BKKBN Sultra

PETIK AKSI Series 1, Upaya BKKBN Meningkatkan Kualitas dan Realisasi Anggaran Audit Stunting 2023

Direktorat Bina Keluarga Balita dan Anak, mengadakan Praktik Baik Audit Kasus Stunting Indonesia atau PETIK AKSI Series 1 tahun 2023.

|
Penulis: Dewi Lestari | Editor: Muhammad Israjab
Dewi Lestari
PETIK AKSI (Praktik Baik Audit Kasus Stunting Indonesia) Series 1, Upaya BKKBN dalam Meningkatkan Kualitas dan Realisasi Anggaran Audit Kasus Stunting 2023 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Direktorat Bina Keluarga Balita dan Anak, mengadakan Praktik Baik Audit Kasus Stunting Indonesia atau PETIK AKSI Series 1 tahun 2023, Selasa (28/3/2023).

Kegiatan tersebut dihadiri Kepala BKKBN, Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga dan Direktur Bina Keluarga Balita dan Anak melalui via zoom.

Berdasarkan Peraturan Presiden nomor 72 Tahun 2021, tentang percepatan penurunan stunting telah menetapkan 5 kegiatan strategi rencana aksi nasional dalam pelaksanaan percepatan penurunan stunting.

Salah satu diantaranya adalah Audit Kasus Stunting (AKS).

Baca juga: 522 Peserta Berebut 191 Kuota Formasi PPPK Penyuluh KB BKKBN Sulawesi Tenggara, Jadwal Seleksi

Dalam meningkatkan kapasitas pemerintah daerah kabupaten kota dalam mealaksanakan audit kasus stunting.

Direktorat Bina Keluarga Balita dan Anak BKKBN melaksanakan 6 kali coaching audit kasus stunting, dalam rentan periode Mei hingga November 2022. 

15 kabupaten kota bersama-sama tampil untuk terus berbagi melalui poster praktik baiknya di Jakarta, (22/11/2022). 

Untuk meningkatkan kualitas dan realisasi anggaran audit kasus stunting 2023.

BKKBN membuat kalender audit kasus stunting 2023 yang bertajuk PETIK AKSI.

Baca juga: Kampanye Hastag Cukup Dua Telur BKKBN-Tribun Network Sukseskan Program Cegah Stunting di Indonesia


Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga, Nopian Andusti mengatakan PETIK AKSI ini merupakan penajaman dari berbagai praktik.

Baik pelaksanaan audit kasus stunting dari kabupaten kota terpilih, kepada seluruh kabupaten kota lainnya di masing-masing daerah.

Sebagai wahana pembelajaran bersama dalam penanganan kasus stunting, agar tidak muncul lagi kasus-kasus serupa.

Hal ini dilaksanakan dalam rangka percepatan penurunan stunting, sehingga dapat memperbaiki kualitas sumber daya manusia menuju Indonesia Emas.

Pada PETIK AKSI series 1 ini telah terpilih tiga kabupaten kota yakni Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah dan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Baca juga: Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas Kolaborasi BKKBN Capai Misi Turunkan Angka Stunting Indonesia

Ketua BKKBN, Hasto Wardoyo berharap tahun 2023, pendataan atau pendanaan audit kasus stunting diseluruh kabupaten kota dan koordinasi secara berjenjang, dapat berjalan dengan baik. 

Dan berharap akan ada evaluasi dari kasus-kasus dan resume yang menjadi latar belakang dari stunting.

“Kick off audit stunting telah dilakukan bersama menteri kesehatan pada tanggal 18 januari 2023."

"Saya kira tinggal menindak lanjuti. Kemudian kasus-kasus stunting yang memperkuat praktek dari berbagai wilayah juga sudah ada."

"Sehingga kita berharap nanti hasilnya adalah bentuk pola dari latar belakang stunting akan kita petakan,” tutur dr. Hasto Wardoyo. (*)

(Tribunnewssultra.com/Dewi Lestari)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved