Dita Karang Trending, Netizen Bahas Kecantikan dan Kecerdasan, Singgung Dukungan Penggemar di Indo

Dita Karang memiliki nama lengkap Anak Agung Ayu Puspa Aditya Karang, ia lahir di Yogyakarta, pada 25 Desember 1996, saat artikel ini ditulis, usia Dita 26 tahun.

Dita Karang adalah anak kedua dari dua bersaudara, ayahnya bernama Chandra Karang dan ibunya bernama Mega Puspa Arifin.

Melansir dari Kompas.com, Dita sejak kecil sudah memiliki hobi menari, salah satunya ballet. Ia mengenal budaya Kpop pertama kali di bangku SMP.

Dita adalah penggemar girl group 2NE1 dan sering membuat cover dance lagu mereka.

Awalnya orangtua Dita sempat ragu saat anak bungsu mereka tersebut ingin melanjutkan pendidikan kuliah di AMDA, College and Conservatory of the Performing Arts, New York, Amerika Serikat, jurusan Dance.

Namun Dita mampu membuktikan keserisuannya dengan mendapatkan beasiswa (walau tidak sepenuhnya) untuk meyakinkan kedua orangtuanya.

Lulus setelah dua tahun kuliah, Dita mencoba mendaftarkan diri ke agensi drama musical yang ada di Amerika Serikat. Ia hanya mendapatkan beberapa peran kecil di sana.

Dita kemudian mengikuti kelas Kpop dance di studio di New York. Ia juga sempat mengikuti audisi dari agensi "Big 3" Kpop tetapi tidak lolos.

Saat audisi agensi Vine Entertainment, Dita Karang berhasil mencuri perhatian mereka, namun setelah itu tidak ada kelanjutan untuk Dita.

Akhirnya Dita memutuskan bertolak ke Korea untuk mengikuti kelas menari di dance club 1Million. Di sana ia juga kembali audisi ke Vine Entertainment hingga akhirnya diterima.

Dita Karang debut bersama SECRET NUMBER pada 19 Mei 2020 setelah dua tahun trainee.

Tak Pernah Bermimpi Menjadi Idol Kpop

Meski menyukai tari, Dita ternyata tidak pernah bermimpi menjadi seorang idol Kpop, bahkan menjadi orang berdarah Indonesia pertama yang menjadi Idol Kpop.

Di awal debut, Dita merasa kurang percaya diri akibat kemampuan bahasa Korea-nya yang belum semahir member-member lainnya.

Begitu juga saat rekaman lagu, Dita sempat harus mengulang sesi pengambilan suara beberapa kali, karena pengucapan lirik dalam bahasa Korea-nya dinilai kurang optimal.