Berita Kolaka

Cerita Sukses Zubair Mahasiswa USN Kolaka Sulawesi Tenggara, Berhasil Terbitkan 3 Buku Karya Sastra

Zubair Baharuddin, atau dikenal dengan nama pena Bair Pawatta seorang penulis yang telah menerbitkan tiga buku karya sastra berbentuk puisi.

istimewa
Zubair Baharuddin, atau dikenal dengan nama pena Bair Pawatta seorang penulis yang telah menerbitkan tiga buku karya sastra berbentuk puisi. Asal Universitas Sembilanbelas November Kolaka, Sulawesi Tenggara (Sultra) 

Saat itu Bair banyak belajar. Karrna tekanan rekan-rekannya, yang sering menyarankan untuk membaca buku.

Baca juga: Terkuak Nama-nama Investor di RANS Entertainment Milik Raffi Ahmad dan Nagita Slavina, Ada Kaesang

Sehingga mulai tumbuhlah niat membaca di dalam diri Bair Pawatta

Akhirnya Bair membaca buku yang diberikan saat itu, terlintas di pikiran Bair kok bisa Isak khasari menulis buku seperti ini yah.

"Bagaimana kalau saya menyampaikan aspirasi masyarakat melalui puisi, akhirnya Bair membaca ulang hingga 5 kali, hanya karena ingin mengetahui cara menulis puisi," ucapnya.

Bair pun mulai menulis dan banyak belajar. Banyak hal yang ia temukan, bahwa puisi itu bukan hanya tentang percintaan, banyak hal menarik yang bisa dikembangkan 

"Dari setiap buku sastra yang saya buat judulnya memiliki arti masing-masing," ucap pemuda yang besar di Bombana ini.

Judul pertama 'Telanjang' memiliki arti kebebasan. Penulis dalam berkarya seperti kata Telanjang yang bebas dan frontal.

Baca juga: Anak Muda di Kolaka Sulawesi Tenggara Gelar Event Liburan Kuliner 2023, Tingkatkan Pendapatan UMKM

"Karna kesulitan dana dalam menerbitkan buku, saya sempat putus asa, saat itu saya sementara scroll Facebook ada penerbit gratis," kata Bair.

Akhirnya Bair mencoba mengirim tulisannya dan ternyata diterima dan boleh diterbitkan.

Karena Bair merasa kurangnya ilmu, ia pun memutuskan kuliah di USN Kolaka, Sultra.

Sambil berkuliah Bair, tidak berhenti menulis karyanya hingga di tahun 2023.

Tahun 2023 menulis 2 karya yakni Alena, tembok bicara mengandung makna penulis yang menghayal.

"Mengajak berbicara sebuah tembok, banyak yang mengira Alena itu sosok wanita tetapi itu bahasa Bugis yang berarti dia." ucapnya

Buku sastra kedua yakni Di Bawah Hujan Kerikil Hati Diantar Pulang.

Memiliki makna, bahwa penulis dengan hati yang resah di bawah hujan hati yang resah. 

Kedua buku terbit di waktu yang sama pada Maret 2023. 

"Jangan pernah ragu dalam menulis, Karena dalam karya sastra itu memiliki makna multi tafsir,". (*)

(Tribunnewssultra.com/Adrian Adnan Sholeh)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved