Profil Praka Riswandi Manik, Sosok Paspampres yang Diduga Aniaya Pemuda Aceh hingga Tewas
Terungkap profil Praka Riswandi Manik, selaku sosok Paspampres yang diduga aniaya seorang pemuda asal Aceh hingga tewas.
TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Terungkap profil Praka Riswandi Manik, selaku sosok Paspampres yang diduga aniaya seorang pemuda asal Aceh hingga tewas.
Seorang pemuda tewas diduga dianiaya oknum TNI di Aceh. Pemuda tersebut adalah Imam Masykur (25).
Imam merupakan warga Gampong Mon Keulayu, Kecamatan Gandapura, Kabupaten Bireuen.
Ia meninggal dunia di RSPAD Jakarta Pusat, setelah diduga dianiaya oleh oknum TNI bertugas sebagai Papspampres inisial Praka RM.
Ternyata, Praka RM adalah Praka Riswandi Manik.
Ia merupakan anggota TNI yang tergabung dalam Grup A Paspampres. Anggota Ta Walis 3/3/11 Ki C Walis Yonwalprotneg, dengan NRP: 31130773030694.
Praka Riswandi Manik kini diduga menjadi oknum Paspampres mengilangkan nyawa Imam Masykur.
Dari NRP, dapat diketahui bahwa pria asal Aceh yang kini tinggal di Jakarta tersebut, lahir pada 3 Juni 1994.
Pria berisia 29 tahun itu merupakan seorang yang memeluk agama Islam.
Baca juga: Sosok Pinka Haprani, Cucu Megawati yang Nyaleg Kalahkan Nonor Urut Bambang Pacul di Dapil Jateng
Baca juga: Video CCTV Kecelakaan Maut Motor Ducati Ditunggangi Anggota TNI Praka A di Kendari Sulawesi Tenggara
Praka Riswandi Manik sering mengunggah kesehariannya di media sosial.
Baik Facebook (Riswandi Manik) maupun Instagram (@riswandi.manik.16).
Melihat postingan media sosialnya, diketahui bahwa Praka Riswandi Manik pernah bertugas sebagai Polisi Militer.
Ia diketahui memiliki seorang istri bernama Evie Kurniati Risvie yang berprofesi sebagai seorang Bidan.
Praka Riswandi Manik dan Evie Kurniati Risvie menikah pada 17 November 2018. Kini pernikahan keduanya dikaruniahi seorang anak yang akrab dipanggil dengan Ghazi.
Praka Riswandi Manik hobi bermain sepak bola.
Itu merupakan olaharaga favoritnya.
Praka Riswandi Manik merupakan anggota Paspampres yang memulai karir militernya dari pangkat Prada.
Duduk Perkara Dugaan Penganiayaan
Saat ini Praka Riswandi Manik resmi ditahan Pomdam Jaya, setelah diduga menganiaya pemuda asal Aceh hingga tewas.
Penahanan dilakukan untuk penyelidikan.
Diketahui, kasus dugaan penganiayaan yang menewaskan Imam Masykur ini terjadi di Jakarta, pada Sabtu (12/8/2023).
Sebelum menigngal dunia di RSPAD Jakarta Pusat, Imam disebut sempat diculik.
Selain itu, diduga juga bahwa Praka Riswandi Manik sempat meminta uang tebusan sebesar Rp50 juta.

Dikutip dari Kompas.com, Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres) Mayjen Rafael Granada mengatakan, Praka Riswandi Manik sudah diamankan.
Ia ditahan di Polisi Militer Kodam Jayakarta (Pomdam Jaya) untuk dilakukan penyelidikan.
"Terduga saat ini sudah ditahan di Pomdam Jaya untuk diambil keterangan dan kepentingan penyelidikan," ujar Rafael saat dikonfirmasi, Minggu (27/8/2023).
Kasus yang melibatkaan Praka Riswandi Manik sedang ditangani oleh Pomdam Jaya.
Mayjen Rafael Granada mengatakan, jika terbukti bersalah, maka Praka Riswandi Manik akan disanksi tegas.
"Pasti akan diproses secara hukum sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku," tuturnya.
Viral di Medsos
Kasus dugaan penganiayaan itu awalnya beredar melalui media sosial (medsos).
Dalam salah satu unggahan di Instagram, korban disebut bernama Imam Masykur (25).
Ia disebut tewas setelah dianiaya Praka RM, dan kini telah dimakamkan di kampung halamannya di Aceh.
Sebelum tewas, Imam disebut sempat diculik. Penculikan diduga oleh Praka RM beserta rekan-rekannya.
Disebutkan juga, oknum Praka RM sempat meminta uang tebusan sebesar Rp50 juta.

Korban Cari Kerja di Jakarata
Imam Masykur (25) yang kini meninggal dunia merupakan anak kedua dari empat bersaudara.
Buah hati pasangan Masykur (57) dan Fauziah (47).
Imam Masykur baru setahun di Jakarta, mencari kerja bersama sepupunya, Said Sulaiman.
Ketika ditemui di rumah duka di Desa Mon Keulayu, sebagaimana dikutip dari Serambinews.com, kedua orangtua Imama tampak duduk termenung di antara beberapa warga yang melayat.
Seorang keluarga bernama Said Sulaiman mengatakan, jenazah pulang dengan pesawat dari Jakarta ke Medan.
Kemudian dari Medan ke Bireuen menggunakan ambulan. Jenazah tiba sekitar pukul 19.00 WIB, Jumat (25/08/2023).
Jenazah korban dikebumikan di tempat pemakaman keluarga.
“Saat Imam Masykur tidak diketahui keberadaan waktu itu, kedua orang tuanya juga ke Jakarta, maka ketika jenazah dibawa pulang juga didampingi kedua orang tuanya,” sebut Said Sulaiman.
Menyangkut motif, Said Sulaiman mengaku selama berada di Jakarta almarhum tidak ada masalah dengan orang lain.
“Almarhum tidak ada masalah dengan siapapun, biasa saja,” ujarnya.
Menjawab Serambinews.com, dugaan yang menyebabkan almarhum disiksa dan dibunuh, Said Sulaiman mengaku belum diketahui pasti dan menduga adalah perampokan.
Kasus tersebut katanya sudah ditangani di Jakarta dan dalam proses oleh aparat penegak hukum.
Keluarga korban berharap pelaku penganiayaan dapat dihukum.
“Informasinya pelaku sudah ditangkap dan sedang dalam pemeriksaan di Jakarta,” ujar Said Sulaiman.
Sayed Nurdin selaku kepala desa setempat mengatakan kepada Serambinews.com, almarhum awalnya berjualan di Medan.
Setahun lalu, berangkat ke Jakarta. Menumpang bersama keluarganya.
“Jenazah diantar dengan ambulan dan ikut didampingi keluarganya,” ujarnya. (*)
(TribunnewsSultra.com/Risno)
Sumber:
Sebagiaan artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul Praka RM Oknum Paspampres Diduga Bunuh Pemuda Aceh Ditahan di Pomdam Jaya: Pasti Diproses Hukum
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.