Bentrok Pemuda di Konawe

Kapolsek Ungkap 2 Korban Akibat Ricuh Pemuda di PJR Pondidaha Konawe Sulawesi Tenggara

Kapolsek Pondidaha, Iptu Heru Purwoko mengungkapkan bahwa ada dua korban akibat ricuh antar pemuda di kawasan PJR Pondidaha, Kabupaten Konawe.

Penulis: Laode Ari | Editor: Risno Mawandili
Istimewa
Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Pondidaha, Iptu Heru Purwoko mengungkapkan bahwa ada dua korban akibat ricuh antar pemuda di kawasan penjual jagung rebus (PJR) Pondidaha, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra). 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM,KENDARI - Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Pondidaha, IPTU Heru Purwoko mengungkapkan bahwa ada dua korban akibat ricuh antar pemuda di kawasan penjual jagung rebus (PJR) Pondidaha, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Ricuh tersebut terjadi pada Rabu malam (7/6/2023). Melibatkan pemuda Desa Amesiu dan Kelurahan Pondidaha.

"Korban yang kami dapat laporannya ada dua warga Amesiu terluka karena dikeeoyok. Untuk korban, kami terbuka kalau mau buat laporan polisi," ujar Heru lewat panggilan telepon, Rabu.

Heru membeberkan, bentrok antar pemuda tersebut terjadi gegara saling ejek suporter di lapangan bola ketika pertandingan Desa Amesiu dan Kelurahan Pondidaha sedang berlangsung.

Pertandingan tersebut digelar di lapangan bola Ahuawatu, Kecamatan Pondidaha. Diadakan oleh seorang bakal calon anggota Legislatif (Caleg).

"Turnamen bola antar desa Sadayana Cup 1. Yang adakan Caleg," kata Heru.

Heru menjelaskan, pertandingan antara Desa Amesiu dan Kelurahan Pondidaha sempat dihentikan penonton saling ejek.

Namun, pertandingan pada akhirnya dimenangkan oleh tim dari Desa Amesiu dengan skor 3-0.

"Terus penonton mulai baku sorak-sorak dan tersinggung di lapangan selesai pertandingan," ujarnya.

Baca juga: Usai Ricuh Pemuda di PJR Pondidaha Konawe, 40 Orang Bawa Sajam Sempat Berkumpul di Balai Desa

Tensi panas masih berlangsung hingga pulang. Sekelompok pemuda menahan rombongan tim dari Desa Amesiu di Jembatan Pondidaha.

"Ketika pemuda dari Desa Amesiu lewat ditahan di jembatan, dan ada yang dipukuli sama sekelompok orang," ujarnya.

Heru membeberkan, korban dikeroyok oleh dua orang.

Korban kemudian pulang ke Desa Amesiu. Lalu memanggil rekan-rekanya untuk menyerang balik.

"Itu keributannya pas orang dari Desa Amesiu mau serang balik, mereka tahan setiap kendaraan yang lewat," jelas Heru.

Heru menambahkan, orang-orang dari Desa Amesiu memang sempat merencanakan serangan balik.

Beruntung hal itu bisa dicegah tepat waktu.

"Memang sempat mau ada serangan balasan dari Desa Amesiu, tapi sudah kami cegah. Kami kumpulkan tadi lurah kades, sekcam, ada juga dari Polres, serta tokoh masyarakat," imbuhnya.

(TribunnewsSultra.com/La Ode Ari)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved