PT Vale

Pertanian Ramah Lingkungan, Langkah PT Vale Wujudkan Kemandirian Masyarakat di Area Pemberdayaan

PT Vale Indonesia Tbk kembali mencatatkan pencapaian dalam mempersiapkan masyarakat menuju kemandirian pascatambang di area pemberdayaannya.

Istimewa
PT Vale Indonesia Tbk kembali mencatatkan pencapaian dalam mempersiapkan masyarakat menuju kemandirian pascatambang di area pemberdayaannya. Hal tersebut dilakukan melalui program Pertanian, Perkebunan, Peternakan Sehat Ramah Lingkungan Berkelanjutan (P3SRLB). Area pemberdayaan PT Vale meliputi empat kecamatan yakni Kecamatan Malili, Nuha, Wasuponda, dan Towuti. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, JAKARTA - PT Vale Indonesia Tbk kembali mencatatkan pencapaian dalam mempersiapkan masyarakat menuju kemandirian pascatambang di area pemberdayaannya.

Hal tersebut dilakukan melalui program Pertanian, Perkebunan, Peternakan Sehat Ramah Lingkungan Berkelanjutan (P3SRLB).

Area pemberdayaan PT Vale meliputi empat kecamatan yakni Kecamatan Malili, Nuha, Wasuponda, dan Towuti.

Program pertanian organik merupakan inisiatif dari PT Vale untuk mendukung pertumbuhan dan produktivitas, serta menjaga keberlanjutan lingkungan.

Sektor pertanian juga dipilih berdasarkan kondisi daerah yang mayoritas penduduknya menggantungkan nafkah dari bidang ini.

Pertanian organik terbukti mampu meningkatkan hasil panen dan di sisi lain menghemat ongkos selama tanam hingga panen.

Program ini merupakan inisiatif dari PT Vale Indonesia mendukung pertumbuhan dan produktivitas hasil dari para petani dan peternak di sekitar daerah operasionalnya di dalam wilayah pemberdayaan.

Baca juga: Menteri LHK RI Siti Nurbaya Bakar Kunjungi Booth PT Vale pada Festival Peduli Sampah 2023

Sebagai upaya untuk menciptakan kemandirian masyarakat jika pertambangan bukan lagi menjadi sumber penghasilan daerah mereka.

Program tersebut telah berjalan sejak tahun 2015, dan hingga saat ini telah membina kurang lebih 44 kelompok masyarakat terdiri dari kelompok tani, kelompok wanita tani, kelompok peternak, kelompok disabilitas dan 10 kelompok masyarakat lokal yang berada di sekitar wilayah pemberdayaan PT Vale.

Berdasarkan Laporan Keberlanjutan 2022 (Sustainability Report 2022) yang dirilis oleh PT Vale Indonesia pada Mei 2023, ke-10 kelompok masyarakat tersebut adalah Kelompok Masyarakat Dongi, Kelompok Masyarakat Konde, Kelompok Masyarakat Taipa, Kelompok Masyarakat Pekaloa, Kelompok Masyarakat Tambe’e, Kelompok Masyarakat Weula Group, Desa Kolono, Desa Ululere, Desa Bahomoahi, Kelompok Petani Desa Bahomotefe.

Beragam dukungan telah dilakukan pada kelompok-kelompok masyarakat tersebut, seperti budidaya sayuran organik, penyediaan sarana dan prasarana perikanan air tawar dan peternakan kambing dan sapi, mengembangkan peternakan ayam petelur, serta mendukung proses produksi kompos.

CEO PT Vale Indonesia Tbk, Febriany Eddy mengatakan, PT Vale, secara global, memiliki tiga prioritas dalam seluruh keputusan bisnis, yakni 3P yang merupakan singkatan dari People, Planet, dan Profit.

PT Vale Indonesia sendiri mengejawantahkan prinsip “People” dalam 3P tersebut, salah satunya, dengan hadirnya Program P3SRLB ini.

“Kami melihat adanya peningkatan hasil total dari seluruh program pemberdayaan masyarakat lokal yang kami jalankan.” jelasnya melalui siaran pers diterima TribunnewsSultra.com, Kamis (13/7/2023).

Langkah PT Vale Wujudkan Kemandirian Masyarakat di Area Pemberdayaan
PT Vale Indonesia Tbk kembali mencatatkan pencapaian dalam mempersiapkan masyarakat menuju kemandirian pascatambang di area pemberdayaannya. Hal tersebut dilakukan melalui program Pertanian, Perkebunan, Peternakan Sehat Ramah Lingkungan Berkelanjutan (P3SRLB).

Tak hanya itu, Febriany Eddy mengaku kerap terenyuh saat bertemu langsung dengan para petani di area pemberdayaan.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved