuhan sadis dan mengerikan tersebut terjadi pada Selasa (17/10/2023) pagi.
Sang adik dibunuh kakak kandungnya di Pasar Wadolao, Desa Wadolao, Kecamatan Marobo, Kabupaten Muna, Provinsi Sultra.
Dalam peristiwa tersebut, korban berinisial LA tewas bersimbah darah setelah ditusuk badik lalu ditebas parang oleh pelaku LM.
Korban LA adalah sosok Kepala Desa Wadolao Muna, sedangkan kakaknya LM merupakan mantan Kades Wadolao.
Berdasarkan keterangan saksi, pelaku sempat mengiris bagian tubuh korban dan memakan dagingnya.
Sebagian irisan bagian tubuh adiknya kemudian dibawanya dari pasar ke Tugu Wadolao.
Baca juga: Pembunuhan Sadis! Kakak Makan Daging Adik yang Dibunuh, Sosok Kepala Desa di Muna Sulawesi Tenggara
Pascapenganiayaan tersebut, korban sempat dievakuasi ke Puskesmas Wasolangka sekitar pukul 08.45 wita.
Namun, korban dinyatakan meninggal dunia sekitar pukul 09.07 wita.
LM yang diduga membunuh adiknya pun diamankan pihak kepolisian di Polres Muna.
Kepolisian masih melakukan pemeriksaan terhadap pelaku begitupun saksi-saksi untuk mendalami kasus pembunuhan ini.
Sedangkan, LA pun membeberkan alasan dan penyebab dirinya membunuh adiknya yang juga Kepala Desa Wadolao.
Sebelum menebas sang adik menggunakan parang, dia lebih dulu menikam korban memakai badik.
Diapun mengungkap motif dirinya hingga tega menghabisi nyawa adiknya tersebut.
Berdasarkan pengakuannya, LA mengaku kecewa dimaki-maki oleh korban.
“Saya bilang simpan juga harga diriku kasihan, saya ini mantan kepala desa kemudian kakakmu,” katanya dikutip dari rekaman video yang diterima pada Selasa (17/10/2023).
Sedangkan, Kasatreskrim Polres Muna, AKP Asrun, menyebut, pihaknya masih mendalami motif pelaku membunuh korban.
“Itu (motif) belum kami dapat info, kecuali ada keterangan dari saksi dan pelaku setelah dilakukan pemeriksaan,” jelasnya.
Cekcok Saat Penggusuran Kios di Pasar
Sebelum peristiwa pembunuhan sadis dan mengerikan itu terjadi, korban LM dan pelaku LA sempat terlibat percekcokan.
Saat itu, kata AKP Asrun, LM cekcok dengan kakaknya LA saat akan melakukan penertiban kios di pasar.
Baca juga: Kakak yang Bunuh Kepala Desa Wadolao Muna Sultra Ternyata Pernah Sama-sama Jadi Kandidat Pilkades
LM meminta LA untuk menggeser kios miliknya karena terkena pelebaran jalan dan pembangunan gedung pasar.
Hanya saja, LA enggan menggeser kios miliknya sehingga terjadi cekcok antara kakak beradik tersebut.
LA kemudian mengambil badik atau keris miliknya dan langsung menusuk korban hingga jatuh tersungkur ke tanah.
Pelaku kemudian mencabut parangnya dan langsung menebas korban hingga bersimbah darah.
Kepolisian pun mengungkap kronologi pembunuhan sadis dan mengerikan terhadap sosok Kepala Desa Wodolao Muna tersebut.
Kronologi kasus adik dibunuh kakak tersebut berawal dari penertiban kios di Pasar Wadolao.
Berdasarkan keterangan saksi LND, korban LM menyampaikan kepada aparat desa akan melaksanakan pembersihan dan pemindahan kios yang dilalui los/kios permanen pada Selasa (17/10/2023).

Saksi LND sempat memberikan saran kepada LM selaku Kades Wodolao agar dalam penertiban kios-kios mengundang Babinsa dan Bhabinkamtibmas.
“Namun Bapak LM tidak menerima saran tersebut dan mengatakan tidak apa-apa karena hanya menertibkan kios saja,” katanya dikutip dari keterangan resmi kepolisian.
Pada Selasa (17/10/2023) sekitar pukul 08.30 wita, terduga pelaku LA yang juga kakak dari LM datang di Pasar Wadolao dan langsung mengetam papan untuk kiosnya.
Sedangkan, korban LM juga datang dari rumahnya ke pasar sekitar pukul 08.35 wita.
Kepala Desa Wadolao Muna langsung bekerja memindahkan kios-kios yang terkena dampak persiapan jalan dan fondasi los permanen bersama aparat desa setempat.
Berdasarkan kesaksian LND, LM sempat menyampaikan kepada LA agar menggeser kios miliknya yang telah direncanakan untuk pelebaran jalan tersebut.
Namun, LA tidak mau menggeser kiosnya.
Baca juga: Pengakuan Kakak Tega Aniaya Kades Wadolao Muna Sultra hingga Tewas Karena Sakit Hati Dimaki-maki
LM pun menyampaikan tetap akan menggeser kios milik LA tersebut.
Mendengar hal tersebut, LA tidak terima dan langsung mencabut badik atau keris dari pinggangnya dan menusuk LM.
Tusukan pertama tersebut tidak mengenai tubuh korban, namun tusukan kedua mengenai lengan kirinya.
Selanjutnya, tusukan ketiga mengenai pinggang dan pelaku menusuknya berulang kali hingga korban LM jatuh tersungkur.
LA kemudian mengambil parang dari pinggangnya dan kembali menebas badan LM.
Kemudian mengiris bagian tubuh LM dan memakan daging korban.
Sebagian daging yang diiris tersebut kemudian dibawanya dari pasar sampai Tugu Wadolao.
Baca juga: Usai Bunuh Kepala Desa Wadolao di Muna Sulawesi Tenggara, Kakak Makan Irisan Daging Tubuh Korban
Setelah itu, LM juga mencari perangkat Desa Wadolao, namun aparat desa sudah lari dan bersembunyi.
Sekitar pukul 08.45, korban LM dievakuasi di Puskesmas Wasolangka menggunakan mobil milik warga.
Pukul 09.05 wita, LM tiba di puskesmas dan langsung ditangani oleh pihak puskesmas.
Namun, korban LM dinyatakan meninggal dunia sekitar pukul 09.07 wita.
Jenazah korban selanjutnya dibawa ke rumah orangtuanya di Kelurahan Wasolangka sekitar pukul 10.20 wita.
Korban kemudian dikuburkan di Kelurahan Wasolangka sekitar pukul 17.00 wita.
Pengakuan Terduga Pelaku Pembunuhan
Berikut pengakuan terduga pelaku LA yang membunuh adiknya sendiri yang juga Kepala Desa Wadolao Muna, Sulawesi Tenggara.
Pelaku LA mengaku tega menghabisi nyawa sang adik karena kecewa dimaki-maki oleh korban.
“Saya bilang simpan juga harga diriku kasihan, saya ini mantan kepala desa kemudian kakakmu,” katanya dikutip dari video yang diterima pada Selasa (17/10/2023).
LA mengaku sebelum menganiaya menggunakan parang, dirinya lebih dulu menikam korban memakai badik.
“Sebenarnya tidak ada rasa dendamku saya. Tidak ada, namanya tidak ada rasa dendamku,” katanya.
Dia mengaku tidak pernah dendam dengan sang adik atau bermasalah meski sama-sama bertarung saat Pemilihan Kepala Desa Wadolao.
“Biasa-biasa saja,” jelasnya saat berada di kantor kepolisian.
Baca juga: Terungkap Kronologi Tewasnya Kades Wadolao di Muna Sulawesi Tenggara, Cekcok dengan Kakak Kandung
Begitupula dengan masalah istrinya yang dipecat oleh korban sebagai guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
LA mengaku masalah itu berawal saat dirinya masih menjabat Kepala Desa Wadolao Muna dan akan mendirikan bangunan PAUD.
“Karena memang pada waktu itu saya kepala desa dia yang komplain untuk pembangunan PAUD itu,” ujarnya.
Namun, persoalan tersebut selesai setelah orangtuanya ikut turun tangan.
“Daripada kita bermasalah dengan adeku ini, mamaku turun tangan. Yang penting tidak bermasalah saya yang bayar ini kintal,” katanya.
Masalah tersebut pun selesai setelah orangtua mereka menengahi dengan membeli lahan tersebut.
Istri LA yang saat itu menjadi kepala sekolah di PAUD tersebut turun jabatan sebagai guru.
“Tiba-tiba pas jadi kepala desa dia (korban) mengganti istriku dibuat SK pemberhentiaannya,” jelas LA.
Ia sempat menyampaikan kepada korban, pemberhentian itu bukan wewenangnya sebagai kepala desa.
“Saya bilang adik itu bukan wewenangmu, itu SK Bupati dan Diknas,” ujarnya.(*)
(TribunnewsSultra.com/La Ode Ari/Mukhtar/Sugi Hartono)
Kakak yang Bunuh Kepala Desa Wadolao Muna Sultra Ternyata Pernah Sama-sama Jadi Kandidat Pilkades |
![]() |
---|
Pembunuhan Sadis! Kakak Makan Daging Adik yang Dibunuh, Sosok Kepala Desa di Muna Sulawesi Tenggara |
![]() |
---|
Pengakuan Kakak Tega Aniaya Kades Wadolao Muna Sultra hingga Tewas Karena Sakit Hati Dimaki-maki |
![]() |
---|
Terungkap Kronologi Tewasnya Kades Wadolao di Muna Sulawesi Tenggara, Cekcok dengan Kakak Kandung |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.