Anak Bunuh Ibu di Konawe Selatan
Fakta Tragis Anak Bunuh Ibu Kandung Gegara Makan Siang di Konawe Selatan, Kondisi Korban dan Pelaku
Fakta tragis anak bunuh ibu kandung gegara makan siang di Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara (Sultra), kondisi korban dan pelaku pembunuhan.
Penulis: Muhammad Israjab | Editor: Aqsa
Saat itu, saksi ER datang mencari korban karena ada hajatan di sekitar tempat tinggalnya.
Namun, DR justru ditemukan tewas dalam kondisi bersimbah darah dengan luka lebam dan sobek di bagian alis.
5. Pelaku Miliki Riwayat Gangguan Kejiwaan
Kapolsek Atari Jaya, Ipda Refilan Budhini, pun mengungkap fakta lain di balik kondisi sang anak bunuh ibu kandung tersebut.
Baca juga: Ini Kronologis ODGJ di Konawe Selatan Sulawesi Tenggara Bunuh Ibu Kandungnya
Dari hasil penyidikan, ibu dibunuh anak kandung yang kesal karena tak disediakan makan siang.
Polisi juga menyebut korban diduga mengalami gangguan jiwa.
“Pelaku sakit kejiwaan,” katanya.
Polisi pun berencana membawa pelaku untuk menjalani pemeriksaan dan perawatan di Rumah Sakit Sakit Jiwa Kendari.
“Rencananya kita bawa dulu ke rumah sakit untuk dirawat sama diperiksa penyakitnya,” jelasnya.
6. Pelaku Sudah Berkali-kali Aniaya Korban
Polsek Atari Jaya menyebut pria dengan gangguan jiwa yang membunuh ibu kandung di Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, ternyata sudah berkali-kali menganiaya korban.
Baca juga: Sopir Truk Ugal-ugalan Viral Sempat Keluarkan Parang Ancam Warga Sebelum Dikeroyok di Konawe Selatan
Kapolsek Ipda Reflian Budhini mengatakan pelaku I (28) menganiaya ibu kandungnya berinisial DR (55) karena kesal tidak disediakan makan siang seusai pulang kerja.
Akibatnya, pelaku menganiaya bahkan menginjak-injak tubuh ibunya hingga tewas dan ditemukan tetangga di dalam kamar korban pada Minggu (10/9/2023) pukul 12.00 Wita.
Ipda Reflian Budhini mengatakan, berdasarkan pemeriksaan awal terhadap I, diketahui pelaku memiliki riwayat gangguan kejiwaan.
“Jadi pelaku punya gangguan kejiwaan, bahkan keluarga sudah beberapa kali membawa berobat tapi karena kekurangan dana biaya berobatnya berhenti,” katanya pada Minggu (10/9/2023).
Ipda Reflian menjelaskan karena memiliki ganguan jiwa, pelaku sudah beberapa kali menganiaya sang ibu jika marah dan kesal.
“Pelaku sudah sering kali mi memukul ibunya,” jelasnya.(*)
(TribunnewsSultra.com/La Ode Ari/Muhammad Israjab)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.