Berita Sulawesi Tenggara
Bombana dan Konawe Selatan Jadi Daerah Rawan Kebakaran Hutan dan Lahan di Musim Kemarau
Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mewanti-wanti daerah rawan terjadi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) menjelang musim kemarau
Penulis: Amelda Devi Indriyani | Editor: Amelda Devi Indriyani
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mewanti-wanti daerah rawan terjadi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) menjelang musim kemarau.
Daerah rawan tersebut yakni Kabupaten Bombana dan Konawe Selatan (Konsel).
Diketahui, berdasarkan rilis BMKG pada April 2023 lalu, prakiraan musim kemarau 2023 pada 699 ZOM di Indonesia menunjukkan sebagian besar wilayah diprakirakan mengalami awal musim kemarau 2023 pada kisaran bulan April hingga Juni 2023 sebanyak 430 ZOM (61,52 persen).
Di mana puncak musim kemarau 2023 di sebagian besar wilayah diprakirakan terjadi pada bulan Juli dan Agustus 2023 sebanyak 507 ZOM (72,53 persen), termasuk Provinsi Sulawesi Tenggara.
Untuk itu, Pemprov Sultra memberi peringatan untuk menjaga kawasan hutan dan lahan agar tidak terjadi kebakaran.
Sekretaris Daerah (Sekda) Sultra Asrun Lio mengimbau masyarakat melakukan upaya mitigasi atau mengurangi resiko kebakaran hutan dan lahan, dengan tertib dan mengikuti aturan pemerintah.
"Nah ini kita sedang menghadapi perubahan musim, sehingga masyarakat kita imbau melalui media dan juga kita harap dari pemerintah kabupaten kota juga bisa menerusakan informasi ini, tentang kerawanan dalam rangka bagaimana memitigasi kebakaran hutan kita," kata Mantan Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Sultra ini.
Baca juga: Kronologi Kebakaran Warung Makan di Kali Biru Buton Sulawesi Tenggara, Kerugian Ditaksir Rp250 Juta
"Nah melalui Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Kehutanan kita terus melakukan imbauan itu, agar kita waspada dengan perubahan iklim," jelasnya.
Pengendali Ekosistem Hutan Dinas Kehutanan (Dishut) Sultra, Nurmin menjelaskan Kabupaten Bombana dan Konsel masuk daerah rawan Karhutla lantaran di daerah tersebut terdapat vegetasi savana alang-alang.
Tepatnya di sepanjang jalan menuju Bombana dari Taman Nasional Rawa Aopa, Desa Tatangge, Konsel sampai menuju Lantari Jaya perbatasan Kabupaten Bombana.
"Kanan kiri jalan itu savana. Jadi kalau misalnya musim kemarau pengendara motor tanpa sengaja membuang puntung rokok ya langsung terbakar," ujarnya.
Selain itu, Kepala Bidang Perlindungan Hutan Dishut Sultra, Rafiudin A mengatakan untuk meminimalisir terjadi Karhutla, pihaknya berkoordinasi dan mensinkronisasi pencegahan karhutla di seluruh Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) yang ada di Sultra.
Koordinasi tersebut telah dilakukan pihaknya di KPH Tina Orima di Kabupaten Bombana pada Rabu, 31 Mei lalu.
KPH di masing-masing wilayah melakukan patroli, pengecekan titik hotspot atau titik panas berdasarkan pembacaan satelit.
"Di samping itu menjadi tanggung jawab di masing-masing KPH, walaupun kita di bidang ini terbatas untuk masuk di wilayah wilayah KPH, tapi masing-masing KPH ini aktif melakukan ground cek pengendalian kebakaran hutan dan lahan," tambahnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.