Kabar Artis

Fakta-fakta Kampung Boncos, Tempat Ammar Zoni Beli Sabu, Sarang Kartel Narkoba di Jakarta Barat

Artis Ammar Zoni membeli narkoba jenis sabu di Kampung Boncos. Berikut fakta-fakta sarang narkoba di Jakarta Barta tersebut.

Penulis: Risno Mawandili | Editor: Risno Mawandili
Istimewa
Artis Ammar Zoni membeli narkoba jenis sabu di Kampung Boncos. Berikut fakta-fakta sarang narkoba di Jakarta Barta tersebut. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Lewat tes urine, Ammar Zoni bersama sopirnya, dinyatakan positif mengonsumsi narkoba jenis sabu.

Tes ini menjadi salah satu barang bukti polisi dalam penanganan kasus narkoba yang menjerat suami Irish Bella tersebut.

Selain tes urin positif, polisi juga mengungkap fakta bahwa Ammar membeli sabu-sabu tersebut dari Kampung Boncos.

Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Achmad Ardhy.

Narkoba jenis sabu tersebut dibeli di Kampung Boncos.

"Beli sabunya di daerah (Kampung) Boncos," ungkap Achmad Ardhy, dikutip dari Tribunnews, Jumat.

Baca juga: Inilah Sosok yang Ungkap Ammar Zoni Pakai Narkoba, Diduga Isap Sabu Bareng Orang Terdekat

Kampung Boncos merupakan pemukiman di bilangan Jakarta Barat.

Lebih tepatnya, di Kelurahan Kota Bambu Selatan, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat.

Pemukiman ini sudah dikenal sebagai kampung Narkoba dalam beberapa dekade.

Berdasarkan arsip harian Kompas, antara tahun 2002 dan 2004, peredaran narkoba di Kampung Boncos seperti pasar.

Baru pada tahun 2005, peredaran narkoba di kampung ini tidak begitu terbuka lagi karena operasi rutin yang terus dilakukan aparat kepolisian.

Walau tidak ada lagi transaksi narkoba secara terang-terangan, nyatanya peredaran narkoba di Kampung Boncos belum benar-benar berhasil diberangus.

Ardhy membeberkan, Ammar Zoni membeli narkoba di Kampung Boncos melalui perantara.

Perantara tersebut adalah supirnya.

"Ternyata barang bukti (sabu) tersebut adalah pesanan AZ untuk digunakan, dan diakui barang bukti itu pesanan AZ," bebernya.

Polisi awalnya mengamankan supir Ammar Zoni.

Dari supir tersebut, diketahui bahwa narkoba jenis sabu 1 gram yang kini diamankan polisi, merupakan milik Ammar.

Hal ini sebagaimana dibeberkan Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko.

"Iya benar, (artis) inisial AZ ditangkap," kata Trunoyudo kepada wartawan, Jumat (10/3/2023).

Dia mengatakan, Ammar Zoni ditangkap di kediamannya di kawasan Sentul, Bogor, Jawa Barat pada Rabu (8/3/2023) lalu.

"Di Sentul (ditangkapnya)," ucapnya.

Nama Ammar Zoni menjadi sorotan publik. Bagaimana tidak, artis Indonesia tersebut kembali ditangkap polisi karena kasus narkoba.
Nama Ammar Zoni menjadi sorotan publik. Bagaimana tidak, artis Indonesia tersebut kembali ditangkap polisi karena kasus narkoba. (Istimewa)

Sejarah Kampung Boncos

Di era dekade 60 hingga 70-an, kampung lebih dikenal dengan sebutan Kirai-Gipang atau Gipang. Kala itu belum ada permukiman di wilayah Kampung Boncos.

Baru saat memasuki tahun 1980-an, daerah ini berubah menjadi lahan kosong yang dijadikan tempat pembuangan berangkal.

Lambat laun, lahan kosong itu lalu diserbu para pemulung besi tua dan sampah daur ulang lainnya hingga menjadi sebuah perkampungan kumuh.

Seiring berjalannya waktu, perkembangan Kota Jakarta semakin memancing pendatang ke ibu kota.

Ini berimbas pada Kampung Boncos yang semakin ramai didatangi pendatang dari daerah-daerah lain.

Berdasarkan penuturan tokoh masyarakat di Kampung Boncos Azwar Laware (55) kepada TribunJakarta.com, di awal tahun 2000, semakin banyak warga yang tinggal di wilayah ini.

“Mayoritas orang-orang yang mengontrak di lingkungan itu ialah kuli angkut di Pasar Tanah Abang hingga PSK (pekerja seks komersial). Ada juga warga negara asing, kebanyakan dari Afrika,” ujar Azwar.

Baca juga: Ammar Zoni Ditangkap Narkoba Punya Sabu 1 Gram, Kasus 2017 Terungkit, Video Penangkapan Viral Lagi

Sejalan dengan semakin banyaknya pendatang dengan latar belakang beragam yang tinggal di Kampung Boncos, berbagai jenis narkoba pun mulai masuk ke permukiman ini.

“Dari tahun 2000-an itulah narkoba mulai masuk ke Kampung Boncos.Awalnya hanya ganja yang diperjual-belikan di wilayah ini secara sembunyi-sembunyi,” ujar Azwar yang sudah menetap di Kampung Boncos sejak tahun 1983.

Hingga akhirnya pada tahun 2002, saat heroin mulai populer di Indonesia, Kampung Boncos berubah menjadi lokasi peredaran narkoba secara terang-terangan.

"Itu orang jual beli narkoba sudah seperti jual kambing. Tidak ada malu-malunya, padahal mereka semua pendatang bukan warga asli sini," terang Azwar.

Pernah berusaha ditertibkan

Menurut arsip pemberitaan Kompas Juli 2007, sejak awal 2005 Kampung Boncos menjadi sasaran operasi rutin polisi yang menertibkan "pemain" narkoba.

Penggerebekan besar-besaran dilakukan pada awal dan pertengahan Juni 2005, saat itu polisi menangkap 19 orang yang terdiri dari pengedar, pemakai, kurir, dan bandar narkoba.

Kepada Kompas, Ketua RT 06 RW 03 Kampung Boncos, Sunoto, menuturkan sejak tahun 2002 hingga pertengahan 2007 sudah 17 warga RW 03 yang meninggal dunia akibat penyalahgunaan narkoba.

Salah satunya, Asri, warga Tangerang, justru meninggal di dalam kamar MCK yang dikelola Sunoto.

Kala itu, waktu paling rawan, yang biasa digunakan sekelompok warga di sini, adalah antara pukul 05.00 dan 06.30 serta pukul 18.00 dan 20.00.

Saking parahnya peredaran narkoba di kampung ini, sejumlah warga setempat yang dimotori para ketua RT, tokoh agama, dan polisi terus melakukan penyuluhan dari tahun ke tahun.

Namun, masih saja ada warga yang kucing-kucingan, tetap mengedarkan dan memakai narkoba.

Kampung Boncos yang berusaha bersih dari narkoba rupanya tidak pernah benar-benar terbebas dari narkoba. (*)

Sumber: Kompas.com dan KompasTV

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved