Video Viral
Video Viral Nasabah Bank BUMN Diduga di Sulawesi Ngamuk Gegara Tak Bisa Transaksi Berhari-hari
Berikut ini video viral seorang nasabah bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) meluapkan kekesalannya dengan ngamuk.
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Desi Triana Aswan
TRIBUNNEWSSULTRA.COM- Berikut ini video viral seorang nasabah bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) meluapkan kekesalannya dengan ngamuk.
Ia begitu kesal gegara tak bisa melakukan transaksi bahkan selama berhari-hari.
Pria tersebut meluapkan kekesalannya dihadapan sejumlah nasabah lain juga pegawai bank.
Peristiwa itu terekam kamera dan viral di media sosial.
Sebuah akun TikTok @gembeljangkrik1 mengunggah video viral tersebut sejak beberapa hari lalu, Jumat (12/5/2023).
Kini telah viral di TikTok dan masuk dalam jajaran For Your Page atau FYP.
Peristiwa tersebut diduga terjadi di Sulawesi, seperti yang disebutkan pada keterangan unggahan yang disematkan di video viral TikTok.
Baca juga: Video Viral Ricky Cuaca Bongkar Sosok Selingkuhan Fandy Christian, Kenal Dekat Dahlia Poland: Tega!
Nampak dalam video viral seorang pria mengenakan jaket marah-marah dan membentak petugas keamanan bank BUMN.
Ia menanyakan masalah yang terjadi atas transaksi yang terus menerus gagal.
Terlebih dirinya ingin menarik uang demi makan bersama keluarga.
"Orang semua protes," tuturnya dengan kesal.
Seseorang dalam video viral juga menjelaskan tentang permasalahan yang terjadi.
"Ini nasabah pada komplain karena dari kemarin transaksi sama sekali tidak bisa. Dengan kebutuhan masing-masing. Agak susah ini," tuturnya.
Si pria yang mengamuk itu, mengungkapkan dirinya sedang membutuhkan uang.
Ia kesal karena sudah beberapa hari gagal melakukan transaksi termasuk menarik uang.
"Saya mau bilang, saya butuh uang saya butuh makan. Sudah berapa hari kita menarik uang tidak bisa. Saya punya uang disini, sekarang saya mau tarik apa saya tunggu dengan sistem ini itu baru saya makan. Dimana logikanya pak. Sudah berapa hari kami datang. Datang masih bermasalah," jelasnya.
Ia sudah mencoba menggunakan fasilitas bank atau atm bersama agar bisa menarik uang.
Namun hasilnya nihil, pria tersebut tetap gagal melakukan transaksi.
"Bank lain pun kita mau tarik tetap tidak bisa. Seandainya kita bisa menarik di ATM Bersama, tidak masalah. Ini tidak bisa sama sekali," katanya.
Seorang pria lainnya diduga pegawai bank mengajak lelaki tersebut untuk duduk.
Ia sempat mengungkapkan permintaan maaf atas gangguan yang terjadi.
Baca juga: Video Viral 44 Detik yang Beredar di Kendari Ternyata Diperankan Wanita Asal Konawe Utara
Atas peristiwa viral ini, sejumlah netizen pun mengungkapkan komentarnya pada unggahan video TikTok itu.
BSI Pastikan Data Nasabah Aman
PT Bank Syariah Indonesia, Tbk. atau BSI kembali memastikan bahwa data dan dana nasabah dalam kondisi aman, sehingga nasabah dapat bertransaksi secara normal dan aman.
Hal itu dikemukakan oleh Corporate Secretary BSI Gunawan A. Hartoyo sehubungan dengan isu yang berkembang mengenai adanya kebocoran data yang diakibatkan oleh serangan siber dari pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab, menyusul kendala yang dialami BSI pada Senin (8/5/2023).
“Dapat kami sampaikan bahwa kami memastikan data dan dana nasabah aman, serta aman dalam bertransaksi. Kami berharap nasabah tetap tenang karena kami memastikan data dan dana nasabah aman, serta aman dalam bertransaksi. Kami juga akan bekerjasama dengan otoritas terkait dengan isu kebocoran data,” kata Gunawan.
BSI mengajak masyarakat dan para stakeholder untuk semakin sadar akan hadirnya potensi serangan siber yang dapat menimpa siapa saja. BSI pun terus meningkatkan upaya pengamanan untuk memperkuat digitalisasi dan keamanan sistem perbankan dengan prioritas utama menjaga data dan dana nasabah.

Gunawan mengakui bahwa serangan siber merupakan ancaman di era digital, seiring dengan meningkatnya penggunaan IT pada proses bisnis. Serangan siber dapat terjadi di mana-mana dan bisa menyasar ke berbagai pihak.
“Ini merupakan keniscayaan dengan semakin banyaknya penggunaan IT pada bisnis. Oleh karena itu, penting bagi kita sebagai pelaku bisnis untuk meningkatkan kewaspadaan dan memperbanyak kolaborasi dengan pemerintah, regulator, dan masyarakat umum, untuk mencegah kejahatan siber semakin berkembang,” ujarnya.
BSI sendiri, setelah menerima informasi tentang kemungkinan adanya serangan, dan terus melakukan pengecekan dan menindaklanjuti keseluruhan sistem, serta melakukan mitigasi jangka panjang.
“Mengenai isu serangan, BSI berharap masyarakat tidak mudah percaya atas informasi yang berkembang dan selalu melakukan pengecekan ulang atas informasi yang beredar. Dapat kami sampaikan bahwa kami memastikan data dan dana nasabah tetap aman,” katanya.
Dia mengatakan, BSI terus melakukan langkah preventif penguatan sistem keamanan teknologi informasi terhadap potensi gangguan data, dengan peningkatan proteksi dan ketahanan sistem.
Secara paralel, BSI juga melakukan investigasi internal dan terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, baik Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (BI), serta instansi lainnya.
Di mata BSI, lanjutnya, kepentingan nasabah merupakan hal yang paling utama. Pihaknya terus memastikan agar perlindungan konsumen, dalam hal ini perlindungan terhadap data dan dana nasabah, terus terjaga.
“Gangguan yang sempat terjadi pada sistem BSI pada Senin, 8 Mei 2023, sudah diatasi secara bertahap. Kendala sudah selesai dipulihkan, dan nasabah dapat kembali melakukan transaksi keuangan dan pembayaran yang dibutuhkan. Kami juga melakukan asesmen terhadap serangan, melakukan pemulihan, audit, dan mitigasi agar gangguan serupa tidak terulang,” tuturnya.
BSI berkomitmen untuk terus memperkuat pertahanan dan keamanan siber perbankan, dan senantiasa mengimbau nasabah agar tetap waspada dan berhati-hati atas segala bentuk modus penipuan yang mengatasnamakan Bank Syariah Indonesia.
Pihaknya juga mengingatkan kepada seluruh nasabah untuk tidak memberikan PIN, OTP maupun password kepada siapapun termasuk pegawai BSI.
Adapun bagi nasabah yang ingin memperoleh informasi lebih lanjut dapat menghubungi Bank Syariah Indonesia Call 14040.
“Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya atas ketidaknyamanan yang terjadi selama proses normalisasi layanan BSI yang terjadi pekan lalu,” tutupnya.(*)
(TribunnewsSultra.com/Desi Triana/Tribunnews.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.