Bullying Siswi SMP di Baubau

Terduga Pelaku Bullying di Baubau Sultra Belum Disanksi Pihak Sekolah, Masih Diperiksa Polisi

Buntut dari dugaan kasus pembullyan di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra) dua siswi terduga pelaku masih belum masuk ke sekolah.

Penulis: La Ode Muh Abiddin | Editor: Sitti Nurmalasari
TribunnewsSultra.com/La Ode Muhammad Abiddin
Kepala Sekolah, Abdul Rahman menjelaskan, para terduga pelaku telah dipanggil oleh pihak sekolah untuk dimintai keterangan. Buntut dari dugaan kasus pembullyan di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra) dua siswi terduga pelaku masih belum masuk ke sekolah. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, BAUBAU - Buntut dari dugaan kasus pembullyan di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra) dua siswi terduga pelaku masih belum masuk ke sekolah.

Pihak sekolah pun belum bisa memberikan sanksi terhadap terduga pelaku yang terlibat dalam aksi bullying atau perundungan tersebut.

Kepala Sekolah, Abdul Rahman menjelaskan, para terduga pelaku telah dipanggil oleh pihak sekolah untuk dimintai keterangan.

Namun, kata dia, hingga saat ini pihak sekolah juga belum bisa memberikan sanksi terhadap terduga pelaku.

"Belum ada sanksi yang diberikan," ujarnya kepada TribunnewsSultra.com, Kamis (3/8/2023).

Baca juga: Siswa SMA dan Pelajar SMP di Kendari Sulawesi Tenggara Diduga Akan Tawuran, 1 Orang Diamankan Polisi

Akan tetapi, dua siswi yang diduga pelaku tersebut saat ini belum mengikuti proses belajar mengajar di sekolah usai aksi bullying tersebut.

Ia menambahkan, dua terduga pelaku berinisial ZD (15) dan YL (16) yang merupakan teman sekelas korban berinisial M (16).

"Kasus ini juga sudah dalam penyidikan oleh pihak kepolisian," terangnya.

Dijelaskan sebelumnya, pihak sekolah salah satu SMP di Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra) mengaku terduga pelaku bullying atau perundungan hanya dua orang.

Pihak sekolah tidak membenarkan tindakan bullying dilakukan oleh tujuh orang siswinya, melainkan yang terlibat hanya dua orang siswi saja.

Baca juga: Kepala Sekolah Sebut Terduga Pelaku Bullying Siswi SMP di Baubau Sulawesi Tenggara Hanya 2 Orang

Sementara lima orang lainnya saat itu membantu untuk melerai pertikaian antara korban dan terduga pelaku yang terjadi saat waktu pulang sekolah.

"Korban dan pelaku ini mereka semua teman satu sekelas di Kelas 9," jelas Kepala Sekolah Abdul Rahman, saat dikonfirmasi TribunnewsSultra.com, Kamis (3/8/2023). (*)

(TribunnewsSultra.com/La Ode Muhammad Abiddin)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved