Berita Konawe Selatan

Siswi SMP Konawe Selatan Sebut Wantia Ini Dalang Dirinya Dirudapaksa 5 Pria, Ini Penjelasan Polisi

Proses hukum kasus rudapaksa siswi SMP di Konawe Selatan masih terus berjalan. Terbaru, Polsek Konda membantah penyataan korban tentang dalang.

Penulis: Naufal Fajrin JN | Editor: Risno Mawandili
via WartaKotalive.com
FOTO ILUSTRASI - Proses hukum kasus rudapaksa siswi SMP di Konawe Selatan masih terus berjalan. Terbaru, Polsek Konda membantah penyataan korban tentang dalang. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM,KENDARI - Proses hukum kasus rudapaksa siswi SMP di Konawe Selatan (Konsel) masih terus berjalan.

Terbaru, Kepolisian Sektor (Polsek) Konda membantah penyataan pihak korban bahwa ada sosok wanita yang menjadi dalang.

Sosok wanita tersebut berinisial AG. Oleh pihak korban, AG diduga sebagai dalang.

Pasalnya, AG yang mengantarkan korban kepada lima terduga pelaku yang saat ini telah ditahan di Rutan Polsek Konda.

Polsek Konda telah meminta keterangan AG selaku saksi.

Dari pemeriksaan itu, polisi menyimpulkan bahwa AG tak terlibat kasus rudapaksa.

Baca juga: Kasus Rudapaksa Siswa SMP Konawe Selatan Segera Dilimpahkan ke Kejaksaan

Kepala Unit Reserse dan Kriminal (Kanit) Reskrim Polsek Konda, Aipda Ismanto mengatakan, lima terduga pelaku tak memberikan imbalan kepada korban dan AG.

Fakta ini menjadi dasar bahwa AG tak terlibat.

Sebaliknya, polisi menyalahkan orangtua korban yang kurang perhatian.

"Yang jelas korban ini kurang perhatian, pengawasan dari orangtuanya. Karena pelaku tidak memberi sesuatu kepada korban dan saksi (AG)," ujar Aipda Ismanto.

Pengakuan Korban

Korban telah memberikan pengakuan kepada Jaringan Perempuan Pesisir Sulawesi Tenggara (JPPST), bahwa AG merupakan orang yang mempertemukan dirinya dengan lima terduga pelaku.

Siswi SMP di Konawe Selatan tersebut diduga menjadi korban perkosaan lima terduga pelau semalaman.

Kasus ini terungkap setelah korban ditemukan terkulai lemas pada pagi hari.

Lebih tepatnya, insiden ini terjadi dalam rentang Senin malam (15/5/2023) hingga Selasa dinihari (16/5/2023).

Kejadian bermula ketika korban diminta oleh rekan perempuannya, AG yang saat itu masih berada di Kecamatan Wolasi untuk jalan-jalan di Kecamatan Konda.

Menurut pengakuan korban, sebelum kejaian, dia tengah duduk di sebuah rumah di salah satu desa, di Kecamatan Wolasi.

Beberapa saat kemudian, dia diajak seorang teman perempuan berinisial AG untuk jalan-jalan ke salah satu desa di Kecamatan Konda.

Tak berdua saja, mereka mengajak AS yang memiliki sepada motor.

Menggunakan sepeda motor, korban, AG dan AS menuju desa tujuan.

Baca juga: Psikologis Siswa SMP Korban Rudapaksa 5 Pria di Konawe Selatan Membaik, Proses Hukum Masih Berjalan

Sesampainya di tujuan, korban kemudian diajak lagi ke desa lainnya di Kecamatan Konda.

Di desa tersebut, AG mempertemukan korban dengan tiga orang laki-laki, sedangkan AS kembali pulang ke rumah.

Ketiga laki-laki tersebut yakni FD, FZ dan satu orang tidak diketahui namanya.

Korban kemudian dibawa ke sebuah rumah kebun.

Lalu, FZ bersama teman-temannya memaksa korban membuka celananya.

Korban pun digauli secara bergantian.

Setelah semuanya merasa puas, FZ segera beranjak memanggil AG.

FZ meminta AG membawa korban ke tempat lain.

AG bersama korban kemudian dijemput teman perempuannya berinisial IT.

Lalu, diantar menuju ke sebuah BTN.

Diketahui, BTN tersebut milik orang dewasa berinisial KV.

Karena kondisi sangat lelah mengantuk juga sudah larut malam, akhirnya korban tertidur di kamar di BTN tersebut.

Tidak berselang lama, pemilik BTN memasuki kamar dan mematikan lampu.

Dia Lalu memaksa korban membuka celana dan dirudapaksa dalam kamar tersebut.

Baca juga: Detik-detik Wakil Bupati Rohil Sulaiman Masuk Kamar Ibu Kabid Dispenda, Niat Sembuhkan Sakit DRS

Setelah pemerkosaan terjadi, korban kemudian kembali berbonceng tiga bersama IT.

Korban diturunkan didekat gedung SMP Negeri di Kecamatan Konda, Kabupaten Konawe Selatan.

Tidak berselang lama, laki-laki atas nama WY datang menjemput.

Korban lalu diajak jalan-jalan oleh WY.

Lalu, WY mengajak korban ke sebuah bangunan rusak di sebuah sekolah dasar (SD).

Di dalam bangunan itu, korban diperkosa oleh WY hingga tidak berdaya.

Korban lalu ditinggalkan dalam bangunan tersebut.

Singkat cerita, ketika matari terbit, seorang murid SD menemukan korban dalam kondisi tak berdaya.

Murid SD tersebut kemudian memanggil seorang guru untuk melihat kondisi korban.

Sang guru lalu menyerahkan korban ke Polsek Konda untuk dikembalikan ke orangtuanya.

Mengetahui kondisi korban, keluarga sangat keberatan dengan perlakuan para pelaku yang tidak manusiawi.

Keluarga korban kemudian melaporkan kasus ini ke Kepolisian Resor (Polres) Konawe Selatan.

Ketua JPPST, Mutmainnah mengatakan kepada TribunnewsSultra.com  pada Sabtu (20/05/2023), bahwa dalang kasus pemerkosaan tersebut diduga adalah seorang wanita yang merupakan rekam korban berinisial AG.

"Bunga (AG) itu kami menduga sebagai dalang dari semua ini. Karena 5 lelaki tak dikenal oleh korban. Semua dikenalkan Bunga," kata Mutmainnah menerangkan. (*)

(TribunnewsSultra.com/Naufal Fajrin JN)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved