Terungkap Sosok Guru Spritual Dukun Setubuhi Anak Kandung hingga Bunuh Bayi, Polisi Ungkap Fakta Ini

Seorang dukun asal Banyumas, Jawa Tengah (Jateng) berinisial R (57) diduga setubuhi anak kandung hingga membunuh 7 bayi hasil insesnya.

Editor: Risno Mawandili
Istimewa
FOTO ILUSTRASI - Seorang dukun asal Banyumas, Jawa Tengah (Jateng) berinisial R (57) diduga setubuhi anak kandung hingga membunuh 7 bayi hasil insesnya. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Seorang dukun asal Banyumas, Jawa Tengah (Jateng) berinisial R (57) diduga setubuhi anak kandung hingga membunuh 7 bayi hasil insesnya.

Setelah kasus tersebut terungkap, polisi lantas membeberkan sejumlah fakta. Termasuk sosok guru spritual yang mengarahkan R melakukan kejahatan.

Lantas, siapa guru spritual tersebut? Simak ulasan berikut ini.

R diketahui menyetubuhi anak kandungnya sendiri berinisial E (26).

Dukun bejat tersebut telah melakukan aksinya sejak 2012.

Saat itu, E masih seorang anak ramaja.

Akibat berhubungan badan, E akhirnya hamil dan melahirkan.

Baca juga: Video Viral Anies Baswedan Naik Haji Diundang Kerajaan Saudi, Ternyata Begini Fakta Sebenarnya

Namun, setiap bayi yang dilahirkan langsung dibunuh.

Membunuh terus dilakukan R hingga 7 bayi hasil inses dengan anak kandungnya.

Kejahtan R akhirnya terungkap. Setelah penemuan kerangka bayi di Kelurahan Tanjung, Kecamatan Purwokerto Selatan, Banyumas, Provinsi Jateng.

Kepolisian lantas mengamankan E pada Jumat (23/6/2023) dinihari lalu, sekitar pukul 01.00 WIB.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, E mengakui bahwa dirinya pemilik empat tulang-belulang tersebut.

Menurut Kasat Reskrim Polresta Banyumas Kompol Agus Supriadi, E sudah mengandung anak sejak tahun 2012.

Ia juga menyebutkan, E pernah melahirkan pada 12 tahun lalu.

“Itu hasil hubungan sama bapak kandungnya, 12 tahun lalu,” jelasnya.

“Makanya sempat diusir sama warga sehingga E sempat pindah-pindah kontrakan,” sambungnya.

Mengetahui fakta tersebut, polisi langsung menangkap R.

Dukun cabul tersebut langsung ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan 7 bayi.

Kompol Agus mengatakan, tersangka R merupakan dukun pengobatan.

"Tersangka R ini sehari-hari sebagai dukun pengobatan," ujar Agus.

Polisi belum memastikan memastikan motif R.

Baca juga: Sosok Seleb TikTok Krisanti Arni Kecelakaan di Kolaka Sulawesi Tenggara, Kendarai Toyota Fortuner

Akan tetapi, disebutkan bahwa dukun tersebut diperintahakn oleh guru spritualnya.

"Informasi awal ada guru spiritual (yang mengarahkan) untuk melakukan hal itu," ungkap Agus.

Kompol Agus menambahkan, R memiliki tiga orang istri.

"Istri pertama dinikahi secara sah. Sedangkan istri kedua dan ketiga nikah siri," ujar Agus.

Namun, menurut Agus, tersangka telah menceraikan istri yang pertama dan kedua.

"Anak perempuan berinisial E ini merupakan anak pertama dari istrinya yang ketiga," ujar Agus.

Agus menuturkan, selama ini R tinggal berdua bersama anaknya di sebuah gubuk yang dulunya berdiri di kebun.

Seorang dukun yang merupakan warga berinisial R setubuhi anak kandung hingga butuh 7 bayi. Motifnya diduga karena dapat arahan dari guru spritual.
Seorang dukun yang merupakan warga berinisial R setubuhi anak kandung hingga butuh 7 bayi. Motifnya diduga karena dapat arahan dari guru spritual. (Istimewa)

Tempat tinggal tersebut juga menjadi lokasi penemuan kerangka bayi di Kelurahan Tanjung, Kecamatan Purwokerto Selatan.

Selain sosok R, polisi juga membuka kemungkinan ada tersangka lain dalam kasus ini.

Hal itu sebagaimana dijelaskan Kompol Agus.

Ia menegaskan, polisi telah menetapkan R sebagai tersangka.

"Tersangka bisa lebih dari satu," kata Kompol Agus di kebun lokasi penemuan kerangka di Kelurahan Tanjung, Kecamatan Purwokerto Selatan, pada Senin.

Polisi memang belum memastikan motif kejahatan R.

Akan tetapi, menurut pengakuannya, R melakukan kejahatan atas arahan seseorang.

Baca juga: Dukun Setubuhi Anak Kandung hingga Bunuh 7 Bayi, Motif Diduga Dapat Arahan dari Guru Spritual

R mengaku diarahkan oleh guru spritualnya.

Kompol Agus belum menyebutkan siapa guru dari R tersebut.

"Informasi awal ada guru spiritual (yang mengarahkan) untuk melakukan hal itu," ungkap Agus.

Selain soal R dan gurunya, Kompol Agus juga membeberkan kondisi E.

Ia menegaskan bahwa E berstatus sebagai saksi korban.

"Sekarang masih kami mintai keterangan di mapolres. Kondisi psikologisnya sudah baik, kemarin sempat syok," ujar Kompol Agus. (*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved