Keutamaan Puasa Tasu'a dan Asyura Tebus Dosa Setahun Silam, Pahala Melimpah, Amalan di Bulan Mulia

Keutamaan puasa Tasu'a dan Asyura bisa menebus dosa setahun silam. Bahka seseorang yang mengerjakan amalan kedua puasa ini bisa mendapatkan pahala.

Kolase TribunnewsSultra.com
Berikut ini keutamaan puasa Tasu'a dan Asyura bisa menebus dosa setahun silam. Bahka seseorang yang mengerjakan amalan kedua puasa ini bisa mendapatkan pahala berlimpah. Terlebih dilakukan di bulan mulia. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM- Berikut ini keutamaan puasa Tasu'a dan Asyura bisa menebus dosa setahun silam.

Bahkan seseorang yang mengerjakan amalan kedua puasa ini bisa mendapatkan pahala berlimpah.

Terlebih dilakukan di bulan mulia.

Lantas seperti apa penjelasannya berikut ini keutamaan puasa Tasu'a dan Asyura dilansir dari Tribunnews.com :

Seperti diketahui, saat ini telah masuk bulan Muharram 1445 Hijriah.

Salah satu bulan yang dimuliakan dalam Islam.

Sehingga terdapat amalan yang dianjurkan untuk dikerjakan umat Islam.

Baca juga: Kapan Puasa Arafah? Dilakukan 9 Dzulhijjah Jelang Idul Adha Hingga Keutamaan Lengkap dengan Niatnya

Salah satunya adalah melakukan puasa sunnah.

Kapan waktu puasa Tasu'a dan Asyura ?

Pelakanaan puasa sunnah bisa dilakukan pada 9 dan 10 Muharram.

Dikutip dari situs MUI, puasa Asyura merupakan ibadah yang dijalankan pada 10 Muharram atau bertepatan pada Jumat, 28 Juli 2023.

Asyura diketahui berasal dari kata asyrah dalam bahasa Arab, yang artinya sepuluh.

Sebelum melaksankan ibadah puasa Asyura, dianjurkan untuk berpuasa Tasua terlebih dahuu.

Adapun pelaksanaan puasa Tasua dapat dikerjakan sehari sebelum puasa Asyura.

Tepatnya pada 9 Muharram atau pada kalender masehi yakni Kamis, 27 Juli 2023.

Sebelumnya, awal 1 Muharram 1445 H jatuh pada Rabu, 19 Juli 2023.

Berikut ini keutamaan puasa Tasu'a dan puasa Asyura :

Dikutip dari Buku Pintar Panduan Lengkap Ibadah Muslimah oleh Ust. Muhammad Syukron Maksum, ada beberapa nilai penting yang diajarkan Rasulullah.

Sehingga dianjurkan untuk berpuasa pada tanggal 9 dan 10 Muharram setiap tahunnya karena memiliki keutamaan.

Berikut ini keutamaan puasa Tasu'a dan Puasa Asyura:

1. Keutamaannya di bawah Puasa Ramadhan

Baca juga: Amalan Saleh Umat Islam Jelang Hari Raya Idul Adha, Puasa Hingga Lengkap Bacaan Niat

Sebuah hadis yang diungkapkan Abu Hurairah, bahwa puasa pada bulan Muharram keutamaanya tepat di bawah puasa Ramadhan.

Menurut Abu Hurairah, suatu ketika Rasulullah ditanya: “Shalat menakah yang lebih utama setelah shalat fardhu?”

Nabi bersabda: “Yaitu shalat di tengah malam.”

Mereka bertanya lagi: “Puasa manakah yang lebih utama setelah puasa Ramadhan?”

Sabda Nabi: “Puasa pada bulan Allah yang kamu namakan bulan Muharram.” (HR. Ahmad, Muslim dan Abu Daud).

Melihat posisi yang berada tepat di bawah puasa Ramadhan, maka menunjukkan bahwa puasa pada bulan Muharram memiliki keutamaan yang luar biasa.

Sebab, puasa Ramadhan adalah wajib, sedangkan puasa Muharram sunah.

2. Bisa Mewujudkan impian Sang Junjungan

Baca juga: Amalan Puasa Syawal yang Dianjurkan Dalam Islam, Dilakukan Selama 6 Hari Seperti Berpuasa Setahun

Baca juga: Amalan Saleh Umat Islam Jelang Hari Raya Idul Adha, Puasa Hingga Lengkap Bacaan Niat

Rasulullah merupukan junjungan umat Islam, orang yang dihormati dan cintai.

Ada sebuah obsesi beliau yang belum terlaksana, lantaran ajal menjemput sebelum tercapainya maksud.

Obsesi itu adalah puasa Tasu'a, yakni puasa pada tanggal 9 Muharram.

Hal itu seperti diceritakan Ibnu Abbas ra.: Rasullullah bersabda: “Kalau saya lanjut umur sampai tahun yang akan datang, niscaya saya akan berpuasa Tasu’a.” (HR. Muslim).

- Tebus Dosa Satu Tahun Silam

Berpuasa pada tanggal 10 Muharram atau puasa Asyura dapat menebus dosa yang telah kita lakukan setahun sebelumnya.

Seperti diungkapkan Abi Qatadah, bahwasanya Rasulullah ditanya tentang puasa Asyura.

Beliau menjawab: “Menebus dosa tahun yang lalu.” (HR.Muslim)

3. Mengikuti anjuran Rasul

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas: “Rasulullah telah berpuasa pada hari Asyura dan memerintahkan supaya orang-orang berpuasa.” (HR.Muslim).

Abu Hurairah ra. juga berkata: Saya mendengar Rasulullah bersabda: “Hari ini adalah Hari Asyura, dan kamu tidak diwajibkan berpuasa padanya. Dan saya sekarang berpuasa, maka siapa yang suka berpuasalah. Dan siapa yang tidak suka, berbukalah!”.

Selain itu, Aisyah ra., istri tercinta Rasulullah saw, menceritakan bahwa hari Asyura adalah hari di mana orang-orang Quraisy pada masa jahiliyah biasa berpuasa.

Rasulullah juga biasa berpuasa pada hari tersebut, ketika datang di Madinah, beliau berpuasa pada hari itu dan menyuruh orang-orang untuk turut berpuasa.

Akan tetapi tatkala difardukan puasa Ramadhan, Rasulullah saw. bersabda: “siapa yang ingin berpuasa, ia berpuasa, dan siapa yang tidak ingin berpuasa, ia berbuka.” (HR. Bukhari Muslim).

Melihat cerita Aisyah tersebut, tampak bahwa Rasulullah setengah mewajibkan puasa Asyura, meski kemudian ketika puasa pada bulan Ramadhan diwajibkan, beliau menegaskan bahwa boleh puasa boleh pula tidak.

Hal itu, tentu mengindikasikan akan pentingnya puasa Sunnah ini di mata beliau saw.

4. Puasa di Bulan Mulia

Dikutip dari uinsgd.ac.id, puasa Muharram ini juga memiliki keutamaan karena bulan pertama ini termasuk ke dalam empat bulan-bulan mulia atau al-asyhurul hurum, selain Rajab, Dzulqa’dah, dan Dzulhijjah.

Rasulullah saw menganjurkanuntuk berpuasa di empat bulan mulia itu.

Sebagaimana disampaikan dalam sebuah haditsnya yang diriwayatkan Imam Abu Dawud dan Imam Ibnu Majah. “Puasalah bulan Sabar (Ramadhan) dan tiga hari setelahnya, dan puasalah pada bulan-bulan mulia.” (HR Abu Dawud, Ibnu Majah dan selainnya).

5. Seperti Puasa 30 Hari

Puasa sehari dalam bulan Muharrram pahalanya sama dengan puasa 30 hari.

Hal ini sebagaimana diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra, bahwa Rasulullah saw bersabda, “Orang yang berpuasa pada hari Arafah maka menjadi pelebur dosa dua tahun, dan orang yang berpuasa sehari dari bulan Muharram maka baginya sebab puasa setiap sehari pahala 30 hari puasa’.” (HR at-Thabarani dalam al-Mu’jamus Shaghîr. Ini hadits gharîb namun sanadnya tidak bermasalah).

Bacaan Niat Puasa Tasu'a dan Puasa Asyura

Puasa Tasua

Niat:

نَوَيْتُ صَوْمَ تَاسُعَاءْ سُنَّةَ ِللهِ تَعَالَى

"Nawaitu sauma tasua sunnatal lillahita’ala"

Artinya:

Saya niat puasa hari Tasua, sunah karena Allah ta’ala.

Puasa Asyura

نَوَيْتُ صَوْمَ فِيْ يَوْمِ عَاشُوْرَاء سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

"Nawaitu shouma fii yaumi aasyuuroo’ sunnatan lillaahi ta’aalaa"

Artinya:

saya niat puasa Asyura, sunah karena Allah Ta’ala.

(Tribunnews.com/Suci Bangun DS)(TribunnewsSultra.com/Desi Triana)

 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved