Video Viral

Video Viral Konser Band Kotak di Rumah Sakit Bikin Netizen Geram, Berujung Minta Maaf ke Pasien

Video viral konser band Kotak di rumah sakit di RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Peristiwa ini pun ramai dan viral di media sosial.

Kolase TribunnewsSultra.com
Berikut ini video viral konser band Kotak di rumah sakit di RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Peristiwa ini pun ramai dan viral di media sosial. Kotak band pun berujung minta maaf terlebih mendapat kritikan dari netizen. Bahkan Kotak band yakni Chua, Tantri, dan Cella mendatangi rumah sakit dan langsung minta maaf kepada pasien.   

@palembang.update: Yg nonton minta maaf gk?

@petrahermawan: Gw sakit di kasih obat yang bikin ngantuk biar isirahat,ini di suruh denger jedag jedug dkt poli jantung lg..di luar naruto

Diketahui, konser tersebut digelar di halaman RSUD Bangil, Rabu (2/8/2023) malam.

Acara itu dianggap tidak etis meskipun dilaporkan hanya dihadiri oleh pihak internal rumah sakit.

Video konser tersebut kemudian viral di media sosial setelah diunggah oleh akun TikTok @bangilterkini.

Dalam durasi 1 menit 16 detik, perekam video itu merekam situasi sebelum konser digelar.

Perekam berjalan dari Poli Jantung menuju lokasi konser yang berdekatan.

Baca juga: Video Viral Aksi Menteri Basuki Energik Main Drum Iringi Band Kotak Netizen Dibuat Terpukau: Keren

Setelah tiba di lokasi, perekam menunjukkan keramaian penonton yang masih menunggu konser dimulai dengan latar suara musik kencang dari pengeras suara.

Hingga artikel ini ditulis, video tersebut telah ditonton sebanyak 116,8 ribu kali dan mendapatkan 2 ribu suka dari warganet.

Tuai kritikan

Mengutip TribunMataraman.com, Bupati Pasuruan, Irsyad Yusuf, dan sejumlah pejabat tampak hadir dalam acara peresmian di RSUD Bangil tersebut.

Pemilihan lokasi konser di halaman RSUD Bangil dengan panggung dan pengeras suara dianggap tidak etis oleh sejumlah kalangan.

Sebab, hal itu dinilai mengganggu kenyamanan pasien yang tengah menjalani perawatan di RSUD Bangil.

Kritikan ini disampaikan oleh Lujeng Sudarto selaku Direktur Pusat Studi dan Advokasi Kebijakan.

Menurut Lujeng, konser tersebut tidak etis dan tidak memiliki rasa keprihatinan terhadap pasien.

Halaman
1234
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved