Suami Cari Istri Pakai GPS, Ditemukan Sudah Tewas Dicor Sahabat Sendiri Diduga Gegara Masalah Utang

Berikut ini kisah sang suami yang memakai GPS untuk bisa menemukan istrinya. Namun setelah dicari, ia menemukan istrinya telah dicor bersama temannya.

Kolase Tribunnewssultra.com
Berikut ini kisah sang suami yang memakai GPS untuk bisa menemukan istrinya. Namun setelah dicari, ia menemukan istrinya telah dicor bersama dengan temannya. Diduga dibunuh oleh sahabatnya sendiri karena persoalan utang. Peristiwa inipun ramai jadi perbincanga di media sosial. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM- Berikut ini kisah tragis sang suami yang memakai GPS untuk bisa menemukan istrinya.

Namun setelah dicari, ia menemukan istrinya telah dicor beton bersama dengan temannya.

Diduga dibunuh oleh sahabatnya sendiri karena persoalan utang.

Peristiwa inipun ramai jadi perbincanga di media sosial.

Sebelumnya, ditemukan dua wanita tewas di sebuah rumah kontrakan di Jalan Nusantara, Harapan Jaya, Bekasi Utara, Kota Bekasi, Jawa Barat, Selasa (28/2/2023).

Adapun identitas keduanya yakni H (48) dan Y (45).

Keduanya menjadi korban pembunuhan yang diduga dilakukan oleh P.

Baca juga: Motif Pembunuhan di Bekasi hingga Penyebab 2 Wanita Dibunuh Lalu Dicor Beton, Sosok Terduga Pelaku

Jasad H dan Y ditemukan dalam kondisi dicor semen di bawah tangga rumah, secara bertumpuk.

P sendiri ditemukan dalam kondisi terluka di bagian tangan dan akhirnya meninggal dunia saat perjalanan ke rumah sakit.

Peristiwa ini pun menghebohkan publik.

Bagaimana tidak, seseorang tega menghilangkan nyawa orang lain lalu dicor.

Sang suami pun lantas mencari sang istri yang merupakan satu diantara dua yang tewas.

Mengandalkan teknologi GPS, ia menemukan istrinya sudah tak bernyawa lagi.

Namun, jasad sang istri di tanam lalu dicor.

Bahkan ditumpuk dengan satu jasad lainnya.

Dilansir dari Tribunnews.com, berikut 6 fakta kasus penemuan jasad 2 wanita dicor di Bekasi:

1. Hilang setelah Pamit Mengaji

Dilansir Wartakotalive.com, kasus ini terungkap dari laporan keluarga korban yang kehilangan anggota keluarganya.

Suami korban merasa curiga lantaran istrinya tak kunjung pulang setelah pergi mengaji, Minggu (26/2/2023).

"Keluarga korban yakni suaminya yang curiga sejak hari Minggu diduga korban ini pergi mengaji."

"Namun, sampai hari Senin kemarin tidak pulang ke rumah," kata Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Pol Hengki, Selasa (28/2/2023).

Baca juga: Kronologi Penemuan Mayat Anggota TNI di Kendari Sulawesi Tenggara, Saksi Ungkap Kondisi Jenazah

2. Terlacak dari GPS

Setelah tak kunjung pulang, suami korban berusaha mencari keberadaan istrinya dengan melakukan pelacakan GPS ponsel.

Hingga akhirnya, GPS ponsel itu mengarahkan suami korban ke sebuah rumah kontrakan yang berada di Jalan Nusantara.

"Awalnya suami korban datang, katanya cari di GPS terakhir titiknya di sini," kata Ketua RT setempat, Purwo Darmanto, Selasa, dikutip dari TribunJakarta.com.

Suami korban lantas berkoordinasi dengan kepolisian serta didampingi Bimaspol setempat.

Proses pencarian lalu dilanjutkan dengan penelusuran CCTV di sekitar lokasi.

Proses penemuan mayat di Bekasi.
Proses penemuan mayat di Bekasi. (Kolase foto Yusuf Bachtiar/TribunJakarta.com)

Dari rekaman CCTV terlihat korban H dan Y masuk ke dalam sebuah rumah pada Minggu pukul 17.02 WIB.

3. Terduga Pelaku Ditemukan Bersimbah Darah

Selanjutnya, pada Selasa dini hari, warga bersama Bimaspol dan suami korban mendobrak rumah tersebut, lantaran tak ada respons saat pintu diketuk.

Ketika pintu terbuka, ditemukan P dalam kondisi bersimbah darah.

Di nadi P terdapat luka sayatan diduga sengaja dilakukan untuk mengakhiri hidup.

"Itu ditemukan ada di kamar tengah, saudara P yang ngontrak sudah berlumuran darah," jelas Purwo.

P lantas dilarikan ke rumah sakit, namun ia mengempuskan napas terakhirnya dalam perjalanan.

4. 2 Wanita Ditemukan Tewas Dicor Semen

Setelah menemukan P, warga tak melihat adanya Y dan H.

Warga kemudian merasa curiga dengan lantai tepat di bawah tangga.

Di lantai itu, terdapat gundukan semen coran memanjang.

Warga kemudian membongkar gundukan semen itu, ternyata di dalamnya ditemukan jasad Y dan H dalam kondisi bertumpuk.

"Di bawah tangga yang ditemukan secara bertumpukan, ditutup dengan coran semen terus di atasnya ubin, kondisinya lurus," ujar Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Pol Hengki, dilansir TribunJakarta.com.

5. Pelaku dan Korban Teman Baik

Masih dari laman TribunJakarta.com, Suami Y bernama Heri mengatakan, pelaku dan korban saling kenal dan merupakan teman baik.

Bahkan, Y yang merupakan pegawai di perusahaan bidang besi sempat membantu P untuk dapat bekerja pada perusahaan yang sama.

"Pembunuhan itu dilakukan oleh teman dekat dari istri saya."

"Yang mana istri saya sudah memasukkan si pelaku untuk bekerja (di perusahaan istrinya)," terangnya, Selasa.

Hubungan pertemanan baik ini yang membuat pihak keluarga tidak menyangka P tega menghabisi nyawa Y dan H.

"Sampai si pelaku (bekerja) bisa dibilang sukses tapi balasannya seperti ini. Istri saya dibunuh oleh pelaku," ungkap Heri.

6. Motif Diduga karena Utang

Dilansir TribunBekasi.com, polisi belum bisa memastikan motif pembunuhan dua wanita yang ditemukan dicor semen.

Namun, diduga pembunuhan itu dipicu masalah utang.

Hal itu diungkapkan oleh Riyadi, tetangga korban Y.

Diketahui Y dan P bekerja di perusahan besi di Kampung Rawa Pasung, Kelurahan Kota Baru, Kota Bekasi.

Meski tak tahu jabatan keduanya, namun Y diduga memiliki jabatan yang lebih tinggi dari pelaku.

Riyadi menuturkan, diduga P memiliki utang tagihan pembayaran besi kepada Y.

"Ibu Y yang masukin pelaku kerja di perusahaan besi itu, dugaannya ada utang."

"P ada setoran tagihan pembayaran besi kepada korban, tapi mundur-mundur terus."

"Saya enggak tahu nominalnya berapa," jelas Riyadi.

Dari cerita suami korban, lanjut Riyadi, pelaku sempat mendatangi rumah Y yang berada di Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur.

Saat itu, P berniat menggadai motornya kepada Y untuk menutupi utang pembayaran tagihan besi.

"P ini kata Pak Heri pernah ke rumahnya, Dia waktu itu mau gadai motor."

"Tapi Pak Heri enggak mau karena itu motor kantor," terangnya.

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, Wartakotalive.com/Joko Supriyanto, TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar/Bima Putra, TribunBekasi.com/Rangga Baskoro) (TribunnewsSultra.com/Desi Triana)

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved