Idul Fitri 2023
Doa Malam Idul Fitri yang Dibaca Setelah Takbir Hari Raya 2023, Bacaan dari Ali Bin Abi Thalib
Akhirnya umat islam Indonesia berada di perujung bulan Ramadhan 2023 setelah pemerintah menetapkan 1 Sawal jatuh pada 22 April 2023.
TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Akhirnya umat islam Indonesia berada di perujung bulan Ramadhan 2023 setelah pemerintah menetapkan 1 Sawal jatuh pada 22 April 2023.
Atau dengan kata lain, hari raya (lebaran) Idul Fitri tahun ini jatuh pada 22 April.
Umat islam, pada umumnya, mulai merayakan hari kemenangan tersebut dengan cara mengumandangkan takbir pada malam hari setelah puasa terakhir di bulan suci Ramadan.
Mulai merayakan kemenangan di malam hari setelah hari terakhir puasa tersebut sudah dilakukan secara turun-temurun.
Bahkan bukan sekadar perayaan, malam hari tersebut juga digunakan untuk mengerjakan amalan yang dianjurkan dalam ajaran agama Islam.
Baca juga: 10 Puisi Menyentuh Tentang Perjuangan Perempuan, Bisa Jadi Rekomendasi Rayakan Hari Kartini 2023
Baca juga: 3 Amalan yang Dilakukan Jelang Lebaran Idul Fitri atau Malam Takbiran, Sempurnakan Ibadah Ramadhan
Melansir Tribun-Video.com, malam Idulfitri merupakan salah satu malam di mana doa tidak akan ditolak Allah SWT.
Hal ini tertuang dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Ibnu 'Asakir dari Abi Umamah di mana Rasulullah SAW bersabda:
"Ada lima malam doa tidak akan ditolak: Malam pertama di bulan Rajab, malam Nisfu Syaban, malam Jumat, malam Idul Fitri, dan malam Iduladha."
Melansir NU Online, keistimewaan malam Idul Fitri ini juga pernah dimanfaatkan Sayyidina Ali bin Abi Thalib untuk berdoa kepada Allah SWT.
Syekh Abdul Qadir al-Jilani mengatakan bahwa di malam hari raya, Sayyidina Ali bin Abi Thalib mengosongkan dirinya dari segala kegiatan untuk khusyu beribadah.
Keterangan ini sebagaimana ditegaskan dalam Tadzkir al-Nas sebagai berikut:
“Tuanku (Habib Ahmad bin Hasan al-‘Athas) berkata, Syekh Abdul Qadir al-Jilani menyebutkan dalam kitab al-Ghun-yah, bahwa Sayyidina Ali bin Abi Thalib mengosongkan dirinya untuk fokus beribadah pada empat malam dalam satu tahun. Awwal bulan Rajab, dua malam hari raya (Idul Fitri dan Idul Adlha) dan malam Nishfu Sya’ban”.
Salah satu doa-doa yang dipanjatkan Sayyidina Ali saat menghidupkan malam hari raya, awal Rajab, dan Nishfu Sya’ban adalah sebagai berikut:
اللّٰهُــمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّـدٍ وَاٰلِهِ مَصَابِيْحِ الْحِكْمَةِ وَمَوَالِيْ النِّعْمَةِ، وَمَعَادِنِ الْعِصْمَةِ، وَاعْصِمْنِيْ بِهِمْ مِنْ كُلِّ سُوْءٍ. وَلَا تَأْخُذْنِيْ عَلَى غِرَّةٍ وَلَا
عَلَى غَفْلَةٍ، وَلَا تَجْعَلْ عَوَاقِبَ أَمْرِيْ حَسْرَةً وَنَدَامَةً، وَارْضَ عَنِّيْ، فَإِنَّ مَغْفِرَتَكَ لِلظَّالِمِيْنَ، وَأَنَا مِنَ الظَّالِمِيْنَ، اللّٰهُــمَّ اغْفِرْ لِيْ مَا لَا يَضُرُّكَ، وَأَعْطِنِيْ مَا لَا يَنْفَعُكَ، فَإِنَّكَ الْوَاسِعَةُ رَحْمَتُهُ، اَلْبَدِيْعَةُ حِكْمَتُهُ، فَأَعْطِنِي السَّعَةَ وَالدَّعَةَ، وَالْأَمْنَ وَالصِّحَّةَ وَالشُّكْرَ وَالْمُعَافَاةَ وَالتَّقْوَى، وَأَفْرِغِ الصَّبْرَ وَالصِّدْقَ عَلَيَّ، وَعَلَى أَوْلِيَائِيْ فِيْكَ، وَأَعْطِنِي الْيُسْرَ، وَلَا تَجْعَلْ مَعَهُ الْعُسْرَ، وَأَعِمَّ بِذَلِكَ أَهْلِيْ وَوَلَدِيْ وَإِخْوَانِيْ فِيْكَ، وَمَنْ وَلَدَنِيْ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ.
“Allahumma shalli ‘alâ Muhammadin wa âlihi, mashâbihil hikmati wa mawâlin ni’amti, wa ma‘âdinil ‘ishmati, wa‘shimnî bihim min kulli sû’in, wa lâ ta’khudznî ‘alâ ghirratin wa lâ ‘ala ghaflatin, wa lâ taj’al ‘awâqiba amri hasratan wa nadâmatan, wardlâ ‘annî, fa-inna maghfirataka lidh-dhâlimîn, wa anâ minadh dhâlimina, allâhumma ighfirl lî mâ lâ yadlurruka, wa a‘thinî ma la yanfa‘uka, fainnaka al-wâsi’ata rahmatuhu, al-badî’ata hikmatuhu, fa a’thinî as-sa‘ata wad da‘ata, wal amna wash shihhata wasy syukra wal mu‘âfata wattaqwâ, wa afrigh ash-shabra wash shidqa ‘alayya, wa ‘alâ auliyâi fîka, wa a‘thinî al-yusra, walâ taj’al ma’ahu al-‘usrâ, wa a’imma bidzâlika ahli wa waladî wa ikhwâni fîka, wa man waladanî minal muslimîna wal muslimâti wal mu’minîna wal mu’minâti.:
Artinya:
“Ya Allah limpahkan rahmat takzhim-Mu kepada Nabi Muhammad dan keluarganya, lampu-lampu hikmah, tuan-tuan nikmat, sumber-sumber penjagaan. Jagalah aku dari segala keburukan lantaran mereka, janganlah engkau hukum aku atas kelengahan dan kelalaian, janganlah engkau jadikan akhir urusanku suatu kerugian dan penyesalan, ridhoilah aku, sesungguhnya ampunan-Mu untuk orang-orang zalim dan aku termasuk dari mereka.
Ya Allah ampunilah bagiku dosa yang tidak merugikan-Mu, berilah aku anugerah yang tidak memberi manfaat kepada-Mu, sesungguhnya rahmat-Mu luas, hikmah-Mu indah, berilah aku kelapangan, ketenangan, keamanan, kesehatan, syukur, perlindungan (dari segala penyakit) dan ketakwaan. Tuangkanlah kesabaran dan kejujuran kepadaku, kepada kekasih-kekasihku karena-Mu, berilah aku kemudahan dan janganlah jadikan bersamanya kesulitan, liputilah dengan karunia-karunia tersebut kepada keluargaku, anakku, saudara-saudaraku karena-Mu dan para orang tua yang melahirkanku dari kaum muslimin muslimat, serta kaum mukiminin mukminat."
(TribunewsSulra.com/Risno Mawandili)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.