Berita Sulawesi Tenggara

Dinas Perpustakaan Sultra Bakal Gunakan Sistem Elektronik Bernama Srikandi, Ini Manfaatnya

Pemprov Sultra melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan bakal resmikan Sistem Informasi Kearsipan Dinamis

Amelda Devi Indriyani
Sekretaris Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sultra, Nurlena Harahap. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Tenggara bakal resmikan penggunaan Srikandi atau Sistem Informasi Kearsipan Dinamis

Sekretaris Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sultra, Nurlena Harahap mengatakan Srikandi dibuat untuk penerapan sistem pemerintahan, berbasis elektronik (SPBE) untuk bidang kearsipan. 

Dalam Srikandi itu juga menerapkan Tanda Tangan Elektronik (TTE), bekerjasama dengan Dinas Informasi dan Komunikasi (Diskominfo) Sultra. 

"Kami lagi gagas juga bersama dengan kominfo, gubernur, wakil gubernur, Sekda dan kepala UPTD, sudah harus berbasis elektronik tanda tangannya, jadi sudah tidak tanda tangan manual lagi," ujarnya, usai rapat koordinasi, Rabu (22/2/2023). 

Baca juga: Tahun 2024 Perbaikan Infrastruktur Masih Jadi Fokus Utama Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara

Kata dia, Srikandi ini akan diterapkan di 17 kabupaten kota, bahkan sudah ada beberapa kabupaten yang datang berkonsultasi terkait kesiapan penerapan Srikandi, seperti Kabupaten Bombana, Kolaka dan Wakatobi. 

Nurlena mengatakan pelibatan kabupaten kota dan Dinas Kominfo itu karena Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi tidak dapat berdiri sendiri sehingga harus berkolaborasi. 

Apalagi Dinas Kominfo yang memiliki jaringan dan server untuk penggunaan Srikandi, sementara Dinas Perpustakaan sebatas admin pemdanya. 

"Jadi kami admin Pemda Srikandi tapi berhubungan dengan TTE itu dengan kominfo, karena ini kan menyangkut cyber ya keamanannya," ujarnya. 

Kata dia, aplikasi Srikandi ini akan diluncurkan bersamaan dengan peresmian gedung Perpustakaan Provinsi Sulawesi Tenggara pada April 2023 mendatang.

Baca juga: Murkanya Kapolda Irjen Fadil Imran Lihat Polisi Dibentak Debt Collector Darah Saya Mendidih itu

Untuk itu, melalui rapat koordinasi bersama kepala Dinas perpustakaan kabupaten kota se Sultra untuk memulai sebuah perencanaan kegiatan baik program dari Perpustakaan Nasional dan juga Arsip Nasional. 

Selain di bidang kearsipan, ada pula bidang perpustakaan yang menjadi tupokso Dinas perpustakaan dan dilakukan sinkronisasi dengan program pusat. 

Beberapa program yang menjadi unggulan yakni pertama tentu saja layanan perpustakaan sebagai ujung tombak perpustakaan. 

Di mana layanan perpustakaan itu sudah harus menjangkau seluruh lapisan masyarakat dan juga perlu ditingkatkan jenis-jenis layanannya. 

Bukan hanya datang membaca buku tapi juga masyarakat bisa mengakses internet. 

"Kemudian bisa melakukan diskusi di perpustakaan, dan berbagai kegiatan utamanya transformasi perpustakaan berbasis inklusif sosial dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ujarnya.

(TribunnewsSultra.com/Amelda Devi Indriyani)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved